Pasti kamu pernah mendengar seseorang yang mengalami alergi obat. Saat berkonsultasi dengan dokter, tidak jarang pula dokter akan menanyakan apakah sebelumnya memiliki riwayat alergi terhadap obat-obat tertentu.
Adanya kasus reaksi alergi obat, terutama yang beredar di media sosial, mungkin membuat beberapa orang menjadi khawatir saat hendak minum obat.
Sebenarnya, apa, sih, alergi obat itu? Mengapa obat dapat menyebabkan reaksi alergi? Untuk memahaminya, baca terus penjelasannya berikut ini!
Beberapa orang mungkin pernah mengalami alergi terhadap obat. Alergi obat merupakan reaksi imun tubuh yang berlebihan terhadap obat yang diminum, baik itu obat bebas, obat resep, ataupun obat herbal.
Perlu diketahui, alergi obat tidak sama dengan efek samping obat. Diterangkan dalam laman Mayo Clinic, efek samping obat akan tertulis di kemasan obat. Selain itu, alergi obat juga tidak sama dengan keracunan obat akibat overdosis obat.
Dilansir Healthline, sistem imun tubuh diciptakan untuk membantu menjaga tubuh dari benda asing penyebab penyakit, di antaranya virus, bakteri, parasit, dan sebagainya.
Saat seseorang mengalami reaksi alergi obat, sistem imun salah mengenali obat yang diminum. Obat yang diminum tersebut dianggap “musuh” yang harus dimusnahkan karena dianggap dapat membahayakan tubuh.
Adanya respons imunitas yang berlebihan seperti itu akan membuat sistem imun tubuh memproduksi antibodi. Respons imun tubuh yang berlebih inilah yang menyebabkan terjadinya inflamasi, seperti kemerahan pada kulit, demam, hingga pada kasus yang ekstrem dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
Keluhan saat mengalami alergi obat sama seperti reaksi alergi pada umumnya, seperti gatal-gatal, kemerahan, demam, dan lainnya. Untuk memastikan kondisi yang dialami, maka kamu dapat berkonsultasi dengan dokter.
Healthline melansir, dalam kasus yang jarang, reaksi alergi obat juga dapat menyebabkan reaksi serius, seperti kesulitan bernapas. Reaksi yang serius ini dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Maka dari itu, apabila mengalaminya harus segera mendapatkan pertolongan di rumah sakit terdekat.
Tidak semua orang akan mengalami reaksi alergi ketika minum obat, karena antara orang yang satu dengan lainnya mempunyai respons imun yang berbeda. Begitu pula pada orang yang mengalami alergi obat.
Meskipun sama-sama memiliki riwayat alergi obat, tetapi jenis obat yang bisa menimbulkan reaksi alergi bisa berbeda. Jadi, suatu obat yang sama belum tentu juga akan menyebabkan reaksi alergi pada orang yang juga memiliki alergi obat.
Dilansir WebMD, beberapa obat yang bisa menyebabkan reaksi alergi di antaranya antibiotik golongan penisilin dan golongan sulfa, aspirin, ibuprofen, antikonvulsan, obat kemoterapi, dan lainnya.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, obat yang menyebabkan reaksi alergi belum tentu sama meskipun sama-sama memiliki riwayat alergi obat. Maka dari itu, apabila pernah mengalami atau sedang mengalami alergi obat, sebaiknya catat nama obat yang menyebabkan reaksi alergi tersebut.
Beri tahu obat yang menyebabkan reaksi alergi apabila di kemudian hari kamu berkonsultasi ke dokter atau sekadar membeli obat yang dijual bebas di apotek atau toko obat. Kamu juga menanyakan apakah obat yang diresepkan oleh dokter mengandung obat yang pernah menyebabkan reaksi alergi. Dengan begitu, obat yang didapat lebih aman.
Tidak semua orang akan mengalami reaksi alergi ketika minum obat. Alergi obat merupakan reaksi imun tubuh yang berlebihan terhadap obat yang diminum sehingga muncul berbagai keluhan alergi.
Jadi, bagi kamu yang pernah mengalami alergi obat, selalu tanyakan kandungan obat yang akan kamu gunakan saat berkonsultasi dengan dokter atau membeli obat di apotek, ya!