Mengapa Tablet Salut Enterik Tidak Boleh Digerus?

Saat mendapatkan obat, sebagian masyarakat mungkin ada yang kesulitan ketika menelannya. Agar tetap bisa dikonsumsi, ada sebagian orang yang memotong obat menjadi bagian yang lebih kecil agar mudah ditelan, ada pula yang menggerusnya.
Padahal, ada jenis obat tertentu, seperti obat salut enterik, yang justru tidak boleh digerus. Mengapa begitu? Temukan jawabannya lewat penjelasan di bawah ini, ya.
1. Obat

Obat tersedia dalam berbagai macam rute pemberian, salah satunya rute pemberian oral. Obat yang diberikan secara oral atau lewat mulut juga tersedia dalam berbagai macam bentuk sediaan, seperti tablet, kapsul, sirop, suspensi, dan lainnya.
Untuk menentukan obat dibuat sebagai tablet, kapsul, atau cair disesuaikan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah kestabilan bahan aktif obat. Maka, formulator akan mendesain obat sedemikian rupa agar obat stabil dan dapat terserap di lokasi yang diinginkan.
Sayangnya, sebagian masyarakat mungkin menganggap semua tablet boleh dibelah atau digerus. Padahal, menggerusnya malah dapat merusak obat yang telah diformulasi sedemikian rupa.
2. Obat tablet dengan salut enterik

Obat salut enterik mempunyai lapisan yang bersifat tahan asam lambung. Jenis obat ini diformulasi dengan tujuan untuk melindungi obat dari asam lambung agar tidak rusak.
Pasalnya, obat salut enterik tidak boleh hancur dan terlarut di lambung, melainkan diformulasi agar hancur di usus halus. Kata "enterik" sendiri mempunyai arti berkaitan dengan usus, dilansir Verywell Health. Supaya obat tidak rusak oleh asam lambung, maka dibuatlah lapisan pelindung pada obat oleh formulator.
3. Apa dampak jika obat salut enterik dihancurkan?

Obat salut enterik dibuat dengan tujuan melindungi dari kerusakan obat akibat asam lambung sehingga obat dapat hancur di usus. Apabila obat tablet salut enterik dipotong atau digerus, maka tujuan formulasi tidak tercapai.
Memotong atau menggerus dapat merusak lapisan pada obat. Obat yang seharusnya melarut di usus menjadi larut di lambung dan berinteraksi dengan asam lambung. Akibatnya, kestabilan dan efektivitas obat dapat menurun atau justru dapat mengiritasi lambung.
4. Contoh obat salut enterik

Terdapat beberapa obat yang diformulasi dengan salut enterik. Jika kamu perhatikan, obat-obat dengan formulasi khusus ini akan tertulis yaitu tablet salut enterik atau enteric coated pada kemasannya.
Contoh obat yang menggunakan salut enterik yaitu tablet bisakodil, diklofenak, aspirin, dan lainnya. Obat-obat dengan salut enterik harus ditelan langsung dengan air putih. Kamu bisa menanyakan kepada apoteker apakah obat yang kamu minum boleh digerus atau tidak untuk lebih jelasnya.
5. Alternatif

Apabila kamu kesulitan dalam menelan obat, jangan sungkan untuk menjelaskan kepada dokter atau apoteker. Dokter dan apoteker akan mencarikan solusi obat yang tidak mempersulit pasien dalam menggunakan obat.
Apabila tersedia, maka akan dicarikan bentuk sediaan cair atau obat lain yang boleh digerus. Dengan obat yang tepat, maka tujuan pengobatan dapat tercapai dan meminimalkan efek samping obat.
Kesimpulannya, obat salut enterik tidak boleh digerus akan merusak lapisan obat. Obat bentuk sediaan ini diformulasi agar tidak rusak di lambung dan hancur di usus. Kalau menggerusnya, maka efektivitas obat bisa menurun, bahkan bisa menyebabkan iritasi lambung.
Apabila kamu kesulitan dalam menelan obat, sampaikanlah hal tersebut ke dokter agar bisa dicarikan solusi obat yang tidak menyulitkan dalam pemakaiannya.