Tanda Umum 7 Infeksi Menular Seksual di Mata

IMS tidak hanya menyerang alat kelamin

Infeksi menular seksual (IMS) biasanya menyerang alat kelamin, rektum, dan tenggorokan, tetapi juga dapat menyebar ke mata dan bagian tubuh lain yang memiliki permukaan mukosa.

Mukosa adalah jaringan yang menghasilkan lendir, biasanya terletak di dalam saluran tubuh (seperti lubang hidung, mulut, bibir, uretra, kulup bagian dalam, anus, dan vagina).

Permukaan mukosa juga ditemukan di dalam dan sekitar mata—termasuk kelopak mata bagian dalam dan permukaan mata yang dikenal sebagai konjungtiva—menjadikannya sasaran empuk infeksi IMS.

Tidak semua IMS bisa menjadi penyakit mata. Misalnya, HIV tidak menular melalui mata, meskipun virus ini terkadang membuat orang lebih rentan terhadap masalah mata.

Sebaliknya, IMS yang dapat menyebabkan penyakit mata adalah penyakit yang lebih langsung menginfeksi kulit dan selaput lendir. Berikut ini IMS yang tanda-tandanya bisa ditemukan di mata.

1. Klamidia

Infeksi klamidia pada mata kadang-kadang disebut sebagai trakom.

Infeksi umum yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis ini merupakan salah satu penyebab utama kebutaan di negara berkembang.

Infeksi yang tidak terlalu parah dapat menyebabkan berkurangnya penglihatan, menurut Centers for Disease Control and Prevention.

Sebagian besar masalah mata yang disebabkan oleh klamidia disebabkan oleh peradangan dan jaringan parut pada konjungtiva.

Perawatan dini dapat mencegah manifestasi infeksi mata klamidia yang lebih parah. Perawatan umumnya melibatkan antibiotik yang diminum atau dioleskan ke mata.

Di daerah di mana trakom sering terjadi, perhatian lebih diberikan pada kebersihan wajah untuk mencegah klamidia mata (Pathogens and Disease, 2017).

2. Sifilis infeksius

Tanda Umum 7 Infeksi Menular Seksual di Matailustrasi penyakit menular seksual sifilis atau raja singa (freepik.com/stokkurs)

Sifilis merupakan IMS yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius jika tidak ditangani.

Sifilis mata (sifilis okular) dapat terjadi pada semua tahap infeksi sifilis. Sifilis okular dapat mengenai hampir semua bagian struktur mata, tetapi uvea adalah lokasi yang paling umum, dilansir Canadian Association of Optometrists.

Gejalanya berupa perubahan penglihatan, penurunan ketajaman penglihatan, dan kebutaan permanen.

Pengobatan dengan antibiotik akan mencegah perkembangan penyakit, tetapi mungkin tidak memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi.

3. Hepatitis B

Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). HBV ditularkan ketika darah, air mani, atau cairan tubuh lain yang terinfeksi HBV masuk ke dalam tubuh orang yang tidak terinfeksi. 

Faktor risiko utama yang terkait dengan infeksi ini adalah hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang terinfeksi, hubungan seks tanpa kondom dengan banyak pasangan, dan penggunaan narkoba suntik.

Salah satu tanda awal infeksi HBV adalah penyakit kuning (kulit dan mata menguning). Dalam kasus kronis, HBV dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh retina, saraf optik, dan/atau saluran uveal (jaringan di bagian depan mata).

Dokter dapat memberikan pengobatan untuk kondisi terkait mata yang terkait dengan infeksi hepatitis B.

Baca Juga: Hepatitis B: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan

4. Gonore

Tanda Umum 7 Infeksi Menular Seksual di Matailustrasi bakteri Neisseria gonorrhoeae resisten obat (unsplash.com/CDC/Alissa Eckert)

Gonore pada mata terutama terlihat pada bayi baru lahir (Sexually Transmitted Diseases, 2017).

Pada orang dewasa, sebagian besar penyakit mata yang disebabkan oleh gonore disebabkan oleh autoinokulasi (ketika seseorang menyentuh matanya sendiri setelah menyentuh cairan atau sekret yang terinfeksi).

Ada kemungkinan juga mata seseorang tertular gonore setelah terpapar langsung dengan cairan pasangannya yang terinfeksi, misalnya saat melakukan aktivitas seksual.

Penyakit mata yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae ini juga diobati dengan antibiotik, biasanya diberikan melalui suntikan. Jika tidak diobati, penyakit mata gonore dapat menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan (Eye, 2015).

5. Herpes simpleks

Herpes simpleks merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit mata serta lesi pada wajah dan alat kelamin.

Karena herpes tidak dapat disembuhkan, infeksi mata pada orang dengan herpes sering kali kambuh seiring waktu, sehingga menurunkan kualitas hidup secara signifikan, menurut American Academy of Ophthalmology.

Masalah penglihatan cenderung menjadi lebih buruk selama outbreak aktif, tetapi bisa juga menetap ketika tidak ada lesi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyakit mata herpes lebih mungkin terjadi pada orang yang HIV-positif atau memiliki diabetes (Cornea, 2016).

Meskipun penyakit mata tidak umum terjadi pada herpes, tetapi penyakit ini bisa menjadi serius jika tidak diobati.

Obat antivirus asiklovir biasanya merupakan pengobatan lini pertama. Ini juga dapat mengurangi risiko kambuhnya herpes jika digunakan sebagai profilaksis (Microorganisms, 2019).

Asiklovir juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi mata yang disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV), virus penyebab cacar air dan herpes zoster.

6. HIV/AIDS

Tanda Umum 7 Infeksi Menular Seksual di Matailustrasi HIV (commons.wikimedia.org/BruceBlaus)

Sekitar 75–80 persen pasien yang terinfeksi HIV akan memerlukan pengobatan untuk kelainan mata pada suatu saat dalam hidup mereka. Komplikasi yang paling umum adalah retinitis sitomegalovirus (retinitis CMV).

CMV, virus yang tidak berbahaya dan telah menginfeksi setidaknya 40 persen populasi dunia, tidak akan menimbulkan masalah apa pun bagi individu yang sehat. Namun, bagi mereka yang sistem kekebalannya lemah, hal ini dapat menyebabkan peradangan retina yang mengancam jiwa.

Gejalanya berupa penglihatan kabur, bercak gelap pada penglihatan, dan floater. Pengobatan HIV sistemik dan CMV diperlukan untuk mengendalikan penyakit ini. 

7. Kutu kemaluan

Kutu kemaluan adalah serangga berukuran sangat kecil yang menyerang area genital. Kutu ini memakan darah manusia dan menyebabkan rasa gatal yang hebat di daerah yang terkena.

Kutu kemaluan biasanya hidup di rambut kemaluan dan menyebar melalui hubungan seksual. Dalam kasus yang jarang, mereka dapat ditemukan di bulu mata, bulu ketiak, dan bulu wajah.

Kutu kemaluan sering kali berukuran lebih kecil dari kutu badan dan kutu kepala. Kutu kemaluan pada bulu mata harus dihilangkan dengan pinset atau sisir kutu, dan salep petrolatum tingkat oftalmik (tersedia dengan resep dokter mata atau dokter) harus dioleskan pada tepi kelopak mata.

Ada beberapa cara untuk mencegah komplikasi mata akibat IMS, yaitu dengan:

  • Sering mencuci tangan. Jangan menyentuh atau menggosok mata kecuali tangan kamu bersih.
  • Jangan pernah berbagi riasan mata atau kosmetik dengan siapa pun. Jika kamu sedang mengalami menderita konjungtivitis, buang semua riasan mata yang selama ini kamu gunakan.
  • Jangan berbagi handuk, waslap, atau sarung bantal dengan orang lain.
  • Jika hanya salah satu mata yang mengalami infeksi, gunakan handuk terpisah untuk setiap mata.
  • Gunakan perlindungan yang sesuai selama aktivitas seksual.

Baca Juga: Tes Sifilis: Tujuan, Prosedur, Kapan Diperlukan, Hasil

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya