Apakah KB IUD Bisa Dilepas Sendiri di Rumah?

Tingkat kesuksesannya hanya 20 persen

Intrauterine device (IUD) atau kontrasepsi dalam rahim (AKDR) adalah metode kontrasepsi populer. Perangkat berbentuk T ini dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. 

Menurut tinjauan ilmiah dalam International Journal of Women's Health tahun 2019, KB IUD adalah metode pencegah kelahiran yang efektif. Tingkat kegagalannya sekitar 0,1 persen.

Berdasarkan lapisannya, ada dua jenis IUD. IUD berlapis tembaga mencegah sperma membuahi sel telur dengan menggunakan ion tembaga, yang beracun bagi sperma. Dilansir MedlinePlus, jenis ini bisa bertahan dalam rahim hingga 10 tahun.

Sementara itu, IUD yang melepaskan progestin mengentalkan serviks untuk mencegah sperma memasuki rahim. Ini juga sebagian menekan ovulasi dan lapisan rahim yang mencegah implantasi. IUD jenis ini dapat bertahan dari 3–8 tahun.

IUD bisa dilepaskan kapan pun, dan ada beberapa alasan kenapa beberapa perempuan ingin melepasnya. IUD harus dilepas oleh tenaga medis profesional, jangan melepasnya sendiri di rumah. Kenapa? Cari tahu jawabannya di bawah ini!

1. Kenapa IUD perlu dilepas?

Meskipun IUD dapat bertahan selama bertahun-tahun, tetapi ada saatnya kamu harus melepasnya. Salah satu alasannya karena kamu ingin hamil, sehingga kontrasepsi ini harus dikeluarkan.

Selain itu, kalau kamu hamil saat IUD masih terpasang, ini perlu segera dilepas untuk menurunkan risiko keguguran.

Selain ingin hamil atau kehamilan, ada juga beberapa alasan lain kenapa kamu perlu melepas IUD.

IUD perlu diganti

Walaupun bertahan lama, tetapi pada akhirnya perangkat ini harus diganti. Jangka waktu IUD dalam rahim bisa berbeda tergantung jenis dan merek. Penyedia layanan kesehatan akan tahu merek yang kamu pakai dan kapan perlu diganti.

Ada tanda-tanda masalah

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kalau kamu mengalami gejala-gejala di bawah, mungkin ada masalah dengan IUD yang terpasang dan kamu perlu segera menghubungi dokter untuk evaluasi.

  • Nyeri panggul parah.
  • Demam yang tidak dapat dijelaskan.
  • Keputihan yang tidak biasa.
  • Kamu merasakan IUD dalam vagina.
  • Tes kehamilan positif.
  • Tanda-tanda kehamilan, seperti mual dan nyeri payudara.

2. Apakah IUD bisa dilepas sendiri di rumah?

Apakah KB IUD Bisa Dilepas Sendiri di Rumah?ilustrasi intrauterine device (IUD) (medicalgprahics.com)

IUD adalah perangkat kecil berbentuk T yang terbuat dari plastik atau tembaga. Ada benang di ujung perangkat untuk membantu melepasnya, seperti tali tampon.

IUD harus dimasukkan oleh dokter. Dokter akan mengarahkannya dengan hati-hati melalui vagina dan leher rahim dan kemudian ke dalam rahim. Jadi, memasang IUD butuh pengetahuan. Ini bukanlah sesuatu yang bisa kamu lakukan sendiri.

Sebagian besar waktu, melepas IUD jauh lebih sederhana. Jika dilakukan oleh dokter, dokter akan menyuruh kamu berbaring telentang dengan kaki terbuka, seperti pada pemeriksaan panggul biasa. Dokter akan memegang benar dengan alat dan dengan lembut menarik IUD. Saat ditarik, lengan T akan terlipat ke atas, membuatnya sekecil mungkin saat keluar. Kalau kamu ingin mencoba melakukannya sendiri di rumah, yang akan kamu lakukan kurang lebih sama, seperti dijelaskan dalam laman WebMD.

Satu-satunya perbedaan, kalau kamu melepas IUD sendiri kamu hanya mengandalkan jari-jari alih-alih alat khusus. Kamu juga tidak bisa melihat apa yang kamu lakukan. Namun, melepaskan IUD sendiri di rumah tidak berbahaya kalau memang ini adalah sesuatu yang ingin kamu coba.

Baca Juga: Ingin Melepas KB IUD (Spiral)? Ketahui 8 Hal Ini

3. Tingkat keberhasilan dan kegagalan melepas IUD sendiri di rumah

Walaupun mencoba mengeluarkan IUD sendiri di rumah tidak berisiko, tetapi ada kemungkinan kamu akan gagal. 

Sebuah penelitian bertajuk "Interest in and experience with IUD self-removal" yang diterbitkan dalam jurnal Contraception tahun 2014 menemukan bahwa lebih dari setengah dari 326 persen dalam penelitian tersebut bersedia mencoba melepas IUD mereka sendiri. Namun, dari mereka yang mencoba, hanya 1 dari 5 yang berhasil.

Bagi yang berhasil mengeluarkannya, seluruh proses memakan waktu kurang dari 4 menit. Perbedaan utama antara yang melepas IUD sendiri dan yang tidak adalah panjang benang IUD. Benang yang panjangnya minimal 7 sentimeter (cm) lebih mudah dirasakan dan dipegang. Perempuan yang mencoba melepas IUD sendiri sambil menyangga satu kaki di atas kursi juga mengalami lebih banyak kesulitan saat melepaskan IUD mereka.

Kalau ingin melepas IUD sendiri, kamu bisa bereksperimen dengan berbagai posisi. Dalam studi tersebut, lebih baik berjongkok atau berbaring telentang dengan posisi kaki terbuka, seperti pemeriksaan panggul reguler. Ini dapat membantu untuk rileks. Pertimbangkan untuk mengenakan sarung tangan agar dapat memegang tali dengan lebih baik. Studi tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan rasa sakit antara mereka yang melepas IUD sendiri dan mereka yang tidak.

Bagi mereka yang tidak bisa melepasnya, bukannya itu prosesnya menyakitkan. Mereka gagal karena tidak bisa mendapatkan benangnya.

Secara keseluruhan, tingkat kesuksesan dalam melepaskan IUD sendiri di rumah adalah 20 persen, yang artinya sebanyak 80 persen pada akhirnya menemui penyedia layanan kesehatan untuk melepas perangkat tersebut.

4. Risiko melepas IUD sendiri di rumah

Apakah KB IUD Bisa Dilepas Sendiri di Rumah?ilustrasi IUD (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Walaupun memungkinkan, tetapi kamu tidak disarankan untuk melepas IUD sendiri dan ini beralasan.

IUD bisa bergeser dari tempat yang seharusnya

Terkadang IUD bisa lepas dari tempatnya. Ini mungkin karena kehamilan, menurut MedlinePlus. Jika IUD telah berpindah dari rahim, jangan mencoba memperbaikinya sendiri. Segera temui profesional medis.

Menambahkan dari dari Health, melepas IUD sendiri tidak aman. Ada beberapa kemungkinan masalah yang bisa terjadi. Selama pelepasan IUD, ada risiko komplikasi, seperti perangkat yang patah saat dikeluarkan dan ada potongan yang tertinggal. Walaupun ini jarang terjadi, tetapi sudah ada laporan tentang kejadian ini.

Risiko pendarahan

Kalau ada sesuatu yang robek saat kamu mencoba mengeluarkan IUD, kamu bisa mengalami pendarahan yang butuh perhatian segera. Ini bisa menyakitkan apabila tidak dilakukan dengan benar.

Satu lagi hal yang perlu dipertimbangkan, benang IUD bisa putus dan perangkat tersangkut di dalam leher rahim. Ini bisa sangat menyakitkan.

IUD efektif untuk mencegah kehamilan dan merupakan metode kontrasepsi yang aman. Namun, perangkat ini tidak bertahan selamanya dan pada akhirnya perlu dilepas. Entah karena sudah lewat tanggal kedaluwarsa, mengalami komplikasi, atau ingin atau sedang hamil. 

Apa pun alasannya, sebaiknya jangan mencoba melepas IUD sendiri di rumah karena bisa menimbulkan komplikasi. Temuilah dokter untuk melepasnya secara benar dan aman.

Baca Juga: 8 Tanda KB IUD Bermasalah, Terasa Nyeri Hingga Muncul Flek

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya