Kamu Perokok Aktif? Siap-siap Ompong di Usia Muda

Selain memicu banyak penyakit, gigi pun terancam ompong!

Berdasarkan laporan Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) berjudul The Tobacco Control Atlas, Asean Region, Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di ASEAN, yakni 65,19 juta orang. Angka tersebut setara 34 persen dari total penduduk Indonesia tahun 2016.

Sementara itu, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi perokok di atas usia 15 tahun mencapai 33,8 persen dan penduduk usia 10-18 tahun meningkat dari 7,2 persen di tahun 2013, menjadi 9,1 persen di tahun 2018.

Menurut keterangan dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI, perokok aktif adalah orang yang merokok secara rutin dengan sekecil apa pun, walaupun itu cuma satu batang dalam sehari. Bisa juga orang yang mengisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekadar coba-coba dan cara mengisap rokok cuma sekadar mengembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.

Tingginya jumlah perokok di Indonesia tentu menjadi perhatian bersama. Pasalnya, semua orang, termasuk perokok, tahu akan bahaya aktivitas tersebut bagi kesehatan. Selain dapat menyebabkan gangguan paru-paru, kanker, gangguan lambung, penyakit kardiovaskular, dan masih banyak lagi, ternyata perokok aktif juga terancam ompong di usia muda!

Kenapa hal itu bisa terjadi? Berikut ini penjelasannya!

1. Terbukti lewat penelitian

Kamu Perokok Aktif? Siap-siap Ompong di Usia Mudapixabay.com/klimkin

Sudah banyak penelitian yang menyebutkan dampak buruk merokok untuk kesehatan jantung dan kanker. Ternyata, ada sebuah penelitian yang juga membuktikan bahwa merokok bisa menyebabkan gigi ompong.

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Birmingham, Inggris, dan German Institute of Human Nutrition, Jerman, menemukan bahwa perokok laki-laki 3,6 kali lebih mungkin mengalami kerontokan gigi dibandingkan laki-laki yang tidak merokok. Sementara itu, perokok perempuan 2,6 kali lebih mungkin mengalami kejadian serupa.

Bahkan, bagi anak muda, hubungan antara merokok dengan kerontokan gigi ini lebih tinggi. Menggunakan studi membujur jangka panjang, peneliti dari European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) menilai data dari 23.376 peserta studi.

Kondisi gigi copot tersebut dikarenakan kerusakan gigi dan penyakit gusi. Kondisi ini cenderung dialami perokok muda dibandingkan mereka yang berusia lebih tua. Kemudian, mereka yang tergolong perokok berat berisiko lebih tinggi mengalami risiko ini dibandingkan orang yang merokoknya lebih sedikit.

2. Nikotin berdampak buruk bagi gigi

Kamu Perokok Aktif? Siap-siap Ompong di Usia Mudaunsplash.com/Brusk Dede

Nikotin yang terdapat dalam rokok memberikan efek ketergantungan. Hal ini membuat para perokok sulit untuk berhenti dari kebiasaan buruk tersebut.

Selain itu, nikotin juga berperan dalam menghambat pertumbuhan sel dan perlekatan serat penghubung antara gusi serta akar gigi (ligament periodontal fibroblast).

Menurut penelitian mengenai dampak rokok pada gigi yang dilakukan Universitas Kedokteran Gigi Islam Sultan Agung, Semarang, perokok aktif dikatakan memiliki risiko lebih tinggi mengalami karies gigi maupun karies akar gigi, dibandingkan dengan orang-orang yang bukan perokok.

Kondisi tersebut terjadi karena perokok aktif mengalami penurunan produksi ludah. Padahal, ludah berfungsi melindungi gigi dari serangan bakteri.

Selain itu, kandungan nikotin dalam rokok juga menyebabkan munculnya noda gigi dan perubahan warna gigi secara keseluruhan.

Baca Juga: 10 Cara Berhenti Merokok yang Terbukti Ampuh dan Efeknya Permanen

3. Merokok dapat merusak gusi

Kamu Perokok Aktif? Siap-siap Ompong di Usia Mudapixabay.com

Menurut keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), efek buruk rokok pada gigi berasal dari racun dalam rokok yang dapat mengiritasi jaringan lunak mulut. Pada rongga mulut, racun tersebut juga berpotensi menyebabkan infeksi mukosa, dry socket, dan memperlambat penyembuhan luka.

Racun dalam rokok juga mengurangi asupan aliran darah ke seluruh gusi. Penyakit gusi biasanya dimulai dari perkembangan bakteri pada gigi dan merambat pada bagian bawah gusi.

Bila bakteri dibiarkan berkembang biak, lama-lama lapisan plak dan tartar (plak yang mengeras) dapat menjadi pencetus radang gusi (gingivitis).

Bila kondisi gusi kian memburuk, gusi akan menyusut dan tak lagi bisa melaksanakan tugasnya dalam melindungi gigi. Pada kasus ini, infeksi gusi periodontitis bisa terjadi.

Tulang dan jaringan gigi yang pada tempatnya kian longgar, karena tak ada lagi gusi yang melindungi dan menahannya. Jadi, tak menutup kemungkinan rokok bisa bikin gigi ompong.

4. Rokok dapat merusak kesehatan mulut

Kamu Perokok Aktif? Siap-siap Ompong di Usia Mudaunsplash.com/Robert Ruggiero

Selain gigi ompong, merokok juga berdampak buruk pada kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Melansir WebMD, berikut ini adalah daftar penyakit mulut yang bisa timbul akibat rokok:

  • Penyakit gusi: menurut American Dental Association, merokok dapat mengganggu fungsi normal sel-sel jaringan gusi. Gangguan ini membuat perokok lebih rentan terhadap infeksi, seperti penyakit periodontal dan mengganggu aliran darah ke gusi, yang dapat memengaruhi penyembuhan luka.
  • Karang gigi: selain menyebabkan bau mulut dan perubahan warna pada gigi, merokok dapat menyebabkan karang gigi. Ini terjadi akibat peningkatan penumpukan plak dan karang gigi.
  • Kanker oral: sekitar 90 persen pasien dengan kanker mulut, bibir, lidah, dan tenggorokan adalah seorang perokok aktif. Menurut American Cancer Society, mereka yang merokok juga berisiko lebih tinggi terkena kanker oral dibanding orang yang tidak merokok.
  • Plak gigi: rokok mengandung tartar yang akan menempel di gigi saat rokok dibakar dan diisap di dalam mulut. Tartar ini dapat menumpuk dan menimbulkan plak gigi. Endapan tartar juga menjadi tempat yang disukai bakteri untuk ditinggali dan berkembang biak. Jika dibiarkan, maka plak tersebut akan membahayakan kesehatan jaringan gigi dan menyebabkan periodontitis.
  • Perubahan warna pada gigi (staining): warna gigi akan menjadi kekuningan. Ini terjadi karena terkikisnya lapisan enamel akibat panas dan zat beracun yang terkandung dalam rokok. Bila enamel terkikis, maka dentin yang memiliki warna kekuningan akan semakin terlihat, sehingga gigi terlihat menjadi lebih kuning daripada yang seharusnya.
  • Bau mulut: masalah ini tidak bisa diatasi hanya dengan menyikat gigi dan berkumur saja.
  • Gigi sensitif: terjadi karena merokok bisa menimbulkan penurunan gusi (receeding gums).

5. Cara berhenti merokok

Kamu Perokok Aktif? Siap-siap Ompong di Usia Mudapixabay.com/Free-Photos

Perokok aktif memiliki risiko enam kali lebih tinggi untuk mengidap kanker mulut dan tenggorokan dibandingkan yang tidak merokok. Penelitian juga membuktikan bahwa dengan berhenti merokok, risiko mengidap penyakit gusi akan menurun drastis.

Selain itu, hampir semua pengguna tembakau non isap yang mengidap leukoplakia (kondisi ketika bercak putih atau abu-abu muncul di gusi, lidah, bagian dalam pipi, dan di dasar mulut) juga bisa sembuh dalam waktu kurang dari 2 bulan.

Nicotine replacement therapy (NRT) adalah salah satu terapi untuk menghentikan kebiasaan merokok yang relatif aman untuk semua orang. Terapi dilakukan dengan beberapa pilihan:

  • Permen karet nikotin: dikunyah perlahan-lahan selama 30 menit secara teratur.
  • Tablet isap: diisap di antara gusi dan di bagian dalam pipi selama 30 menit.
  • Tablet sublingual: tablet dibiarkan larut di bawah lidah.
  • Inhaler: dihirup secara teratur dan sesuai dosis.
  • Transdermal: ditempelkan pada kulit yang permukannya kering dan tidak berambut pada tubuh bagian atas.
  • Obat semprot hidung.

Jadi, tak cuma gigi ompong, merokok pada dasarnya juga dapat merusak kesehatan gigi dan mulut secara menyeluruh. Belum lagi ancaman dari penyakit lainnya yang lebih serius! Maka dari itu, jangan biarkan rokok merusak tubuhmu lebih jauh lagi. Yuk, berhenti sekarang juga!

Baca Juga: Stop Merokok! Perokok Berisiko Dua Kali Lipat Terinfeksi COVID-19

Rizky Kusumo Photo Verified Writer Rizky Kusumo

Sedang menjajaki karir sebagai penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya