Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Semakin Banyak Studi yang Membuktikan Keampuhan Masker, Ini Buktinya!

unsplash.com/Adam Nieścioruk

Meski yang patuh terhadap protokol kesehatan banyak, tapi tak sedikit juga yang tidak peduli. Misalnya sesimpel malas-malasan pakai masker saat di luar rumah.

Bahkan, kepala negara seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro sering terekam kamera tidak pakai masker (dan Jair pun akhirnya terinfeksi COVID-19). Pada akhirnya, perilaku tersebut banyak ditiru oleh warganya. Miris, kan?

Walapun efektivitas masker masih saja menjadi perdebatan di berbagai belahan dunia, tapi studi yang menelitinya makin banyak. Diharapkan, temuan baru beberapa studi di bawah ini bisa bikin kamu makin disiplin pakai masker sebagai salah satu langkah untuk mencegah penularan COVID-19.

1. Masker semakin efektif jika dipadukan dengan perlindungan pada mata dan physical distancing

pexels.com/August de Richelieu

Menurut studi berjudul "Physical Distancing, Face Masks, and Eye Protection to Prevent Person-to-Person Transmission of SARS-CoV-2 and COVID-19: a Systematic Review and Meta-Analysis" yang diterbitkan di jurnal "The Lancet" pada 1 Juni lalu, ditemukan bahwa penggunaan masker bisa mengurangi risiko infeksi secara signifikan.

Studi ini menyebut bahwa masker N95 atau respirator serupa memiliki perlindungan lebih kuat dibanding masker bedah sekali pakai atau masker kain yang memiliki 12-16 lapis. Selain itu, memakai pelindung mata juga dikaitkan dengan perlindungan terhadap infeksi yang lebih baik.

Penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 pun akan makin bisa ditekan dengan disiplin jaga jarak minimal 1 meter---lebih jauh lebih baik.

Pemakaian masker, pakai pelindung mata, jaga jarak aman, serta selalu menjaga kebersihan tangan niscaya akan melindungi kamu secara optimal.

2. Masker bisa mencegah COVID-19, apalagi jika penularannya bersifat pra-gejala

ilustrasi tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/Fauzan)

Penggunaan masker di komunitas bisa mencegah COVID-19, apalagi penularannya mungkin bersifat pra-gejala atau pra-simptomatik (pre-symptomatic). FYI, penularan atau penyebaran pra-gejala adalah transmisi virus dari orang-orang yang tidak tampak atau merasa sakit, tapi lama-lama akan menampakkan gejala. Mereka juga dapat menginfeksi orang lain tanpa disadari.

Temuan di atas mengacu pada studi "A Rapid Systematic Review of the Efficacy of Face Masks and Respirators Against Coronaviruses and Other Respiratory Transmissible Viruses for the Community, Healthcare Workers and Sick Patients" dalam "International Journal of Nursing Studies" pada April lalu.

Penelitian ini melibatkan 19 uji coba terkontrol secara acak pada petugas kesehatan. Hasilnya, masker respirator akan efektif jika dipakai terus-menerus selama shift, tetapi tidak kalau cuma dipakai sebentar. Selain itu, ditemukan juga bahwa masker bedah dan masker kain kurang efektif untuk dipakai oleh tenaga kesehatan.

Intinya, masker respirator seperti N95 lebih aman untuk melindungi tenaga kesehatan dari ancaman SARS-CoV-2, apalagi mengingat penularan via aerosol di rumah sakit sangat mungkin terjadi.

3. Mewajibkan untuk pakai masker bisa mengurangi penyebaran COVID-19

unsplash.com/Jérémy Stenuit

Kebijakan negara yang mewajibkan seluruh warganya untuk pakai masker terbukti dapat mengurangi penyebaran COVID-19. Ini merupakan temuan studi "Community Use Of Face Masks And COVID-19: Evidence From A Natural Experiment Of State Mandates In The US" dalam jurnal "Health Affairs" pada bulan Juni kemarin.

Menurut tim peneliti, sekitar 230.000-450.000 kasus mungkin berhasil dicegah karena adanya kewajiban tersebut. Di Amerika Serikat (AS), sebanyak 15 negara bagian telah mengeluarkan mandat untuk memakai masker di tempat umum antara 8 April-15 Mei. Rekomendasi ini mengacu pada panduan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Melindungi diri dengan masker sangat penting. Pasalnya kita, kan, tak bisa selalu menjaga jarak aman seperti yang direkomendasikan, yaitu 1 kaki (1,8 meter). Apalagi di daerah yang padat penduduk! Tanpa ada aturan ini, jangan kaget kalau angka kasus terus melambung.

4. Menurut penelitian ini, masker bisa mengurangi penularan hingga 79 persen

Ilustrasi Masker (ANTARA FOTO/REUTERS/Lindsey Wasson)

Ada lagi, nih, studi lain yang menguatkan argumen akan efektivitas masker. Salah satunya studi berjudul "Reduction of Secondary Transmission of SARS-CoV-2 in Households by Face Mask Use, Disinfection and Social Distancing: a Cohort Study in Beijing, China" yang bisa dibaca di jurnal medis "BMJ Global Health".

Studi ini meneliti penularan COVID-19 di keluarga jika ada satu anggota yang tertular. Dari studi ini, dikatakan bahwa pemakaian masker sebelum gejala primer timbul memiliki tingkat efektivitas 79 persen dalam mengurangi penularan. Namun, pakai masker setelah timbulnya gejala pada kasus primer tidak akan melindungi secara signifikan.

Sebagai informasi, risiko penularan dalam skala rumah tangga tercatat 18 kali lebih tinggi bila melakukan kontak yang dekat dan sering dengan kasus primer atau anggota keluarga yang positif COVID-19. Risiko akan naik empat kali lebih besar jika kasus primer mengalami diare.

Studi tersebut dilakukan pada 335 orang dalam 124 keluarga dengan satu kasus COVID-19, yang dikonfirmasi dari 28 Februari hingga 27 Maret 2020, di Beijing, Tiongkok.

5. Tingkat pertumbuhan kasus harian menurun 60 persen berkat masker wajah

Ilustrasi Masker (pexels.com/zydeaosika)

Di Jena, Jerman, penggunaan masker diperkenalkan pada 6 April 2020 dan itu mengurangi 25 persen jumlah infeksi baru selama 20 hari ke depan. Ini mengacu pada studi berjudul"Face Masks Considerably Reduce COVID-19 Cases in Germany: A Synthetic Control Method Approach" yang diterbitkan oleh Institute of Labor Economics (IZA).

Bahkan, seiring berjalannya waktu, masker wajah bisa menurunkan tingkat pertumbuhan kasus harian sebesar 60 persen! Jena adalah kota yang paling awal memberikan mandat penggunaan masker, yang lalu diikuti dengan kota-kota lainnya di Jerman.

Sebagai warga yang baik, lindungilah dirimu dan orang lain di sekitar, salah satunya dengan selalu pakai masker saat berada di luar rumah atau ketika sedang sakit.

Mengingat angka kasus COVID-19 di Indonesia masih mengkhawtirkan, apalagi jumah kasusnya sudah melampaui Tiongkok, biasakan untuk lebih disiplin pakai masker, jaga daya tahan tubuh, begitu juga dengan kebersihan diri, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Nurulia R F
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us