Biasanya dokter mendiagnosis penyakit pasiennya menggunakan stetoskop dan berbagai tes seperti tes darah, tes urine, dan lainnya. Namun tahukah kamu bahwa bau yang kita keluarkan juga bisa menunjukkan penyakit yang diidap?
Bau tersebut bisa berupa bau napas hingga urine. Ingin tahu penyakit apa saja yang bisa dideteksi melalui baunya? Simak penjelasan berikut ini!
Ketika diabetes tidak ditangani dengan baik, tubuh tidak bisa memproduksi insulin yang cukup untuk menyimpan glukosa di dalam jaringan tubuh. Glukosa dibutuhkan untuk menciptakan energi. Akibatnya, tubuh mengurai lemak untuk menggantikan glukosa menjadi ketone.
Sisa zat ketone akan keluar melalui mulut menjadi bau napas. Jika kamu penasaran seperti apa, baunya persis seperti napas orang yang berpuasa.
Maple syrup urine disease (MSUD) disebabkan karena tubuh tidak bisa memproses asam amino, sehingga menyebabkan penumpukan zat berbahaya di dalam urine dan darah. Ini tergolong penyakit genetis yang serius. Seperti namanya, urine penderita MSUD akan mengeluarkan bau seperti sirup mapel yang manis.
Berbeda dengan penyakit sebelumnya yang bisa dideteksi oleh indra penciuman manusia, migrain bisa dideteksi oleh anjing. Bagaimana caranya? Sebuah studi dari University of Pittsburgh telah menelitinya.
Penderita migrain yang memiliki anjing bisa melihat perubahan perilaku hewan peliharaan mereka, sekitar dua jam sebelum serangan terjadi. Ilmuwan mengatakan bahwa ini karena perubahan bau napas dan urine yang terjadi pada majikannya. Saat menciumnya, anjing akan menggonggong, berputar, menggerakkan ekornya dengan cepat, dan menabrak-tabrakkan diri ke majikannya.
Arsenik adalah zat kimia yang digunakan selama ratusan tahun untuk pestisida hingga bahan dari peluru. Manusia bisa keracunan zat tersebut akibat kontak melalui air tanah yang terkontaminasi.
Salah satu gejalanya adalah tubuh mengeluarkan bau seperti bawang putih. Menariknya, bawang putih bisa digunakan untuk meredakan efek dari keracunan ini.
Tifus adalah penyakit yang cukup umum diderita banyak orang. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella paratyphi.
Bau yang dihasilkan tifus cukup unik. Dilansir dari List Verse, studi yang dilakukan pada tahun 1976 menunjukkan bahwa penderita tifus mengeluarkan bau yang mirip dengan roti yang baru dipanggang.
Pada tahun 1975, seorang wanita bernama Joy Milne mengaku bahwa ia menemukan bau aneh pada suaminya yang menderita parkinson. Ia terus-terusan menyuruh suaminya untuk menggosok gigi dan mandi.
Milne baru menyadari setelah bertemu dengan support group yang terdiri dari para penderita parkinson. Mereka mengeluarkan bau seperti musk namun tidak sedap.
Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri yang bisa menyebabkan berbagai infeksi pada manusia. Infeksi tersebut terjadi pada penderita diabetes, fibrosis kistik, hingga luka bakar. Bakteri tersebut bisa menjadi berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Salah satu cara untuk mendeteksi Pseudomonas di dalam laboratorium adalah baunya yang seperti anggur.
Bakteri lain ternyata juga memiliki bau masing-masing. Contohnya E.coli yang berbau seperti bunga, Streptococcus anginosus seperti karamel, dan lain-lain.
Meskipun begitu, tidak semua orang bisa mendeteksi bau-bau penyakit di atas. Kamu tetap harus mendapatkan diagnosis profesional untuk mengetahui penyakit yang kamu derita. Ini hanya sebagai antisipasi awal saja ya.