MammoReady, Tes DNA Deteksi Dini Kanker Payudara

Deteksi dini kanker payudara sangat penting

Kanker payudara merupakan salah satu kasus kanker yang paling banyak di Indonesia, menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Bahkan, keganasan ini menjadi salah satu penyumbang kematian terbanyak akibat kanker pada perempuan. 

Oleh sebab itu, kesadaran akan pencegahan kanker payudara perlu ditingkatkan. Perusahaan rintisan NalaGenetics baru saja meresmikan produk terbarunya, ialah MammoReady, yang diperuntukkan untuk masyarakat mengetahui prediksi risiko kanker payudara pada dirinya.

"Kita menghabiskan waktu satu tahun untuk mengembangkan alat ini bersama dokter yang berpengalaman. Kami harap tes ini bisa memberi ketenangan pikiran dan bisa membuat pasien yang berisiko, untuk mengatasinya sedari dini," ujar CEO NalaGenetics, Levana Sani, di Jakarta (21/10/2023).

Pahami risikonya

MammoReady, Tes DNA Deteksi Dini Kanker PayudaraCEO NalaGenetics, Levana Sani (IDN Times/Misrohatun)

MammoReady merupakan tes DNA yang dapat membantu memahami risiko kanker payudara, memungkinkan kamu untuk mengambil tindakan pencegahan guna menghindari hasil yang tidak diinginkan di masa depan.

Jadi setelah memahami risiko terhadap kanker payudara, kamu bisa merencakan masa depan yang lebih baik. Pasien juga akan diberikan informasi yang dipersonalisasi mengenai perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan.

Tes DNA ini akan menganalisis risiko poligenik, monogenik, dan klinis. Adapun tiga tahapan yang harus dilakukan di antaranya:

  1. Mengumpulkan sampel. Pada tahap ini kamu akan diminta melakukan buccal swab yang sama akuratnya dengan pengambilan darah.
  2. Genetic testing yang bekerja sama dengan mitra laboratorium untuk menguji hasil sampel.
  3. Report generation and integration, yang mana developer akan menghitung skor poligenik dan monogenik untuk diberikan laporan tingkat klinis.

Baca Juga: Ductal Carcinoma In Situ, Bentuk Paling Awal dari Kanker Payudara

Faktor risiko kanker payudara

MammoReady, Tes DNA Deteksi Dini Kanker PayudaraSpesialis Spesialis bedah onkologi, dr. Samuel Haryono, SpB(K)Onk. (IDN Times/Misrohatun)

Dalam kesempatan yang sama, spesialis bedah onkologi, dr. Samuel Haryono, SpB(K)Onk, menjelaskan ada faktor risiko yang bisa dikendalikan maupun yang tidak bisa dikendalikan. Berikut poin-poinnya.

Faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan:

  • Mutasi genetik.
  • Riwayat keluarga.
  • Radiasi ke dada.
  • Reproduksi atau siklus menstruasi.
  • Jaringan payudara yang padat.

Sementara itu, cara untuk mencegahnya meliputi:

  • Latihan fisik 30 menit per hari.
  • Menjalani pola hidup sehat.
  • Batasi konsumsi alkohol.
  • Penggunaan terapi hormon.
  • Riwayat reproduksi, yang mana perempuan di atas usia 35 tahun yang mengalami fase hamil dan menyusui masuk dalam kelompok berisiko.

Pentingnya deteksi dini

MammoReady, Tes DNA Deteksi Dini Kanker Payudarailustrasi kanker payudara (pexels.com/Anna Tarazevich)

Menurutnya, pemeriksaan layanan kesehatan yang dipersonalisasi dan deteksi dini menjadi penting karena pasien dan dokter bisa merencanakan perawatan yang sesuai, mencegah penyakit jadi proaktif dan pasien diharapkan memiliki peningkatan yang baik.

Secara keseluruhan, pemeriksaan layanan kesehatan yang dipersonalisasi dan deteksi dini dapat membantu mengalihkan fokus layanan kesehatan, dari mengobati penyakit menjadi memberikan layanan terbaik bagi setiap orang sepanjang hidup mereka.

"Biasanya dibutuhkan waktu 5 tahun atau lebih bagi seseorang yang diduga menderita penyakit untuk menerima diagnosis yang tepat. Sekitar 1 dari 13 orang saat ini hidup dengan kondisi yang tidak terdiagnosis," imbuh dr. Samuel.

Kanker payudara merupakan kondisi serius yang memerlukan perhatian medis secepat mungkin. Jika menemukan gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko, segera konsultasikan ke dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Lakukan juga pemeriksaan payudara sendiri secara rutin, ikuti saran dokter, dan jaga gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan.

Baca Juga: 7 Opsi Pengobatan Kanker Payudara, Kenali Satu Per Satu

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya