Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Manfaat Hebat Arang Aktif bagi Kesehatan, Sudah Tahu?

Arang aktif bubuk.
ilustrasi arang aktif atau activated charcoal (unsplash.com/Adrien Olichon)
Intinya sih...
  • Arang aktif dapat membantu meningkatkan fungsi ginjal dengan menyaring racun dan obat-obatan yang tidak tercerna.
  • Arang aktif dapat membantu mengurangi gas dan kembung serta mungkin dapat membantu mencegah dan mengatasi diare.
  • Arang aktif juga bisa membantu memutihkan gigi, menyembuhkan kulit, menurunkan kolesterol, berfungsi sebagai deodoran, serta mengobati keracunan dan overdosis dalam dosis yang cukup tinggi untuk penggunaan medis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Arang aktif, atau activated charcoal, adalah serbuk halus berwarna hitam yang dibuat dari berbagai bahan, seperti arang tulang, tempurung kelapa, gambut, kokas minyak bumi, hingga batu bara.

Proses pembuatannya dilakukan dengan pemanasan pada suhu sangat tinggi. Panas ini mengubah struktur internal arang sehingga ukurannya menjadi lebih berpori. Tekstur berpori inilah yang membuat arang aktif berbeda dari jenis arang biasa.

Berkat karakteristiknya, arang aktif mampu menyerap zat tertentu dengan efektif. Inilah alasan mengapa arang aktif sering digunakan dalam dunia kesehatan, mulai dari penanganan keracunan hingga perawatan gigi dan kulit. Di bawah ini, kita akan membahas lebih jauh beberapa manfaat kesehatan dari arang aktif.

1. Meningkatkan fungsi ginjal

Arang aktif mungkin dapat membantu fungsi ginjal dengan menyaring racun dan obat-obatan yang tidak tercerna.

Arang aktif tampaknya sangat efektif dalam mengikat racun yang berasal dari urea, yaitu produk sampingan utama dari pencernaan protein.

Penelitian lebih lanjut masih diperlukan, tetapi beberapa studi pada hewan menunjukkan bahwa arang aktif dapat membantu memperbaiki fungsi ginjal serta mengurangi kerusakan dan peradangan pada saluran pencernaan pada penderita penyakit ginjal kronis.

Sebuah studi menemukan bahwa tikus dengan penyakit ginjal kronis yang diinduksi dan diberi sediaan arang aktif oral sebanyak 4 gram per kilogram per hari mengalami penurunan signifikan pada peradangan dan kerusakan usus.

Dalam studi lain tahun 2014, tikus dengan gagal ginjal kronis yang diinduksi diberi campuran pakan yang mengandung 20 persen arang aktif. Hasilnya, mereka mengalami perbaikan fungsi ginjal serta penurunan tingkat peradangan dan kerusakan ginjal.

2. Mengurangi gas dan kembung

Arang aktif mungkin dapat menyerap gas, sehingga membantu meredakan kembung dan perut bergas. Dalam sebuah studi terhadap 52 orang dewasa, arang aktif terbukti mengurangi gas yang mengganggu hasil pencitraan USG, meskipun ukuran sampel yang kecil membatasi kekuatan temuan tersebut.

Dalam studi kecil lainnya, peserta dengan small intestinal bacterial overgrowth (SIBO) mengonsumsi kombinasi simetikon dan arang aktif selama 10 hari. Mereka melaporkan penurunan perut bergas dan nyeri perut. Namun, simetikon sendiri memang diketahui dapat membantu mengurangi kembung, sementara antibiotik metronidazol terbukti memberikan efek yang lebih signifikan terhadap pengurangan gas.

3. Mungkin dapat membantu mencegah dan mengatasi diare

Seorang laki-laki kesakitan saat buang air besar.
ilustrasi sakit saat buang air besar (IDN TImes/Novaya Siantita)

Karena arang aktif membantu menjebak racun di usus, ia mungkin dapat mencegah bakteri dan obat-obatan penyebab diare terserap ke dalam tubuh. Faktanya, penulis sebuah laporan kasus yang meneliti tiga pasien lanjut usia dengan diare menemukan bahwa arang aktif berpotensi bermanfaat dan menimbulkan relatif sedikit efek samping dibandingkan pilihan pengobatan diare lainnya.

Namun, ini adalah bidang yang masih memerlukan lebih banyak penelitian, karena data yang ada masih terbatas dan hasilnya saling bertentangan.

Secara teori arang aktif memang masuk akal untuk diare, karena dapat mengikat zat-zat di dalam usus. Akan tetapi, bukti penelitian yang ada belum cukup kuat untuk mendukung penggunaannya secara rutin untuk tujuan ini.

4. Mengurangi gejala sindrom trimetilaminuria atau bau ikan

Arang aktif bisa mengurangi bau tidak sedap pada orang dengan trimetilaminuria (TMAU), yang juga dikenal sebagai sindrom bau ikan. TMAU merupakan kondisi ketika trimetilamina (TMA), senyawa yang berbau ikan busuk, terakumulasi dalam tubuh. TMAU ini adalah kondisi yang bersifat genetik.

Pada orang yang normal, TMA yang berbau amis dapat diubah menjadi senyawa yang tidak berbau sebelum dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urine. Namun, individu dengan TMAU kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk melakukan konversi ini, sehingga TMA menumpuk di dalam tubuh dan masuk ke dalam urine, keringat, dan napas yang menyebabkan individu mengeluarkan bau amis.

Nah, studi menunjukkan bahwa permukaan arang aktif yang berpori ini mampu mengikat senyawa kecil berbau, seperti TMA dan meningkatkan ekskresinya. Penelitian berskala kecil tahun 2004 menganalisis efek suplementasi arang aktif sebanyak 1,5 gram selama 10 hari pada pasien TMAU. Hasilnya, suplementasi ini mengurangi konsentrasi TMA dalam urine pasien ke tingkat yang sama dengan individu sehat.

5. Mungkin dapat memutihkan gigi

Arang aktif merupakan bahan populer dalam produk pemutih gigi. Sebuah tinjauan terhadap 11 studi menemukan bahwa buktinya masih tidak konklusif.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa arang aktif dapat menghilangkan noda pada gigi lebih baik dibandingkan bahan lain. Namun, penelitian lain menemukan bahwa arang aktif tidak efektif.

Selain itu, arang aktif umumnya bersifat abrasif dan dapat merusak enamel gigi jika digunakan dalam jangka waktu lama.

6. Membantu penyembuhan kulit

Arang aktif dalam toples yang terbuka.
ilustrasi arang aktif (pixabay.com/KawikaFilms)

Arang aktif telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati luka. Arang aktif dapat menyerap bakteri, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih bersih bagi luka untuk sembuh. Beberapa penelitian memang menjanjikan, tetapi masih dibutuhkan studi lebih lanjut.

Salah satu penelitian menemukan bahwa kain berbahan arang aktif membantu mengobati ulkus kaki lebih baik dibandingkan balutan antimikroba dalam waktu empat minggu. Penelitian lain menunjukkan bahwa bantalan arang dapat memperkecil ukuran luka lebih cepat dibandingkan balutan busa perak. Perlu dicatat, studi-studi ini menggunakan balutan medis khusus berbahan arang aktif, bukan bubuk arang aktif biasa.

7. Menurunkan kolesterol

Beberapa orang menggunakan arang aktif untuk mengatasi kolesterol tinggi. Dalam sebuah studi pada hewan, peneliti meneliti efek arang aktif pada tikus obesitas yang diberi diet tinggi lemak. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa enzim hati (protein) menjadi lebih aktif dalam memecah kolesterol. Para peneliti juga menemukan bahwa tikus tersebut memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi di dalam fesesnya.

Namun, perlu diingat bahwa belum ada cukup penelitian untuk mendukung penggunaan arang aktif dalam menurunkan kolesterol. Diperlukan lebih banyak studi pada manusia untuk mengetahui apakah arang aktif benar-benar dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol.

8. Deodoran

Berbagai jenis deodoran berbahan arang aktif kini banyak tersedia. Arang aktif diyakini dapat menyerap bau dan gas berbahaya, sehingga ideal digunakan sebagai deodoran ketiak, sepatu, maupun lemari es.

Arang aktif juga dilaporkan mampu menyerap kelembapan berlebih dan membantu mengendalikan tingkat kelembapan pada level mikro.

9. Mengobati keracunan dan overdosis

Ilustrasi logo toksik atau racun.
ilustrasi racun berbahaya (unsplash.com/Bernd Dittrich)

Tenaga medis dapat menggunakan arang aktif untuk dekontaminasi saluran pencernaan. Arang aktif mampu mengikat obat-obatan dan bahan kimia seperti carbamazepine, dapsone, theophylline, phenobarbital, dan quinine. Teksturnya yang berpori membantu menyerap zat berbahaya di dalam lambung dan mencegahnya masuk ke aliran darah.

Namun, arang aktif tidak efektif terhadap racun tertentu, seperti alkohol, logam (misalnya litium), elektrolit (seperti magnesium), dan zat korosif. Selain itu, arang aktif yang dijual bebas tidak tersedia dalam dosis yang cukup tinggi untuk penggunaan medis.

Itulah beberapa manfaat arang aktif bagi kesehatan tubuh. Selain memiliki banyak manfaat, arang aktif juga sangat mudah didapat, baik secara online maupun offline. Namun, bila kamu ingin menggunakan arang aktif sebagai pengobatan, ada baiknya berbicara terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan saran terbaik.

Referensi

Musso C et al., “Combination of Oral Activated Charcoal Plus Low Protein Diet as a New Alternative for Handling in the Old End-stage Renal Disease Patients,” January 1, 2010, https://doaj.org/article/e448df61d9704565a737f874276c602f.

Nosratola D. Vaziri et al., “Oral Activated Charcoal Adsorbent (AST-120) Ameliorates Chronic Kidney Disease-Induced Intestinal Epithelial Barrier Disruption,” American Journal of Nephrology 37, no. 6 (January 1, 2013): 518–25, https://doi.org/10.1159/000351171.

Badreldin H. Ali et al., “The Effect of Activated Charcoal on Adenine-induced Chronic Renal Failure in Rats,” Food and Chemical Toxicology 65 (January 10, 2014): 321–28, https://doi.org/10.1016/j.fct.2013.12.038.

"What are the benefits of activated charcoal?" Medical News Today. Diakses Oktober 2025.

Ahmed Abdul Jabar et al., “Effect of Adding a Capsule With Activated Charcoal to Abdominal Ultrasound Preparation on Image Quality,” Journal of Ultrasonography 20, no. 80 (March 31, 2020): e12–17, https://doi.org/10.15557/jou.2020.0003.

Chloé Melchior et al., “Efficacy of Antibiotherapy for Treating Flatus Incontinence Associated With Small Intestinal Bacterial Overgrowth: A Pilot Randomized Trial,” PLoS ONE 12, no. 8 (August 1, 2017): e0180835, https://doi.org/10.1371/journal.pone.0180835.

"Benefits of Activated Charcoal: Uses and What To Know." Health. Diakses Oktober 2025.

"Should You Take Activated Charcoal for a Stomach Bug (or Any Other Reason)?" Cleveland Clinic. Diakses Oktober 2025.

Helen Senderovich and Megan J. Vierhout, “Is There a Role for Charcoal in Palliative Diarrhea Management?,” Current Medical Research and Opinion 34, no. 7 (December 12, 2017): 1253–59, https://doi.org/10.1080/03007995.2017.1416345.

Hiroshi Yamazaki et al., “Effects of the Dietary Supplements, Activated Charcoal and Copper Chlorophyllin, on Urinary Excretion of Trimethylamine in Japanese Trimethylaminuria Patients,” Life Sciences 74, no. 22 (March 20, 2004): 2739–47, https://doi.org/10.1016/j.lfs.2003.10.022.

"What Is Activated Charcoal? Benefits and Uses." Healthline. Diakses September 2025.

Dolores Bibiana Montero Tomás, María Pilar Pecci-Lloret, and Julia Guerrero-Gironés, “Effectiveness and Abrasiveness of Activated Charcoal as a Whitening Agent: A Systematic Review of in Vitro Studies,” Annals of Anatomy - Anatomischer Anzeiger 245 (September 29, 2022): 151998, https://doi.org/10.1016/j.aanat.2022.151998.

Muhsana Sajjad et al., “Cosmetic Uses of Activated Charcoal,” International Journal of Community Medicine and Public Health 8, no. 9 (August 27, 2021): 4572, https://doi.org/10.18203/2394-6040.ijcmph20213569.

Nina Murphy, “Reducing Infection in Chronic Leg Ulcers With an Activated Carbon Cloth Dressing,” British Journal of Nursing 25, no. 12 (June 23, 2016): S38–44, https://doi.org/10.12968/bjon.2016.25.12.s38.

Sebastian Probst et al., “Superabsorbent Charcoal Dressing Versus Silver Foam Dressing in Wound Area Reduction: A Randomised Controlled Trial,” Journal of Wound Care 31, no. 2 (February 2, 2022): 140–46, https://doi.org/10.12968/jowc.2022.31.2.140.

Xuguang Zhang et al., “Acidic Activated Charcoal Prevents Obesity and Insulin Resistance in High-Fat Diet-Fed Mice,” Frontiers in Nutrition 9 (May 12, 2022), https://doi.org/10.3389/fnut.2022.852767.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Tes Fisik Sederhana Ini Bisa Prediksi Potensi Panjang Umur Kamu

09 Nov 2025, 16:07 WIBHealth