Studi: Manfaat Lari untuk Kesehatan Mental Mirip Antidepresan

Lari dapat mengurangi gejala depresi

Olahraga teratur dapat memberikan dampak positif yang besar terhadap kesehatan mental, salah satunya dari olahraga lari. Aktivitas fisik ini menawarkan manfaat mirip antidepresan, karena mempunyai efek terhadap depresi dan kecemasan, menurut sebuah studi baru.

Sebuah studi yang dipresentasikan dalam European College of Neuropsychopharmacology (ECNP) Congress pada 7–10 Oktober 2023 di Barcelona, Spanyol ini menemukan bahwa program olahraga juga memberikan hasil fisik yang lebih baik, meskipun hasilnya menunjukkan bahwa melakukan aktivitas teratur merupakan sebuah tantangan.

“Antidepresan berhasil bagi kebanyakan orang. Kita tahu jika depresi tidak diobati sama sekali, itu akan menyebabkan hasil yang lebih buruk. Jadi antidepresan umumnya merupakan pilihan yang baik," ujar pemimpin studi Brenda Penninx, PhD, profesor epidemiologi psikiatri Vrije University, Belanda. 

“Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa terapi lari dapat mengurangi gejala depresi, setidaknya pada beberapa orang yang mengalami depresi. Dampaknya terhadap kesehatan mental sebanding dengan yang terlihat pada kelompok yang menggunakan antidepresan.”

Akan tetapi, para peneliti tetap menekankan bahwa program olahraga mungkin tidak dapat menggantikan obat-obatan. Ini bisa ditawarkan sebagai pilihan pengobatan tambahan yang diberikan dengan cara yang terlatih dan diawasi oleh staf terlatih, mengutip laman Everyday Health.

Lari vs pengobatan depresi

Untuk penelitian tersebut, para ilmuwan mengamati 141 orang yang mengalami depresi, kecemasan, atau keduanya. Peserta dapat memilih apakah mereka ingin menjalani perawatan hanya dengan pengobatan (tanpa lari) atau dengan terapi lari (tanpa pengobatan).

Selama 16 minggu, 45 orang diobati dengan selective serotonin inhibitor reuptake (SSRI) dan 96 orang mengikuti program terapi lari.

Peserta dengan kelompok obat menerima escitalopram (Lexapro dan Cipralex) dengan dosis awal 10 miligram (mg) per hari. Pengobatan diberikan oleh psikiater yang dapat memutuskan apakah dosis perlu ditingkatkan. Jika escitalopram tidak efektif atau tidak dapat ditoleransi dengan baik, pasien kemudian dialihkan ke SSRI kedua, yaitu sertraline (Zoloft).

Terapi lari terdiri dari sesi lari luar ruangan selama 45 menit yang diawasi, dengan target dua hingga tiga sesi dalam seminggu.

Baca Juga: 5 Cara Efektif Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital

Hasilnya cukup berpengaruh ke kesehatan mental

Studi: Manfaat Lari untuk Kesehatan Mental Mirip Antidepresanilustrasi depresi (pexels.com/Pixabay)

Pada akhir uji coba, ditemukan sekitar 44 persen adanya penurunan gejala depresi dan kecemasan pada setiap kelompok, meski gejalanya masih cukup besar. Akan tetapi, menyangkut fisik, perubahan yang memengaruhi para pelari adalah penurunan detak jantung, tekanan darah, lingkar pinggang, dan peningkatan fungsi paru-paru.

Di sisi lain, kelompok antidepresan mengalami tanda-tanda penurunan fisik dengan peningkatan berat badan, tekanan darah, dan trigliserida serta penurunan variabilitas detak jantung tanda berkurangnya ketahanan, mengutip Cleveland Clinic.

Selain lari, aktivitas ini juga bermanfaat buat kesehatan mental

Dilansir US News, berikut ini beberapa aktivitas dan gaya hidup yang dapat mengurangi depresi dan meningkatkan suasana hati:

  • Latihan fisik.
  • Meditasi mindfulness.
  • Relaksasi dan sempatkan untuk beristirahat.
  • Bersosialisasi.
  • Ikut rutinitas.
  • Healing di alam.
  • Mendapatkan kekuatan dan kenyamanan dari iman.
  • Mendengarkan musik.
  • Berkreasi.
  • Pertimbangkan untuk mengikuti terapi wicara.

Jadi, apakah kamu tertarik menjadikan lari sebagai "amunisi" untuk kesehatan mental? Sebagai bonus, kesehatan fisikmu juga akan mendapatkan manfaatnya!

Baca Juga: Penyembuhan Diri, 5 Rekomendasi Buku untuk Memahami Depresi

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya