Bisakah Seseorang Mengalami Pneumonia Tanpa Batuk?

- Pneumonia bisa terjadi tanpa disertai batuk, terutama pada anak kecil, lansia, dan orang dengan kondisi kesehatan serius.
- Penyebab pneumonia tanpa batuk meliputi usia, sistem kekebalan tubuh yang lemah, jenis pneumonia tertentu, dan obat-obatan tertentu.
- Gejala pneumonia selain batuk termasuk demam atau menggigil, sesak napas, kelelahan, nyeri dada, dan kebingungan pada lansia.
Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang gejalanya biasanya disertai dengan batuk, demam, dan sesak napas.
Batuk biasanya merupakan respons alami tubuh untuk membersihkan lendir atau cairan dari paru-paru. Namun, mungkinkah seseorang terkena pneumonia tanpa batuk?
1. Kenapa pneumonia menyebabkan batuk
Pneumonia memicu iritasi dan peradangan pada kantung udara kecil di paru-paru yang disebut alveoli. Kantung udara ini berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida, sehingga tubuh dapat menjalankan fungsi vitalnya.
Pneumonia menyebabkan alveoli terisi cairan atau nanah. Tubuh merespons dengan cara batuk untuk mengeluarkan cairan ini dari saluran udara. Batuk dapat mengeluarkan lendir berwarna hijau, kuning, atau berdarah.
2. Bisakah seseorang terkena pneumonia tanpa batuk?

Ya! Meskipun sangat jarang, tetapi seseorang dapat terkena pneumonia tanpa disertai batuk. Mereka yang paling mungkin mengalami komplikasi pneumonia juga cenderung mengalami gejala yang paling tidak biasa, seperti tidak adanya batuk.
Pneumonia tanpa batuk biasanya lebih mungkin dialami oleh:
- Anak kecil.
- Lansia.
- Orang dengan kondisi kesehatan serius yang mendasari.
Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Pneumonia ditandai dengan peradangan pada kantung udara di paru-paru. Gejalanya sangat bervariasi berdasarkan jenisnya pneumonia dan tingkat keparahannya, usia pasien, dan riwayat medis pasien.
Bayi baru lahir atau bayi yang masih sangat muda tidak memiliki gejala pneumonia yang khas. Lansia mungkin juga menunjukkan gejala yang lebih samar, seperti kebingungan dan kelemahan alih-alih batuk dan sesak napas.
3. Penyebab pneumonia tanpa batuk
Berikut beberapa penyebab orang dapat mengembangkan pneumonia tanpa batuk:
- Usia: Pada orang lanjut usia atau bayi, sistem kekebalan tubuh mereka mungkin tidak merespons infeksi dengan cara yang sama seperti orang dewasa yang sehat. Lansia mungkin menunjukkan gejala yang lebih samar, seperti kebingungan, kelesuan, atau kelemahan, daripada tanda-tanda pernapasan klasik seperti batuk.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin tidak menunjukkan gejala pneumonia yang umum, termasuk batuk. Respons imun tubuh pada individu tersebut mungkin tidak cukup kuat untuk memicu batuk berdahak.
- Pneumonia atipikal atau walking pneumonia: Jenis pneumonia tertentu, seperti walking pneumonia (pneumonia atipikal) disebabkan oleh bakteri seperti Mycoplasma pneumoniae, dapat menyebabkan gejala yang lebih ringan. Orang dengan walking pneumonia bahkan sering tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit ini karena gejalanya sangat ringan dan mereka masih bisa beraktivitas seperti biasa. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin mengalami batuk minimal atau tidak sama sekali, padahal mereka mengalami infeksi dada dan dapat menularkan infeksi pada orang lain.
- Refleks batuk yang ditekan: Obat-obatan tertentu, seperti penekan batuk, obat penenang, atau penghilang rasa sakit, dapat menekan refleks batuk. Hal ini dapat menyebabkan pneumonia berkembang tanpa respons tubuh yang biasa.
4. Gejala pneumonia yang perlu diwaspadai selain batuk

Gejala pneumonia tidak hanya batuk. Meskipun tanpa batuk, pneumonia tetap dapat muncul dengan gejala lain, yang dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Ini termasuk:
- Demam atau menggigil: Demam tinggi atau demam ringan yang terus-menerus dapat mengindikasikan adanya infeksi yang mendasarinya.
- Sesak napas: Kesulitan bernapas atau perasaan sesak di dada bisa menjadi tanda pneumonia, bahkan tanpa adanya batuk.
- Kelelahan: Pneumonia sering menyebabkan kelelahan, keletihan, atau rasa lemah secara keseluruhan.
- Nyeri dada: Infeksi pada saluran pernapasan menyebabkan orang dengan pneumonia mungkin mengalami ketidaknyamanan di dada, terutama saat mengambil napas dalam atau beraktiviras.
- Kebingungan: Pada orang lanjut usia, kebingungan mungkin merupakan salah satu tanda utama pneumonia.
5. Diagnosis dan perawatan
Walking pneumonia merupakan jenis pneumonia yang biasanya tidak disertai batuk atau gejala lainnya. Jenis pneumonia ini sulit dideteksi melalui kultur bakteri standar. Bahkan, terkadang tes kultur menunjukkan hasil negatif. Meskipun begitu, orang ini masih dapat menularkan penyakit. Oleh karena itu, walking pneumonia atau pneumonia tanpa gejala biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan mungkin sinar-X.
Pengobatan bergantung pada jenis pneumonia. Pneumonia akibat infeksi bakteri biasanya diobati dengan antibiotik, sedangkan pneumonia virus mungkin memerlukan pengobatan antivirus dan perawatan suportif, seperti terapi oksigen. Istirahat, hidrasi, dan pengobatan untuk mengurangi demam dan nyeri juga merupakan komponen penting dari pengobatan pneumonia.
Meskipun batuk adalah salah satu gejala umum pneumonia, tetapi ada kemungkinan untuk mengalami pneumonia tanpa batuk. Hal ini khususnya berlaku pada populasi tertentu seperti lansia dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu. Mengetahui gejala lain seperti demam, kelelahan, atau nyeri dada penting untuk diagnosis dan pengobatan pneumonia tepat waktu.
Referensi
"Atypical (Walking) Pneumonia". Cleveland Clinic. Diakses pada November 2024.
" Can you have pneumonia without a cough?" Drugs. Diakses pada November 2024.
" Is it possible to have pneumonia without a cough?" Medical News Today. Diakses pada November 2024.
"Walking Pneumonia: What You Should Know". Yale Medicine. Diakses pada November 2024.