Berat Badan Turun Tanpa Disengaja? Awas 13 Risiko Kesehatan Serius Ini

Menurut ahli nutrisi Dana Greene RD, sebagian besar individu mulai kehilangan massa ototnya sejak memasuki usia 30-an tahun. Semakin bertambahnya usia, risiko berkurangnya massa otot pun semakin tinggi. Hal ini umumnya disebabkan karena adanya perubahan hormon serta asupan nutrisi yang buruk. Untuk mencegah dan menanganinya, kamu perlu memperbanyak konsumsi protein dan vitamin D serta mulai rutin melakukan olahraga angkat beban.

Diabetes tipe 2 sering diasosiasikan dengan penambahan berat badan atau obesitas, tetapi faktanya kehilangan berat badan juga bisa menjadi gejalanya. Saat tubuh tidak menggunakan insulin dengan sebagaimana mestinya, glukosa pun tak akan dapat digunakan sebagai energi. Ahli penyakit dalam Lisha Ashe DO pun menjelaskan bahwa ketidakefisiensian insulin membuat tubuh membakar lemak dan otot untuk mendapatkan energi sehingga mengurangi bobot tubuh.

Tukak lambung merupakan luka terbuka yang berada pada dinding lambung serta bagian atas usus kecil. Dr. Ashe pun mengemukakan bahwa gejala paling umum yang dirasakan bila kamu mengalami kondisi ini adalah rasa sakit pada perut yang kemudian berdampak pada berkurangnya nafsu makan. Di sisi lain, tukak lambung juga akan membuatmu merasa kenyang sehingga semakin sedikit pula asupan yang masuk ke dalam tubuh.

Tak hanya tinggi kalori, alkohol juga bisa membuatmu kembung. Dengan begitu, saat kecanduan alkohol, kamu pun akan lebih mudah merasa perut terasa penuh. Dr. Ashe juga menambahkan bahwa alkoholisme dapat menimbulkan tukak lambung sehingga ujung-ujungnya, berat badanmu pun dapat berkurang drastis secara tidak sehat.

Menurut Niket Sonpal MD dari Touro College of Osteopathic, penyakit autoimun ini menyebabkan banyak organ terganggu dan berakibat pada menyusutnya berat badan. Lupus juga dapat membuatmu mengalami kenaikan asam lambung dengan salah satu gejalanya adalah sensasi panas di sekitar dada terutama setelah makan sehingga kamu pun enggan untuk menyantap apa pun. Selain itu, lupus mampu menyebabkan berbagai gangguan pencernaan lainnya seperti kram perut dan diare yang semakin membuat berat badanmu pun berkurang drastis.

Menurut Mayo Clinic, dua gejala utama yang ditimbulkan dari kelainan sistem kekebalan tubuh ini adalah mata dan mulut kering. Dr. Sonpal memberi penjelasan lebih lanjut bahwa karena kelenjar air liur terganggu, kamu pun jadi terganggu pula saat harus makan dan menelan. 

National Institutes of Health (NIH) mengatakan bahwa defisiensi zat besi dapat membuat seseorang mengalami penurunan nafsu makan dan berat badan. Mengapa demikian? Menurut dr. Sonpal hal ini terjadi karena adanya rasa tak enak pada mulut sehingga kamu pun jadi malas untuk makan. Adapun penyebab kekurangan zat besi bukan hanya karena kurang makan dengan sumber mineral yang satu ini, tetapi juga mungkin karena pola hidup vegetarian dan konsumsi obat-obatan jenis tertentu.

Saat depresi, rutinitas pun menjadi hal yang tak lagi menyenangkan untuk dilakukan. Keinginan untuk makan pun berkurang dengan drastis yang secara otomatis berujung pada kehilangan berat badan. 

Gagal jantung terjadi saat jantung tak lagi mampu memompa darah dan oksigen untuk kembali mengalir ke jantung serta seluruh anggota tubuh. Bila mengalami ini, salah satu gejala yang kamu alami adalah penurunan berat badan dengan sangat cepat atau yang biasa disebut dengan istilah cardiac cachexia. Adapun menurut Mount Sinai Medical Center, rerata besarnya penyusutan berat badan yang terjadi adalah 7,5 persen dari berat badan normal dalam kurun waktu enam bulan.

Hipertioridisme adalah kondisi saat kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang berlebihan. Disampaikan oleh ahli endokrin Caroline Korsten Messer MD, salah satu tanda yang paling dapat diamati jika kamu mengalami hipertiroid adalah penurunan berat badan, insomnia, kerontokan rambut, palpitasi jantung, dan intoleransi terhadap panas. Beruntungnya, gangguan kesehatan ini dapat diatasi.

Kalau yang satu ini sepertinya cukup jelas, ya. Malnutrisi yang dibiarkan berkepanjangan bisa membuatmu kehilangan beberapa kilogram bobot tubuh, tetapi tak hanya berhenti di situ. Situasi ini juga menempatkanmu pada risiko berbagai kesehatan tubuh lainnya yang berujung serius dan fatal.

Oleh karena kanker biasanya tak menunjukkan gejala sampai sudah mencapai tahap tertentu kecuali dilakukan pemeriksaan, penurunan berat badan pun tak menjadi pertimbangan utama bahwa seseorang tengah mengidap penyakit memtikan ini. Eyal Meiri MD dari Medical Oncology at Cancer Treatment Centers of America pun mengungkapkan bahwa ada beberapa jenis kanker yang kerap membuat penderitanya kehilangan berat badan, seperti leukemia, kanker payudara, kanker usus, dan kanker pankreas.

Dr. Ashe menjelaskan bahwa HIV membuat tubuh jadi sulit untuk menyerap nutrisi sehingga malnutrisi dan penurunan nafsu makan pun tak terhindarkan. Di sisi lain, HIV/AIDS juga meningkatkan penderitanya lebih mudah terserang infeksi yang juga berdampak pada hilangnya selera makan.

Tidak ada cara yang lebih menyehatkan untuk menurunkan berat badan daripada pola hidup sehat yang mencakup kecukupan asupan nutrisi baik, olahraga, dan istirahat. Karenanya, jangan terburu senang bila berat badanmu tiba-tiba berkurang apalagi disertai dengan berbagai keluhan lainnya. Segeralah periksa kesehatanmu untuk menghindari risiko yang lebih serius.