Fobia Sosial: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahan

Sering menarik diri dari lingkungan sosial

Fobia sosial, yang juga dikenal sebagai social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial, adalah perasaan takut untuk bertemu orang baru. Lebih dari sekadar malu, perasaan pengidapnya meliputi takut dihakimi, dipermalukan, dan diawasi oleh orang lain. Orang dengan fobia sosial sering merasa tidak punya kepercayaan diri dan depresi.

Semua orang pasti pernah merasa takut dan cemas saat harus berinteraksi dengan orang yang baru ditemui. Namun, penderita fobia sosial merasakan ketakutan berlebihan. Tanda-tanda orang dengan fobia sosial adalah kesulitan untuk berbicara dan menarik diri dari lingkungan.

Jika tidak diatasi, ketakutan akan terus mengganggu kegiatan seperti pekerjaan, sekolah, dan aktivitas lainnya.

1. Penyebab

Fobia Sosial: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahanilustrasi amigdala, struktur yang memengaruhi fobia sosial (flintrehab.com)

Penyebab fobia sosial tidak diketahui. Namun, penelitian yang didukung oleh National Institute of Mental Health (NIMH) menyebutkan bahwa faktor lingkungan dan keturunan bisa menjadi penyebabnya.

Orang dengan riwayat kekerasan, pelecehan seksual, perundungan atau bullying, konflik keluarga, kelainan fisik, pemalu, atau anak-anak yang dibesarkan di lingkungan yang protektif dan terlalu dikontrol juga bisa menjadi penyebab munculnya kecemasan sosial saat dewasa.

Di dalam otak terdapat struktur yang disebut dengan amigdala. Jika amigdala terlalu aktif, kecemasan dan ketakutan bisa meningkat.

2. Gejala

Fobia Sosial: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahanilustrasi gejala fobia sosial (stayprepared.sg)

Gejala orang dengan fobia sosial mungkin bisa berbeda-beda. Dilansir Psychology Today, gejala paling umum adalah:

  • Berkali-kali merasa takut untuk menghadiri pertemuan atau takut berada di tengah-tengah keramaian
  • Takut dipandang secara negatif
  • Malu dan tidak nyaman saat diperhatikan, biasanya saat harus presentasi atau berbicara di depan orang banyak
  • Ragu untuk berbicara
  • Tidak bisa memulai pembicaraan
  • Menghindari kontak mata
  • Menghindari situasi sosial seperti wawancara kerja, berbicara di telepon, mengajukan pertanyaan

Gejala fisiknya bisa berupa:

  • Muka memerah, berkeringat, gemetar, detak jantung lebih cepat, dan pikiran menjadi kosong
  • Mual dan sakit perut
  • Postur tubuh menjadi kaku
  • Berbicara terlalu pelan karena malu

3. Diagnosis

Fobia Sosial: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahanilustrasi penanganan dokter terhadap fobia sosial (redoakrecovery.com)

Sebelum diagnosis, dokter tentu akan mengesampingkan apakah ada kondisi lain yang menyebabkan kecemasan atau jika pasien memiliki gangguan kecemasan sosial bersama dengan gangguan kesehatan fisik atau mental lainnya.

Dilansir Mayo Clinic, dokter dapat menentukan diagnosis berdasarkan:

  • Pemeriksaan fisik untuk membantu menilai apakah ada kondisi medis atau pengobatan yang dapat memicu gejala kecemasan.
  • Diskusikan gejala, seberapa sering gejala muncul dan dalam situasi apa?
  • Tinjau daftar situasi untuk melihat apakah itu memicu cemas.
  • Kuesioner laporan diri tentang gejala kecemasan sosial.
  • Kriteria yang tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang, diterbitkan oleh American Psychiatric Association.

Kriteria DSM-5 untuk gangguan kecemasan sosial meliputi:

  • Ketakutan atau kecemasan yang terus-menerus dan intens tentang situasi sosial tertentu karena dapat dinilai secara negatif, malu, atau terhina.
  • Menghindari situasi sosial yang menimbulkan kecemasan atau menahannya dengan ketakutan atau kecemasan yang intens.
  • Kecemasan berlebihan yang tidak sesuai dengan situasi.
  • Kecemasan atau kesusahan yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
  • Ketakutan atau kecemasan yang tidak dapat dijelaskan dengan lebih baik oleh kondisi medis, obat-obatan, atau penyalahgunaan zat.

Baca Juga: Rasa Cemas vs Gangguan Kecemasan, Apa Bedanya?

4. Pengobatan

Fobia Sosial: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahanilustrasi psikoterapi untuk fobia sosial (societyforpsychotherapy.org)

Ada beberapa opsi perawatan yang bisa membantu orang-orang dengan fobia sosial untuk mengendalikan gejalanya, meningkatkan rasa percaya diri, dan mengatasi kecemasan mereka.

Berikut ini adalah beberapa jenis perawatan fobia sosal:

Psikoterapi

Psikoterapi atau terapi bicara membantu pasien memahami pengalaman mereka dan mengembangkan metode mekanisme coping terbaik. Beberapa jenis psikoterapi yang bisa diterapkan di antaranya:

  • Terapi perilaku kognitif
  • Terapi interpersonal
  • Terapi psikodinamik
  • Terapi keluarga

Terapi perilaku kognitif adalah pengobatan umum yang bertujuan untuk membantu pasien mengenali dan mengubah pikiran atau keyakinan negatif tentang situasi sosial. Ini juga bertujuan untuk mengubah perilaku atau reaksi orang terhadap situasi yang memicu kecemasan.

Terapi perilaku kognitif membantu seseorang mengenali bahwa pikiran mereka sendiri, bukan pikiran orang lain, dapat menentukan bagaimana ia bereaksi dan berperilaku.

Terapi paparan atau eksposur, atau paparan yang disampaikan secara kognitif, juga dapat membantu. Dengan pendekatan ini, orang tersebut secara bertahap berupaya menghadapi situasi yang mereka takuti dengan terapis dan dalam lingkungan yang aman.

Obat-obatan

Ada beberapa obat-obatan yang bisa membantu mengendalikan gejala pada fobia sosial, seperti:

  • Antidepresan: selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), yang terutama digunakan orang sebagai antidepresan, juga dapat membantu gejala gangguan kecemasan sosial. Obat mungkin memerlukan beberapa minggu atau bulan untuk efeknya dirasakan. Beberapa contohnya adalah paroxetine, sertraline, dan fluoxetine. Selain itu, serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors, juga merupakan kelas antidepresan, juga bisa membantu. Misalnya venlafaxine, desvenlafaxine, dan duloxetine.

  • Obat antikecemasan: diberikan untuk mengurangi gejaka kecemasan, tetapi dokter biasanya akan meresepkan obat ini sebagai solusi jangka pendek karena bisa menyebabkan ketergantungan. Benzodiazepines adalah obat umum untuk kecemasan, bisa juga dengan obat alprazolam dan clonazepam. Tahun 2020, BPOM Amerika Serikat (FDA) memperkuat peringatan mereka tentang benzodiazepin. Menggunakan obat-obatan ini dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan gejala putus obat (withdrawal) yang dapat mengancam jiwa. Menggabungkannya dengan alkohol, opioid, dan zat lain dapat menyebabkan kematian. Penting untuk mengikuti petunjuk dokter saat menggunakan obat ini.

  • Beta-blockers: untuk membantu memblokir efek fisik dari kecemasan, seperti berkeringat, gemetar, dan detak jantung yang cepat. Obat-obatan ini bekerja dengan menghalangi efek stimulasi adrenalin. Dokter biasanya meresepkan obat ini untuk situasi tertentu, seperti harus memberikan presentasi, tetapi tidak untuk perawatan berkelanjutan.

5. Pencegahan

Fobia Sosial: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahanilustrasi menulis jurnal untuk membantu mengatasi fobia sosial (pexels.com/Polina Kovaleva)

Tidak ada cara untuk mencegah fobia sosial karena kondisi ini sering datang secara tiba-tiba tanpa disadari. Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari gejala fobia sosial, seperti:

  • Cari bantuan secepat mungkin: terlalu lama menunggu hanya membuat gejala lebih parah.
  • Menulis jurnal: catat keseharian setiap harinya karena ini akan memudahkan kamu untuk mencari tau penyebab dari kecemasan yang dialami.
  • Buat prioritas: mengatur waktu dan energi agar kamu dapat menghabiskan waktu untuk melakukan hal yang disukai.
  • Hindari alkohol: jika sampai kecanduan, ini akan memperburuk kondisi.

6. Komplikasi yang dapat terjadi

Fobia Sosial: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, PencegahanIlustrasi kecemasan sosial atau fobia sosial (wellcomecollection.org)

Jika tidak diobati, fobia sosial dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan mental lainnya bahkan bisa membahayakan, seperti:

  • Tidak percaya diri
  • Sensitif terhadap kritik
  • Tidak mempunyai keterampilan sosial
  • Isolasi sosial
  • Penyalahgunaan obat-obatan
  • Gangguan kecemasan lainnya
  • Depresi hingga keinginan untuk mengakhiri hidup

Itu dia informasi mengenai fobia sosial atau gangguan kecemasan sosial. Kalau gangguan tidak diatasi, akan berdampak buruk terhadap kesehatan mental.

Ceritakan kondisimu ke dokter agar mendapatkan penanganan yang terbaik dan dapat meningkatkan kualitas hidup!

Menurut Anxiety and Depression Association of America, sekitar 36 persen orang dengan kecemasan sosial tidak bicara dengan profesional hingga telah mengalami gejala selama setidaknya 10 tahun.

Bila tidak diobati, ini bisa menyebabkan perilaku berisiko tinggi seperti penyalahgunaan obat dan alkohol, kesepian, bahkan pikiran hingga percobaan bunuh diri.

Fobia sosial bisa diatasi dengan terapi dan didukung perubahan pola hidup yang lebih sehat. Banyak pasien yang sukses mengatasi kecemasan dan fungsi mereka dalam situasi sosial.

Bila kamu punya gejala atau merasa memiliki fobia sosial, jangan biarkan ini mengendalikan hidupmu. Cari dukungan dari orang-orang terdekat dan yang terpenting cari bantuan dari profesional seperti psikolog maupun psikiater agar mendapat perawatan yang tepat.

Baca Juga: Mengalami Anxiety? Coba 8 Teknik Relaksasi Pernapasan Ini

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya