Kurang Istirahat, 7 Penyakit Akut Ini Sering Mengancam Para Workaholic

Hipertensi bisa muncul jika tubuh terus bekerja dengan cara memaksa organ dan fungsi tubuh untuk terus beraktivitas. Penyakit ini bisa merembet ke stroke, serangan dan gagal jantung.

Terlalu fokusnya bekerja menyebabkan orang lupa bekerja. Belum lagi jika itu ditambah dengan meminum kopi yang tinggi kafein serta rasa stres yang menumpuk, menyebabkan produksi asam lambung yang berlebih.

Workaholic sering kali memiliki pola makan yang tidak teratur dan memakan hampir semuanya untuk mengatasi rasa lapar. Padahal makanan berkalsium tinggi dan kaya oksalat yang susah larut dalam tubuh sangat berisiko menyumbat sekaligus menginfeksi saluran kemih.

Agar tetap bangun dan bisa menyelesaikan pekerjaannya, seorang workaholic sering minum minuman penambah energi serta vitamin. Terlalu banyaknya hal itu membuat kewalahan liver dalam memproses racun yang ada dan pada akhirnya merusak liver.

Ini sering terjadi kepada workaholic yang sering duduk, namun jarang minum air. Akibatnya, orang itu susah makan dan pada akhirnya mengalami sakit di bagian pencernaan. Sembelit yang tidak diatasi akan berimbas pula ke kondisi wasir yang menyebabkan duduk dan buang air besar sangat menyakitkan.

Meski bukan termasuk penyakit fisik, insomnia sering menjadi permasalahan sendiri bagi para workaholic. Adapun yang menyebabkan insomnia ini adalah makanan berkafein yang membuat seseorang tidak bisa tidur, pola tidur yang tak teratur dan stres.

Sakit kepala sebelah bisa disebabkan adanya permasalahan sinus atau ketegangan otot leher. Umumnya workaholic mendapatkan migrain karena masalah kedua. Migrain juga bisa disebabkan karena tidak makan, kurang tidur, serta tekanan emosi.

Itulah penyakit yang umum didapatkan para pekerja keras yang tak mengenal waktu beristirahat. Tidak peduli kondisi seperti apapun, kamu tetap perlu beristirahat. Karena itu jika mau sehat, jangan memaksakan diri untuk bekerja. Ingat, harga kesehatan jauh lebih banyak ketimbang gajimu sendiri.