Waspada! Ini Bahaya Metanol Bila Masuk ke dalam Tubuh Manusia

Cek keamanan hand sanitizer dan produk disinfektanmu

Metanol adalah salah satu bahan berbahaya yang dapat mengancam kesehatan. Bila masuk ke dalam tubuh dan dicerna, metanol akan diubah menjadi formaldehida atau formalin yang berbahaya.

Sejak pandemik COVID-19, permintaan akan produk disinfektan seperti hand sanitizer, tisu antiseptik, atau semprotan terus meningkat. Berbagai produk pun bermunculan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan tersebut, yang mengklaim bahwa produknya mengandung alkohol yang dapat mencegah atau membasmi segala macam virus atau bakteri.

Dengan begitu banyaknya produk disinfektan yang ada di pasaran, kita sebagai konsumen harus cerdas dan teliti dalam membeli produk, apalagi secara online.

Melansir WebMD,  Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pertengahan Juli lalu mengeluarkan peringatan pertama kalinya kepada masyarakat tentang risiko penggunaan hand sanitizer buatan Eskbiochem yang ternyata mengandung metanol. Dari situ, daftar produk hand sanitizer yang mengandung metanol yang telah dirangkum oleh FDA kian bertambah.

Apa, sih, metanol itu? Apa yang terjadi bila metanol terhirup atau tertelan manusia? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Apa itu metanol ?

Waspada! Ini Bahaya Metanol Bila Masuk ke dalam Tubuh Manusiafreepik.com/azerbaijan_stockers

Melansir Chemical Safety Facts, metanol adalah salah satu jenis alkohol yang tidak dapat diminum. Metanol juga dikenal dengan nama methyl alcohol atau wood alcohol.

Metanol umumnya digunakan untuk membuat bahan bakar, sebagai zat pelarut, dan untuk mencegah pembekuan pada benda-benda seperti saluran pipa. Tekstur metanol berupa cairan yang tidak berwarna, tetapi mudah terbakar dan mengandung racun terutama bila dikonsumsi dan dihirup oleh manusia dalam jumlah atau kadar yang tinggi. 

2. Metanol dalam pemanis buatan aspartam

Waspada! Ini Bahaya Metanol Bila Masuk ke dalam Tubuh Manusiaunsplash.com/jonnysplsh

Pemanis buatan aspartam umum digunakan untuk minuman bersoda dan jus kemasan dengan tujuan untuk mengurangi kalori. Akan tetapi, aspartam yang masuk ke dalam tubuh kita akan diproses dan beberapa diuraikan menjadi metanol. 

Berdasarkan keterangan dari American Cancer Society (ACS) dan Healthline, aspartam yang ada dalam minuman bersoda, jus, permen, atau es krim tidak berbahaya bagi tubuh asalkan tidak melebihi batas.

FDA menganjurkan konsumsi aspartam tidak boleh melebihi 50 mg untuk setiap 1 kg berat badan per hari. Sementara, Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) menganjurkan agar masyarakat tidak mengonsumsi minuman atau makanan yang mengandung aspartam lebih dari 40 mg untuk setiap 1 kg berat badan per hari. 

Melansir Healthline, seseorang yang memiliki penyakit genetik phenylketonuria dan skizofrenia tidak boleh minum atau mengonsumsi makanan yang mengandung aspartam. ACS juga menyarankan untuk cek label makanan dan minuman sebelum membelinya. Apabila produk makanan dan minuman mengandung aspartam, maka di label kemasan akan ada tulisan "phenylalanine". 

Baca Juga: Terlanjur Ketergantungan Alkohol? 7 Cara Ini Bantu Kamu Mengatasinya

3. Metanol vs etanol

Waspada! Ini Bahaya Metanol Bila Masuk ke dalam Tubuh Manusiaunsplash.com/unitednations

Etanol adalah salah satu jenis alkohol yang sering digunakan sebagai bahan aktif untuk membuat produk disinfektan seperti hand sanitizer dan tisu antiseptik.

Mengutip dari FDA, hanya ada dua jenis alkohol yang dapat digunakan untuk membuat hand sanitizer, yaitu etanol (ethyl alcohol) dan isopropil alkohol (isopropanol atau 2-propanol). Metanol dan 1-propanol tidak boleh digunakan untuk membuat hand sanitizer karena dapat membahayakan tubuh manusia. 

Cara terbaik untuk menghentikan penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan, setelah batuk, bersin, dan mengusap ingus.

Apabila tidak ada akses sabun dan air mengalir, CDC menyarankan untuk menggunakan hand sanitizer dengan kandungan bahan aktif etanol minimum 60% atau 70% isopropyl alkohol. 

Produk hand sanitizer dan tisu antiseptik dengan bahan aktif benzalkonium chloride aman untuk digunakan. Hanya saja, FDA memperingkatkan bahwa produk dengan bahan aktif ini tidak bisa digunakan untuk mencegah SARS-CoV-2.

4. Risiko kesehatan apabila metanol masuk ke dalam tubuh

Waspada! Ini Bahaya Metanol Bila Masuk ke dalam Tubuh Manusiaunsplash.com/elevantarts

Metanol dapat masuk ke tubuh manusia melalui udara, tertelan, dan kontak dengan kulit. FDA menyebutkan, seseorang yang terekspos metanol dapat mengalami gejala seperti mual, muntah, sakit kepala, pandangan kabur, kebutaan, kejang, kerusakan pada saraf otak, dan kematian.

Berdasarkan laporan dalam Antimicrobial Resistance and Infection Control yang terbit pada Agustus 2020 lalu, membuat produk hand sanitizer sendiri tanpa menggunakan panduan dan sumber yang jelas sangat berbahaya. Salah satunya adalah menggunakan methylated spirits atau disebut denatured alkohol sebagai pengganti etanol atau isopropil, yang mana formulasi methylated spirits ini mengandung metanol. 

5. Tips membeli produk disinfektan

Waspada! Ini Bahaya Metanol Bila Masuk ke dalam Tubuh ManusiaUnsplash.com/kellysikkema

Karena begitu mudahnya belanja secara daring, sebelum membeli produk disinfektan jenis apa pun, cek terlebih dulu apakah produk yang akan dibeli aman. Misalnya cek izin edar atau sertifikasi dan institusi terkait. 

FDA juga menganjurkan untuk berhati-hati terhadap produk yang menggunakan kalimat berlebihan dan kurang tepat, seperti: melindungi diri dari virus dan bakteri selama jangka waktu tertentu, misalnya 24 jam. 

Semua produk hand sanitizer yang dijperjualbelikan di Indonesia harus memiliki surat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. Kamu bisa cek produk yang akan dibeli lewat laman https://cekbpom.pom.go.id dengan memasukkan nomor registrasi atau merek atau nama produk di kolom pencarian kemudian tekan tombol cari. 

Jadi, itulah informasi mengenai metanol dan risikonya apabila terhirup atau tertelan oleh manusia dalam jumlah atau kadar yang tinggi. Sebaiknya membeli produk disinfektan di toko, supermarket, dan apotek yang tepercaya dan memiliki surat izin edar dari BPOM.

Apabila memiliki riwayat penyakit atau alergi tertentu, pastikan bahwa produk yang dibeli tidak mengandung bahan aktif yang dapat berbahaya bagi tubuh. Produk-produk disinfektan ini juga harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan karena risiko tertelan.

Baca Juga: 6 Penyebab Rasa 'Mabuk' saat Bangun Tidur padahal Tidak Minum Alkohol

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya