Studi: Jalan Kaki 20 Menit per Hari Turunkan Tingkat Depresi Lansia

Yuk, biasakan sering-sering jalan kaki setiap hari!

Gangguan depresi merupakan gangguan kesehatan mental umum. Kondisi mental ini ditandai dengan rasa sedih atau kehilangan kesenangan atau minat dalam aktivitas untuk jangka waktu yang lama.

Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 3,8 persen populasi dunia mengalami depresi, dan lebih dari 75 persen orang tidak mendapat perawatan, yang mana kasus ini banyak dijumpai di negara berpendapatan menengah dan rendah.

Pengobatan depresi tidak hanya mengandalkan profesional medis, tetapi juga melibatkan perubahan gaya hidup. Studi terbaru menemukan bahwa jalan cepat dengan teratur selama 20 menit per hari terbukti dapat menurunkan tingkat depresi.

1. Penelitian dilakukan selama 10 tahun

Studi: Jalan Kaki 20 Menit per Hari Turunkan Tingkat Depresi Lansiailustrasi depresi (unsplash.com/Nick Fewings)

Studi baru dalam JAMA Network Open yang terbit pada 10 juli 2023 ini melibatkan 4.016 lansia (di atas 50 tahun) di Irlandia. Mereka dipantau dari Oktober 2009 hingga Desember 2018.

Dalam studi tersebut, para peneliti mengumpulkan berbagai informasi tentang peserta dari setiap gelombang pengumpulan data. Data yang dikumpulkan meliputi data pribadi, kesehatan, gaya hidup, dan hubungan sosial.

Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan tentang perasaan mereka serta aktivitas fisik yang mereka lakukan. Totalnya, terkumpul 20.080 jawaban dari seluruh peserta penelitian ini. Mayoritas peserta studi adalah perempuan (54,9 persen) dan sisanya laki-laki (45,1 persen).

Baca Juga: 7 Peran Rutin Olahraga dalam Melawan Depresi

2. Depresi meningkat seiring waktu

Studi: Jalan Kaki 20 Menit per Hari Turunkan Tingkat Depresi Lansiailustrasi depresi (pexels.com/Kindel Media)

Selama 10 tahun penelitian, para peneliti menemukan bahwa tingkat depresi pada peserta cenderung meningkat seiring waktu. Pada awal penelitian, hanya sekitar 8,2 persen peserta melaporkan gejala depresi. Namun, setelah 10 tahun, jumlahnya meningkat menjadi sekitar 12,2 persen.

Tidak hanya peningkatan depresi, penggunaan obat antidepresan yang diresepkan oleh dokter meningkat dari 6,1 persen menjadi 10,3 persen. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak orang yang mendapatkan antidepresan untuk membantu mengatasi depresi mereka selama rentang waktu penelitian.

Selain itu, terdapat penurunan tingkat aktivitas fisik peserta. Pada awal penelitian, sekitar 51,1 persen peserta memenuhi atau melebihi pedoman aktivitas fisik yang direkomendasikan, yaitu 600 metabolic equivalent of task (MET) per minggu atau setara aktivitas fisik selama 600 menit. Pada akhir penelitian, jumlah peserta yang memenuhi pedoman tersebut menurun menjadi sekitar 40,9 persen.

3. Jalan kaki 20 menit per hari turunkan tingkat depresi

Studi: Jalan Kaki 20 Menit per Hari Turunkan Tingkat Depresi Lansiailustrasi jalan kaki (pexels.com/Barbara Olsen)

Penurunan tingkat aktivitas dan peningkatan konsumsi antidepresan pada peserta merupakan salah satu petunjuk bahwa aktivitas fisik sangat diperlukan untuk memelihara kesehatan. Bukan cuma fisik, tetapi juga mental.

Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa lansia yang melakukan aktivitas fisik setara dengan jalan kaki selama 400 hingga 600 menit per minggu, atau sekitar 20 menit per hari, memiliki tingkat gejala depresi 16 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif secara fisik. Selain itu, mereka juga memiliki peluang mengalami depresi mayor 43 persen lebih rendah daripada kelompok yang tidak melakukannya.

Hasil dari penelitian ini merupakan kabar baik karena jalan kaki adalah cara yang mudah untuk menjaga kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk tetap aktif secara fisik untuk merawat kesehatan mental dan fisik kita, terutama saat menua.

Baca Juga: 7 Cara Menjadikan Jalan Kaki Pagi sebagai Kebiasaan Rutin

Masrurotul Hikmah Photo Verified Writer Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya