Radiasi Membawa Penyakit, Ini 7 Pekerjaan yang Berisiko Tinggi

Sebagai cita-cita kita semasa kecil, ternyata menjadi astronot mengundang banyak risiko kematian kepada kita. Selain kecelakaan, tingkat radiasi di luar angkasa juga sangat tinggi. Dikatakan astronot dalam satu tahun memiliki tingkat radiasi mencapai 50 REM. Jumlah itu jauh lebih tinggi daripada mereka yang bekerja di bumi.

Ada kekhawatiran pramugari terpapar radiasi yang cukup tinggi yang bernama radiasi kosmik. Di 2006, terdapat sebuah riset yang menyatakan jika pramugari memiliki tingkat risiko yang tinggi untuk terkena kanker payudara dan melanoma. Namun studi tersebut coba dipatahkan oleh riset lain pada 2012 yang menunjukkan paparan radiasinya rendah dan kecil menimbulkan kematian.

Pada 1950, tingkatan resiko terkena kanker pada teknisi radiologi cukup tinggi. Kanker darah, kanker payudara, kanker tiroid, dan kanker kulit adalah yang paling sering diderita. Tetapi semenjak itu, tingkat radiasinya terus menurun. Terdapat regulasi yang memberikan batasan seberapa besar sebuah alat radiologi boleh memaparkan radiasinya.

Kamu tidak menyangka jika mereka yang bekerja di bandara untuk selalu mengecek koper yang kita bawa ternyata memiliki risiko paparan radiasi yang cukup tinggi. Pengecekan itu dilakukan National Institute for Occupational Safety and Health dan melihat perbandingan radiasi dari mesin X-ray dengan pekerjanya. Hasilnya bisa terbilang cukup tinggi.

Mereka yang bekerja di tambang, khususnya di pertambangan uranium dan gas radon, memiliki potensi besar untuk mendapatkan penyakit paru-paru, seperti kanker paru-paru. Perlu diketahui kanker paru-paru pertama kali di ketahui pada 1940-an saat pekerja tambang Amerika mencoba memenuhi kebutuhan program tambang. Tentu saja sekarang paparan radiasi macam ini sudah jauh berkurang karena adanya regulasi.

Kamu pasti berpikiran jika pekerjaan ini adalah pekerjaan yang paling tinggi dalam masalah radiasi. Padahal kenyataannya, para pekerja ini memiliki tingkat radiasi yang lebih rendah daripada mereka yang bekerja di penerbangan karena selalu berhati-hati. Terdapat fakta jika rata-rata radiasi pekerja nuklir lebih rendah daripada pekerja penerbangan yang melakukan rute New York ke Tokyo. Bedanya, pekerja di pabrik nuklir lebih memiliki risiko terkena radiasi dalam waktu pendek.

Riset di University of California memiliki kekhawatiran akan hasil temuannya dikarenakan mereka melihat tingginya risiko terkena melanoma terhadap pilot pesawat dan awak kabinnya. Waktu berjam-jam yang mereka habiskan di dalam plastik atau kaca pelindung jendela adalah yang menjadi penyebab terakumulasinya radiasi itu. Riset JAMA Dermatology pada 2014 juga mengumumkan jika pelindung jendela tidak mampu mengatasi radiasi UV-A walaupun bisa dari UV-B.

Kita masih beruntung karena sudah berada di zaman yang sudah memiliki regulasi untuk membatasi radiasi-radiasi tersebut. Bayangkan jika kamu hidup di era-era sebelum itu. Pastinya sekarang ini kamu sudah tergeletak di rumah sakit.