7 Jenis Tes Ini Bantu Identifikasi Penyebab Ketidaksuburan Pria

Tes kesuburan juga dibutuhkan oleh pria

Tes kesuburan pria sering dilakukan ketika dicurigai adanya ketidaksuburan setelah setahun gagal memiliki anak. Tes kesuburan pria juga dapat dilakukan sebelum mencoba untuk hamil.

Tes ini tidak hanya dapat membantu mempermudah proses keluarga berencana di masa depan dan memberikan wawasan mengenai pengobatan potensial, tetapi juga dapat mengungkap masalah kesehatan lainnya.

Studi menunjukkan bahwa kesehatan sperma yang buruk dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, lebih banyak lemak tubuh, dan peningkatan risiko terkena diabetes, penyakit jantung, dan stroke (Archives of Internal Medicine, 2012).

Apa saja yang dilakukan pada tes kesuburan pria? Berikut ulasan lengkapnya!

1. Penilaian riwayat medis

7 Jenis Tes Ini Bantu Identifikasi Penyebab Ketidaksuburan Priailustrasi pemeriksaan riwayat kesehatan (freepik.com/freepik)

Dokter akan menjelaskan penyebab infertilitas pria seperti riwayat kecelakaan, penyakit, operasi atau kondisi lainnya. Lalu, dokter dan pasien akan mendiskusikan apa saja yang mungkin terjadi dalam riwayat kesehatan pria tersebut hingga menyebabkan infertilitas. Faktor gaya hidup juga akan dibahas, seperti obesitas.

Sebuah penelitian menemukan bahwa obesitas pada pria dapat memicu cacat hormonal seperti hipotestosteronemia, yang selanjutnya mengakibatkan gangguan spermatogenesis sehingga terjadi penurunan kesuburan (Central European Journal of Urology, 2015). Meskipun demikian, kondisi ini bersifat reversibel.

2. Analisis air mani

7 Jenis Tes Ini Bantu Identifikasi Penyebab Ketidaksuburan Priailustrasi jumlah sperma (freepik.com/freepik)

Analisis air mani akan mengukur kuantitas dan kualitas sperma berdasarkan lima faktor utama, yaitu:

  • Volume: Berapa banyak air mani yang dihasilkan.
  • Jumlah: Jumlah total sperma dalam sampel.
  • Konsentrasi: Perbandingan antara air mani dan sperma.
  • Motilitas: Berapa banyak sperma yang bergerak.
  • Morfologi: Berapa banyak sperma yang memiliki ukuran dan bentuk yang tepat

Dalam kasus tertentu, lebih dari satu analisis air mani dilakukan karena kadar sperma dapat berfluktuasi antar pemeriksaan. Pria harus merencanakan untuk memberikan sampel pada dua kunjungan dokter setidaknya dalam jarak dua minggu karena perkiraan perbedaan air mani pada waktu yang berbeda.

3. Analisis DNA fragmentasi sperma

7 Jenis Tes Ini Bantu Identifikasi Penyebab Ketidaksuburan Priailustrasi analisis DNA (freepik.com/freepik)

Analisis DNA fragmentasi sperma mengukur persentase DNA abnormal atau rusak yang dibawa oleh sperma. Kerusakan semacam ini dapat mengganggu kemampuan sperma untuk membuahi sel telur dengan baik atau untuk mengembangkan embrio yang sehat.

Sebuah studi menunjukkan bahwa tingginya persentase sperma dengan DNA yang rusak dikaitkan dengan tingkat kehamilan yang lebih rendah dan risiko keguguran yang lebih tinggi (Human Reproduction, 2012).

Baca Juga: 14 Penyebab Kemandulan pada Pria, Bikin Khawatir!

4. Pengujian genetik

7 Jenis Tes Ini Bantu Identifikasi Penyebab Ketidaksuburan Priailustrasi faktor genetik (freepik.com/freepik)

Jika konsentrasi sperma sangat rendah dalam analisis air mani, ini mungkin mengindikasikan penyebab infertilitas secara genetik. Hal ini dapat dipastikan melalui pengujian genetik pada sampel sperma.

Walaupun kebiasaan gaya hidup dan riwayat kesehatan dapat berkontribusi terhadap masalah kesuburan pria, tetapi bagi sebagian orang, faktor genetik menjadi penyebabnya. Pengujian genetik menganalisis DNA di dalam sel untuk menemukan mutasi yang terkait dengan penyakit tertentu.

Ada berbagai macam tes yang dapat dilakukan dengan sampel darah atau air liur. Tes-tes ini mungkin dapat menemukan penyakit-penyakit berikut yang berkaitan dengan infertilitas pria:

  • Sindrom Klinefelter: Kondisi genetik ketika laki-laki biologis memiliki salinan tambahan kromosom X, mengakibatkan azoospermia (tidak ada sperma dalam air mani), pertumbuhan testis yang buruk, kadar testosteron rendah, dan gairah seks rendah.
  • Sindrom Kallmann: Kelainan genetik yang menyebabkan hipogonadisme hipogonadotropik, yang mana sedikit atau tidak ada hormon seks yang diproduksi; pubertas tertunda; dan testis tidak turun atau turun sebagian.
  • Fibrosis kistik: Penyakit genetik progresif yang mengganggu fungsi paru-paru dan pencernaan; sebagian besar laki-laki biologis dengan kondisi ini tidak memiliki vas deferens bawaan, yaitu saluran yang membawa sperma dari testis ke penis.
  • Mikrodelesi kromosom Y: Suatu kelainan genetik yang disebabkan oleh hilangnya gen pada kromosom Y, yang berhubungan dengan jumlah sperma yang rendah, azoospermia, dan tingginya persentase sperma abnormal.

5. Analisis hormon

7 Jenis Tes Ini Bantu Identifikasi Penyebab Ketidaksuburan Priailustrasi pemeriksaan kesehatan (freepik.com/freepik)

Hormon pria, termasuk testosteron, sangat penting untuk produksi sperma dan perkembangan seksual. Oleh sebab itu, tes darah biasanya dilakukan untuk memeriksa kadar hormon ini.

Biasanya pemeriksaan ini dilakukan dengan sampel darah sederhana. Tes hormon mendeteksi ketidakseimbangan yang mungkin menyebabkan masalah reproduksi. Tes hormonal pria menilai kadar testosteron, hormon perangsang folikel, hormon luteinizing, dan, dalam beberapa kasus juga prolaktin, yang bekerja bersama untuk mendorong produksi sperma, sebagai fungsi seksual, dan libido.

Jika ketidakseimbangan terdeteksi, dokter menyarankan untuk mengonsumsi suplemen kesuburan pria, melakukan perubahan gaya hidup lebih sehat, atau mengeksplorasi teknik reproduksi lainnya.

6. USG skrotum

7 Jenis Tes Ini Bantu Identifikasi Penyebab Ketidaksuburan Priailustrasi pemeriksaan USG (freepik.com/fxquadro)

USG skrotum dilakukan untuk mengetahui adanya penyumbatan testis. USG transrektal mengamati dengan lebih cermat vesikel dan saluran ejakulasi yang mengalirkan air mani.

USG dapat mendeteksi masalah internal yang memengaruhi produksi sperma, seperti varikokel, atau pembesaran pembuluh darah di skrotum, ukuran dan volume testis, dan penyumbatan vas deferens.

USG juga dapat menemukan massa abnormal atau tumor ganas. USG biasanya dilakukan jika analisis air mani menemukan adanya masalah pada produksi sperma.

7. Biopsi testis

7 Jenis Tes Ini Bantu Identifikasi Penyebab Ketidaksuburan Priailustrasi pemeriksaan kesehatan (freepik.com/freepik)

Selama biopsi testis, dokter mengangkat jaringan dari testis untuk menilai produksi sperma. Tes ini biasanya dilakukan dengan jarum atau dengan membuat sayatan kecil. Jika hasil tes menunjukkan produksi sperma normal, dokter akan memeriksa apakah ada penyumbatan atau masalah lain yang mempengaruhi transportasi sperma.

Tes ini biasanya dilakukan jika analisis air mani mendeteksi tingkat sperma yang sangat rendah atau tidak adanya sperma dalam air mani.

Pria jangan takut maupun ragu untuk melakukan tes kesuburan. Tes ini tidak hanya membantu mempermudah proses keluarga berencana di masa depan, tetapi juga memberikan wawasan mengenai pengobatan potensial dan mengungkap masalah kesehatan lainnya jika ada.

Baca Juga: Studi: Kebiasaan Menggunakan HP Bisa Pengaruhi Kualitas Sperma

Niko Utama Photo Writer Niko Utama

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya