5 Efek Samping Paxlovid yang Perlu Kamu Ketahui

Salah satunya efek samping yang dijuluki "Paxlovid mouth"

Paxlovid (nirmatrelvir/ritonavir) telah menjadi penyelamat bagi banyak orang dengan COVID-19. Obat antivirus ini disetujui untuk orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat COVID-19. Ini dianggap sebagai opsi pilihan pertama untuk mengobati COVID-19 ringan hingga sedang pada kelompok orang ini.

Namun, seperti semua obat, Paxlovid memiliki beberapa efek samping. Sementara beberapa umum, yang lain lebih unik. Berikut ini beberapa efek samping dari Paxlovid beserta cara mengelolanya.

1. Perubahan rasa

Banyak pengguna Paxlovid yang melaporkan perubahan rasa sebagai efek samping. Pengalaman ini dijuluki "Paxlovid mouth". Ini dideskripsikan dengan cara yang berbeda. Beberapa menyebut rasa pahit atau logam, sementara semua setuju bahwa efek ini tidak menyenangkan.

Faktanya, menurut laporan dalam The New England Journal of Medicine tahun 2022, itu merupakan efek samping yang paling sering dilaporkan selama uji klinis. Ini juga merupakan efek samping yang umum dari ritonavir (Norvir)—salah satu dari dua antivirus di Paxlovid.

Kabar baiknya, efek sampingini bersifat sementara dan relatif ringan bagi banyak orang. Paxlovid mouth akan hilang begitu penggunaannya dihentikan, yang biasanya hanya berlangsung selama 5 hari.

Mengisap permen mint atau permen beraroma kuat mungkin bisa membantu. Jika perubahan rasa yang dialami menyebabkan muntah, hubungi dokter.

2. Diare

5 Efek Samping Paxlovid yang Perlu Kamu KetahuiPaxlovid, terapi oral COVID-19 produksi Pfizer. (medpagetoday.com)

Meskipun jarang, penggunaan Paxlovid dapat menyebabkan diare. Menurut laporan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), sekitar 3 persen peserta uji klinis melaporkan efek samping ini. Namun, perlu diingat bahwa diare juga bisa merupakan gejala COVID-19. Jumlah yang sama dari orang yang diberikan plasebo (pil tanpa obat) juga melaporkannya.

Diare akibat Paxlovid biasanya bisa dikelola di rumah. Pastikan untuk minum banyak cairan dan perhatikan gejala dehidrasi. Makan makanan hambar juga bisa membantu. Kalau diare tidak sembuh setelah Paxlovid selesai digunakan, hubungi dokter.

Baca Juga: 7 Interaksi Umum Obat COVID-19 Paxlovid yang Perlu Diketahui

3. Nyeri otot

Paxlovid dapat menyebabkan nyeri otot bagi sebagian orang yang meminumnya. Sekitar 1 persen peserta studi melaporkan efek samping ini selama uji klinis, seperti dilaporkan oleh FDA.

Nyeri otot akibat Paxlovid seharusnya ringan. Namun, jika efek ini mengganggu, obat pereda nyeri yang dijual bebas bisa membantu. Asetaminofen dan ibuprofen adalah dua opsi yang aman digunakan selama menjalani pengobatan dengan Paxlovid.

4. Tekanan darah tinggi

5 Efek Samping Paxlovid yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi cek tekanan darah (pennmedicine.org)

Efek samping ini perlu diperhatikan apabila pasien sudah memiliki tekanan darah tinggi atau kondisi jantung lainnya. Sekitar 1 persen orang yang menggunakan Paxlovid dalam uji klinis melaporkan efek samping ini.

Tekanan darah akan kembali normal setelah menyelesaikan Paxlovid. Akan tetapi, dokter mungkin meminta pasien untuk memeriksa tekanan darah di rumah saat meminumnya. Informasikan kepada dokter jika tekanan darah masih tinggi setelah menyelesaikan pengobatan dengan Paxlovid.

5. Kerusakan hati

Paxlovid mengandung obat ritonavir, dan ritonavir diketahui menyebabkan kerusakan hati. Efek samping ini lebih mungkin terjadi pada orang yang sudah memiliki masalah hati.

Kerusakan hati tidak dilaporkan dalam uji klinis Paxlovid. Namun, karena para ahli mengetahui tentang ritonavir, Paxlovid tidak dianjurkan untuk orang dengan masalah hati yang parah. Beri tahu dokter jika memiliki riwayat masalah hati sebelum memulai terapi dengan Paxlovid.

Kapan harus menemui dokter?

5 Efek Samping Paxlovid yang Perlu Kamu Ketahuiilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/cottonbro)

Sebagian besar efek samping Paxlovid ringan dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika merasakan sesuatu yang berlebihan atau mengkhawatirkan, hubungi dokter. Dokter dapat memberi tahu apakah kamu memerlukan perawatan lebih lanjut.

Dilansir GoodRx Health, segera cari bantuan apabila mengalami gejala kerusakan hati, seperti:

  • Kulit atau mata menguning.
  • Sakit perut sebelah kanan.
  • Urine berwarna gelap.
  • Mual.
  • Mual.
  • Pembengkakan di area perut.

Juga, beri tahu dokter apabila merasa mengalami reaksi alergi terhadap Paxlovid. Alergi obat bisa berkisar dari ringan hingga berpotensi mengancam jiwa. Cari pertolongan medis darurat jika mengalami kesulitan bernapas atau pembengkakan pada bibir, mulut, atau tenggorokan. Ini mungkin gejala reaksi alergi yang serius dan butuh perawatan darurat.

Paxlovid adalah obat antivirus yang dapat mengobati COVID-19 ringan atau sedang. Namun, walaupun efektif, obat ini bisa menyebabkan beberapa efek samping yang tidak nyaman.

Perubahan rasa dan diare adalah yang paling umum. Efek samping Paxlovid biasanya ringan dan akan hilang setelah pengobatan selesai. Hubungi dokter jika kamu mengalami sesuatu yang parah atau berlebihan selama perawatan dengan Paxlovid.

Baca Juga: Studi: Paxlovid Masih Ampuh Lawan COVID-19 Varian Baru

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya