Herpes Mata: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Bisa menyebabkan kebutaan permanen bila tidak diobati

Herpes mata atau herpes okular adalah penyakit mata yang diakibatkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Kondisi ini akan mengakibatkan inflamasi atau peradangan dan bisa menyebabkan kebutaan permanen. 

Herpes mata bisa menyerang kelopak mata, kornea, retina, serta konjungtiva, yaitu lapisan yang melindungi bagian putih mata. Herpes mata termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tetapi kondisi ini bisa dikontrol dengan pengobatan.

1. Jenis

Dilansir Verywell Health, ada dua jenis utama herpes mata, yaitu keratitis epitel dan keratitis stroma. Keratitits epitel adalah jenis herpes mata yang lebih umum, sedangkan keratitis stroma merupakan kondisi yang lebih serius dan bisa menyebabkan kebutaan.

  • Keratitis epitel: Jenis ini menyumbang sekitar 50 hingga 80 persen dari semua kasus herpes mata. Keratitis epitel memengaruhi lapisan terluar kornea yang disebut epitel. Virus akan menghancurkan sel epitel kornea saat bereplikasi.
  • Keratitis stroma: Jenis ini memengaruhi lapisan kornea yang lebih dalam yang disebut stroma. Ini disebabkan oleh kombinasi infeksi virus dan mekanisme kekebalan yang terganggu. Keratitis stroma dapat menyebabkan jaringan parut pada kornea dan kehilangan penglihatan.

2. Gejala

Herpes Mata: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi mata merah (commons.wikimedia.org/WaltFletcher)

HSV bisa menyebabkan beragam gangguan mata, mulai dari mata merah hingga penglihatan yang kabur. Dilansir Healthline, gejala herpes mata meliputi:

  • Mata merah.
  • Sakit pada mata.
  • Sensitivitas terhadap cahaya.
  • Keluarnya air mata.
  • Keluarnya lendir dari mata.
  • Kelopak mata yang meradang (blefaritis).
  • Ruam merah melepuh yang menyakitkan di kelopak mata atas dan satu sisi dahi.
  • Penglihatan kabur.

Dalam banyak kasus, herpes hanya memengaruhi satu mata.

3. Penyebab

Menurut National Health Service, infeksi herpes mata umumnya terjadi saat infeksi virus sebelumnya aktif kembali dan menyebar ke mata. Hampir setiap orang pernah terpapar virus herpes simpleks selama masa kanak-kanak.

Kebanyakan orang tidak menyadari hal ini karena sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, virus akan tetap berada dalam tubuh walaupun tidak aktif. 

Dalam beberapa kasus, virus dapat kembali aktif di kemudian hari tanpa penyebab pasti atau dipicu oleh beberapa kondisi tertentu, seperti:

  • Penyakit atau suhu tinggi.
  • Paparan sinar matahari yang kuat atau angin dingin.
  • Cedera pada mata.
  • Stres.
  • Menstruasi.
  • Kekebalan tubuh yang melemah. Contohnya pada orang-orang yang menjalani kemoterapi. 

Baca Juga: Hepatitis Autoimun: Penyebab, Gejala, Jenis, Pengobatan

4. Diagnosis

Herpes Mata: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pemeriksaan mata dengan slit lamp oleh dokter spesialis mata (flickr.com/IAPB/VISION 2020/Dr. Bikram Bahadur Thapa)

Jika kamu mengalami gejala herpes mata, segera temui dokter spesialis mata. Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan menanyakan pertanyaan terperinci tentang gejala yang kamu alami, termasuk kapan gejala tersebut terjadi dan apakah gejala serupa pernah terjadi di masa lalu.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengevaluasi penglihatan, kepekaan terhadap cahaya, dan gerakan mata. Dokter juga akan melihat kondisi retina di bagian belakang mata.

Selain itu, dokter juga mungkin akan melakukan tes noda mata fluorescein. Metode ini akan membantu dokter mengidentifikasi masalah kornea, seperti jaringan parut di area yang terkena HSV.

5. Pengobatan

Dokter akan segera meresepkan obat antivirus jika kamu menderita herpes mata. Pengobatan akan sedikit berbeda tergantung pada jenis herpes mata yang diderita. Melansir Healthline, berikut pengobatan herpes mata berdasarkan jenisnya.

  • Keratitis epitel: HSV di lapisan permukaan kornea biasanya akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Obat antivirus akan membantu meminimalkan kerusakan kornea dan kehilangan penglihatan. Dokter bisa meresepkan obat antiviral dalam bentuk tetes mata, salep, atau oral. Obat yang umum digunakan adalah asiklovir.
  • Keratitis stroma: Jenis HSV ini menyerang lapisan tengah kornea yang lebih dalam. Selain pengobatan antivirus, menggunakan obat tetes mata steroid (antiinflamasi) bisa mengurangi pembengkakan stroma.

Meskipun herpes mata tidak bisa disembuhkan, kerusakan mata yang disebabkan oleh kondisi ini bisa diminimalkan dengan penanganan yang tepat. Jika kamu mengalami gejala herpes mata, segera hubungi dokter. Makin cepat penanganan dilakukan, makin kecil kerusakan yang akan terjadi pada kornea.

Baca Juga: Gondok: Jenis, Gejala, dan Pengobatannya

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya