Rata-rata, orang melakukan meditasi untuk meredakan stres yang sedang dialami. Peningkatan level stres dan fisik ini merupakan ulah dari hormon kortisol. Bila kadarnya terlampau tinggi, kamu bisa sulit tidur, tekanan darah naik, dan kelelahan.
Sebuah penelitian berjudul "A comparison of mindfulness-based stress reduction and an active control in modulation of neurogenic inflammation" dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity tahun 2013 membandingkan secara ketat intervensi Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR), dengan intervensi kontrol aktif Health Enhancement Program (HEP).
Sekadar informasi, HEP adalah program yang dirancang untuk mempromosikan skrining pencegahan, pemeriksaan kesehatan dan edukasi penyakit kronis, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk menghemat uang untuk perawatan kesehatan dalam jangka panjang dengan memfokuskan dana perawatan kesehatan pada pencegahan.
Hasil studi menunjukkan bahwa respons inflamasi usai stres pada MBSR lebih kecil dibanding HEP, meskipun tingkat hormon stres sama. Ini menunjukkan bahwa intervensi perilaku yang dirancang untuk mengurangi reaktivitas emosional mungkin bermanfaat terapeutik pada kondisi inflamasi kronis.
Selain itu, khususnya pada praktik mindfulness, mungkin lebih efektif dalam meredakan gejala daripada aktivitas peningkatan kesejahteraan yang dikembangkan dalam program HEP.