Kejar Vaksinasi Booster untuk Tingkatkan Kadar Antibodi

Supaya terlindungi dari COVID-19

Makin lengkap dosis vaksinasi, makin tinggi kadar antibodi yang kita miliki. Sayangnya, hanya 27,86 persen penduduk Indonesia yang sudah vaksinasi COVID-19 dosis ketiga (booster). Masih jauh dari target dan perlu ditingkatkan lagi.

Selain cakupan vaksinasi booster yang rendah, protokol kesehatan juga mulai kendor. Banyak orang yang keluar rumah tanpa pakai masker dan tidak cuci tangan sesering dulu.

Berangkat dari concern tersebut, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama Breakthrough ACTION for COVID-19 dan The United States Agency for International Development (USAID) membuat kampanye "SIAP Lanjutkan Prokesnya, SIAP Lengkapi Vaksinasinya" yang bertujuan untuk membangun kesadaran publik akan pentingnya vaksinasi COVID-19.

Ini dijelaskan lebih lanjut dalam media briefing yang digelar via Zoom pada Senin (7/11/2022). Acara ini dihadiri oleh David Stanton (Deputy Director for Infectious Diseases USAID Indonesia), dr. Iwan Ariawan, MSPH (Ahli Epidemiologi), Dian Rosdiana (Communication Team Leader Breakthrough ACTION for COVID-19), dan Haerani Dahlan, S.Ip, M.Si (Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sinjai yang mewakili Bupati Sinjai). Simak, yuk!

1. Hanya sedikit penduduk Indonesia yang sudah vaksin booster

Berdasarkan survei serologi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan Tim Pandemi FKM UI, proporsi penduduk yang mempunyai antibodi SARS-CoV-2 di Indonesia meningkat. Dari yang awalnya 87,8 persen di bulan Desember 2021 menjadi 98,5 persen di bulan Juli 2022. Antibodi itu didapatkan dari vaksinasi maupun infeksi alami.

Sayangnya, menurut data dari Kemenkes per 14 Oktober 2022, hanya 27,86 persen penduduk Indonesia yang sudah mendapat vaksin booster, sedangkan yang sudah vaksinasi dosis pertama berjumlah 87,44 persen dan 73,29 persen sudah vaksinasi dosis kedua.

2. Padahal, risiko kematian sangat rendah pada orang yang sudah vaksin booster

Kejar Vaksinasi Booster untuk Tingkatkan Kadar Antibodiilustrasi vaksinasi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Menurut dr. Iwan, orang yang belum pernah mendapatkan vaksin COVID-19 memiliki risiko kematian sebesar 2,8 persen. Jika sudah mendapatkan vaksin dosis pertama, risiko kematian turun menjadi 1,5 persen. Bahkan, menjadi 0,6 persen jika telah menerima vaksin dosis kedua.

Orang yang memperoleh vaksin booster memiliki risiko kematian terendah, yaitu hanya 0,1 persen! Ini berdasarkan hasil analisis 1.792.360 kasus COVID-19 di Indonesia dari 1 Januari hingga 30 Juni 2022.

3. Mengapa sebagian orang masih ragu untuk vaksinasi?

Setiap orang mempunyai alasan tersendiri mengapa mereka masih ragu untuk vaksinasi.

Berdasarkan laporan pada periode 1–15 Oktober 2021 di Indonesia, 48 persen orang merasa cemas akan efek samping vaksin COVID-19. Sementara itu, sebanyak 34 persen memilih menunggu untuk melihat apakah vaksin COVID-19 benar-benar aman. Sisanya menganggap vaksin bertentangan dengan keyakinan agama mereka atau merasa dirinya tidak butuh vaksin.

Baca Juga: Kemenkes: WHO Nyatakan Vaksin COVID-19 Masih Ampuh Terhadap Varian XBB

4. Capaian vaksinasi di beberapa wilayah meningkat berkat kampanye SIAP

Kampanye Semangat Dapat Vaksinasi Lengkap (SIAP) bertujuan untuk meningkatkan capaian vaksinasi, mengatasi keraguan masyarakat, serta melawan misinformasi dan disinformasi seputar vaksin.

Sasaran utamanya adalah masyarakat rentan seperti lansia, masyarakat adat, serta populasi lain yang mengalami hambatan sosial, budaya, dan ekonomi di beberapa wilayah dengan cakupan vaksinasi rendah, seperti:

  • Provinsi Riau: Kabupaten Kampar dan Kota Dumai.
  • Provinsi Jawa Timur: Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan.
  • Provinsi Kalimantan Barat: Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Kayong Utara.
  • Provinsi Sulawesi Selatan: Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Sinjai.
  • Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT): Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Kabupaten Sinjai adalah salah satu contoh kesuksesan. Menurut Haerani, capaian vaksinasi sebelum kedatangan tim Breakthrough ACTION for COVID-19 adalah 69,2 persen untuk dosis pertama dan 27,69 persen untuk dosis kedua. Setelahnya, capaian vaksinasi meningkat menjadi 85,57 persen untuk dosis pertama, 55,14 persen untuk dosis kedua, dan 10,4 persen untuk dosis ketiga.

5. Tak kalah penting, tetap patuhi protokol kesehatan karena pandemi belum berakhir

Kejar Vaksinasi Booster untuk Tingkatkan Kadar Antibodiilustrasi memakai masker (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Pandemi memang mulai terkendali. Namun, jangan longgarkan kewaspadaan. Pasalnya, akhir-akhir ini kasus COVID-19 kembali naik, seiring dengan munculnya subvarian Omicron XBB. Kita masih bisa tertular dan menularkan ke orang lain!

"Memang pandemi ini belum berakhir. Hendaknya kita tidak lengah dan tetap menjaga kesehatan dengan berperilaku hidup sehat. Seperti mencuci tangan pakai sabun, pakai masker, dan jaga jarak, serta melindungi diri dengan vaksinasi," Dian berpesan.

Baca Juga: Potensi Gejala Subvarian XBB, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya