Hipertrofi Ventrikel Kiri, Bikin Jantung Sulit Memompa Darah

Otot pompa utama jantung menebal dan membesar

Mungkin kamu pernah mendengar istilah pembengkakan jantung atau pembesaran jantung, tetapi tidak benar-benar memahami apa yang dimaksud. Istilah tersebut sering dipakai untuk merujuk pada kondisi hipertrofi ventrikel kiri, walaupun pembesaran jantung tidak hanya dapat terjadi di ventrikel kiri.

Hipertrofi ventrikel kiri atau left ventricular hypertrophy berarti otot pompa utama jantung, yaitu ventrikel kiri, telah menebal dan membesar. Ini bisa terjadi seiring waktu jika ventrikel kiri harus bekerja terlalu keras.

Bagian jantung tersebut harus kuat untuk memompa darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh. Saat ventrikel menebal, perubahan lain bisa terjadi di jantung. Sistem kelistrikan jantung mungkin tidak bekerja secara normal, otot jantung mungkin tidak mendapatkan oksigen yang cukup, dan jantung mungkin tidak memompa sebagaimana mestinya.

1. Penyebab

Dilansir Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, hipertrofi ventrikel kiri sering kali disebabkan oleh kondisi kelainan atau gangguan jantung lainnya, seperti:

  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi.
  • Penyakit katup jantung.
  • Gangguan irama jantung atau aritmia.
  • Kardiomiopati.
  • Penyempitan pembuluh darah aorta.

Penyebab tersebut di atas penting untuk dicari dan diobati saat dini. Jika tidak, maka dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung, henti jantung mendadak, aritmia, bahkan stroke iskemik.

2. Gejala

Hipertrofi Ventrikel Kiri, Bikin Jantung Sulit Memompa Darahilustrasi hipertrofi ventrikel kiri (clevelandclinic.org)

Hipertrofi ventrikel kiri mungkin tidak menyebabkan gejala. Dilansir Kaiser Permanente, ketika gejala mungkin, yang paling umum adalah:

  • Sesak napas.
  • Merasa lelah atau pusing.
  • Gejala angina, seperti nyeri dada atau tekanan di dada, yang mungkin memburuk saat beraktivitas.
  • Merasa jantung seperti berdebar atau berpacu (palpitasi).

Gejala baru atau yang memburuk mungkin bisa menjadi tanda gagal jantung. Ini berarti jantung tidak memompa jantung sebanyak yang dibutuhkan tubuh.

Baca Juga: Studi: Hubungan Sosial Bantu Pemulihan Pasien Gagal Jantung

3. Diagnosis

Karena hipertrofi ventrikel kiri bisa terjadi bertahun-tahun tanpa gejala, ini membuat diagnosisnya tidak mudah.

Pertama-tama, dokter akan melakukan pemeriksaan tentang gejala dan riwayat kesehatan keluarga. Dokter akan memeriksa tekanan darah dan mendengarkan jantung dengan stetoskop.

Apabila dokter curiga kamu memiliki hipertrofi ventrikel kiri, beberapa tes dapat dilakukan, seperti:

  • Tes laboratorium: Tes darah dan urine dapat dilakukan untuk memeriksa kondisi yang memengaruhi kesehatan jantung. Tes dapat dilakukan untuk memeriksa gula darah, kadar kolesterol, serta fungsi hati dan ginjal.
  • Elektrokardiogram: Tes ini mengukur aktivitas listrik jantung. Selama tes, sensor elektroda dipasang di dada dan terkadang di lengan atau kaki. Kabel menghubungkan sensor ke mesin, yang menampilkan atau mencetak hasil. Elektrokardiogram dapat menunjukkan seberapa baik jantung berdetak. Dokter dapat mencari pola sinyal yang menunjukkan jaringan otot jantung menebal.
  • Echocardiogram: Tes ini menunjukkan aliran darah melalui jantung dan katup jantung. Ini dapat menunjukkan jaringan otot jantung yang menebal dan masalah katup jantung yang berhubungan dengan hipertrofi ventrikel kiri.
  • MRI jantung: Tes ini menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar jantung yang mendetail.

4. Pengobatan

Hipertrofi Ventrikel Kiri, Bikin Jantung Sulit Memompa Darahilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Mengobati penyebab yang mendasari hipertrofi ventrikel kiri akan membantu menghentikan atau memperlambat perkembangan penyakit. Tergantung penyebabnya, pengobatan mungkin termasuk:

  • Obat tekanan darah: Menurunkan tekanan darah akan membantu mencegah hipertrofi ventrikel kiri memburuk. Menjaga tekanan darah pada tingkat yang sehat dapat mengurangi risiko gagal jantung, serangan jantung, atau stroke.
  • Operasi katup jantung: Jika hipertrofi ventrikel kiri adalah akibat dari stenosis katup aorta, kamu mungkin memerlukan operasi katup aorta. Operasi menggantikan katup yang menyempit, memungkinkan darah mengalir dengan baik.
  • Perubahan gaya hidup: Kebiasaan jantung sehat, termasuk pola makan sehat dan rutin olahraga, dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi komplikasi dari hipertrofi ventrikel kiri.

5. Pencegahan

Dilansir Mayo Clinic, perubahan gaya hidup sehat yang direkomendasikan untuk mengobati penyakit jantung dan hipertensi juga membantu mencegah hipertrofi ventrikel kiri. Untuk mencegah hipertrofi ventrikel kiri yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi, lakukan langkah-langkah ini:

  • Tidak merokok.
  • Makan makanan sehat.
  • Kurangi asupan garam.
  • Batasi atau hindari alkohol.
  • Rutin olahraga.
  • Jaga berat badan tetap sehat.
  • Tidur 7 hingga 9 jam setiap hari.
  • Kelola stres dengan baik.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol meningkatkan risiko hipertrofi ventrikel kiri. Periksakan tekanan darah setidaknya setiap dua tahun jika usia kamu di atas 18 tahun. Kalau memiliki faktor risiko penyakit jantung atau usia di atas 40 tahun, kamu mungkin perlu pemeriksaan yang lebih sering.

Baca Juga: 6 Tanda Kamu Berisiko Mengalami Henti Jantung

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya