Mimisan: Jenis, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Mimisan biasanya tidak menyebabkan masalah serius

Mimisan atau istilah medisnya adalah epistaksis adalah kondisi hilangnya darah dari jaringan yang melapisi bagian dalam hidung. Ini merupakan kondisi umum, sekitar 60 persen orang akan mengalami mimisan setidaknya satu kali dalam hidupnya.

Hidung terletak di bagian tengah wajah dan ada banyaknya pembuluh darah yang dekat dengan permukaan di lapisan hidung membuatnya mudah mengalami cedera dan mimisan.

Pembuluh darah kecil di septum (jaringan keras di antara lubang hidung yang membagi hidung menjadi dua bagian) rapuh dan bisa pecah dengan mudah dan menyebabkan mimisan.

1. Jenis

Mimisan: Jenis, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi jenis mimisan atau epistaksis (aomcfoamed.com)

Mimisan dibagi menjadi dua jenis berdasarkan lokasi perdarahan, yaitu:

  • Mimisan anterior

Mimisan jenis ini dimulai di bagian depan hidung, di bawah septum. Kapiler dan pembuluh darah kecil di area depan hidung ini rapuh dan mudah pecah serta berdarah. Ini merupakan jenis mimisan yang paling umum dan umumnya tidak serius. Mimisan jenis ini lebih sering dialami anak-anak dan biasanya bisa dengan mudah ditangani di rumah.

  • Mimisan posterior

Jenis ini terjadi jauh di dalam hidung. Mimisan ini disebabkan oleh pendarahan di pembuluh darah yang lebih besar di bagian belakang hidung, dekat tenggorokan. Ini bisa lebih serius dibanding mimisan anterior.

Mimisan posterior bisa menyebabkan pendarahan hebat yang mungkin mengalir ke bagian belakang tenggorokan. Penderitanya mungkin perlu pertolongan medis segera. Jenis mimisan ini lebih sering terjadi pada orang dewasa.

2. Penyebab

Mimisan: Jenis, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi membuang ingus terlalu kencang (wsj.com)

Ada banyak sekali penyebab mimisan. Kabar baiknya, pada kebanyakan kasus ini bukanlah masalah serius.

Mengutip Cleveland Clinic, penyebab paling umum mimisan adalah kondisi udara yang kering. Ini bisa disebabkan oleh panas; iklim dengan kelembapan rendah atau udara dalam ruangan yang dipanaskan. Lingkungan tersebut menyebabkan selaput hidung mengering dan berkerak atau pecah-pecah, dan lebih mungkin berdarah saat digosok atau dikorek atau saat meniup hidung.

Penyebab umumnya mimisan lainnya meliputi:

  • Mengorek hidung atau mengupil.
  • Pilek dan sinusitis, khususnya yang membuat seseorang bersin berulang kali, batuk, dan meniup hidung.
  • Meniup hidung dengan keras.
  • Memasukkan suatu objek ke dalam hidung.
  • Rinitis alergi dan non alergi (inflamasi selaput hidung).
  • Obat pengencer darah (aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid, warfarin, dan lain-lain).
  • Kokain dan obat lainnya yang dihirup dari hidung.
  • Iritan kimia (bahan kimia dalam produk pembersih, asap kimia di tempat kerja, dan bau menyengat lainnya).
  • Dataran yang tinggi, karena udara lebih tipis (kurang oksigen) dan lebih kering seiring meningkatnya ketinggian.
  • Deviasi septum, yaitu bentuk abnormal dari dinding yang memisahkan kedua sisi hidung.
  • Sering menggunakan semprotan hidung dan obat untuk mengobati hidung gatal, meler, atau tersumbat, seperti antihistamin dan dekongestan. Obat-obatan tersebut bisa menyebabkan selaput hidung kering.

Penyebab mimisan lainnya yang kurang umum antara lain:

  • Penggunaan alkohol
  • Gangguan pendarahan, seperti hemofilia, penyakit von Willebrand, dan leukemia
  • Tekanan darah tinggi
  • Aterosklerosis
  • Operasi di wajah dan hidung
  • Tumor hidung
  • Polip hidung
  • Trombositopenia imun
  • Leukemia
  • Teleangiektasia hemoragik herediter atau sindrom Rendu-Osler-Weber 
  • Kehamilan

3. Siapa yang lebih berisiko mengalami mimisan?

Mimisan: Jenis, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi anak mengalami mimisan (nationwidechildrens.org)

Siapa pun bisa mengalami mimisan. Kebanyakan orang akan mengalami satu kali mimisan setidaknya sekali dalam hidupnya. Akan tetapi, ada beberapa orang yang lebih mungkin mengalami mimisan, seperti:

  • Anak-anak usia antara 2 dan 10 tahun. Udara kering, pilek, alergi, mengorek hidung atau memasukkan benda ke dalam hidung membuat mereka lebih mungkin untuk mengalami mimisan.
  • Orang dewasa usia antara 45 dan 65 tahun. Darah mungkin butuh waktu lebih lama untuk membeku pada usia paruh baya dan orang dewasa yang lebih tua. Mereka juga lebih cenderung menggunakan obat pengencer darah, memiliki tekanan darah tinggi, aterosklerosis, atau gangguan pendarahan.
  • Ibu hamil. Pembuluh darah di hidung melebar saat hamil, yang mana ini memberi lebih banyak tekanan pada pembuluh darah halus di lapisan hidung.
  • Orang-orang yang mengonsumsi obat pengencer darah.
  • Orang-orang dengan gangguan pembekuan darah.

4. Gejala

Mimisan: Jenis, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi mimisan (smartparents.sg)

Dilansir Medical News Today, gejala utama mimisan adalah darah yang keluar dari hidung, bisa ringan bisa pula berat. Darah keluar umumnya dari satu sisi hidung.

Jika mimisan terjadi saat individu sedang berbaring, biasanya terasa cairan di bagian belakang tenggorokan sebelum darah keluar dari hidung. Kamu dianjurkan untuk tidak menelan darah karena bisa menyebabkan mual dan muntah.

Mimisan parah perlu perhatian medis segera. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Pendarahan hebat
  • Detak jantung tidak teratur atau palpitasi
  • Menelan darah dalam jumlah besar yang menyebabkan muntah
  • Sesak napas
  • Kulit menjadi pucat

Baca Juga: 14 Gejala Polip Hidung Paling Umum, Bisa Sampai Mimisan!

5. Diagnosis

Mimisan: Jenis, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi berkonsultasi dengan dokter (freepik.com/pressfoto)

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan penyebab mimisan. Dokter akan memeriksa hidung untuk mencari tanda-tanda adanya benda asing. Riwayat kesehatan dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi akan ditanyakan oleh dokter. Beri tahu dokter tentang gejala lain yang mungkin menyertai mimisan atau mengalami cedera baru-baru ini, mengutip Healthline.

Tidak ada tes tunggal untuk menentukan penyebab mimisan. Akan tetapi, dokter mungkin menggunakan tes diagnostik untuk menemukan penyebabnya, yang dapat meliputi:

  • Tes hitung darah lengkap, yaitu tes darah untuk memeriksa bila ada kelainan darah.
  • Partial thromboplastin time (PTT), yang merupakan tes darah untuk memeriksa berapa lama waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku.
  • Endoskopi hidung.
  • CT scan hidung.
  • Rontgen wajah dan hidung.

6. Pengobatan

Mimisan: Jenis, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi menghentikan mimisan (firstaidae.com.au)

Pengobatan mimisan tergantung dari tingkat keparahan gejala.

Pengobatan mimisan di rumah

  • Duduk tegak sehingga kepala lebih tinggi dari jantung, tindakan ini berfungsi untuk mengurangi tekanan darah dan memperlambat pendarahan.
  • Pencet hidung dan condongkan badan ke depan agar darah tidak mengalir ke tenggorokan. Duduk tegak selama minimal 5 menit hingga 20 menit agar darah menggumpal.
  • Kompres dingin ke hidung dan pipi untuk menenangkan area tersebut.
  • Hindari aktivitas berat selama beberapa hari ke depan agar mimisan tidak berulang.

Pengobatan mimisan di rumah sakit

Bila dokter mencurigai adanya kondisi medis penyebab mimisan, seperti hipertensi, anemia, atau fraktur hidung, dokter akan melakukan tes lebih lanjut, seperti mengecek tekanan darah dan denyut nadi. Dokter juga mungkin akan memesan pemeriksaan sinar-X sebelum merekomendasikan pilihan perawatan yang sesuai.

Ada beberapa opsi perawatan yang mungkin diberikan oleh dokter, seperti:

  • Nasal packing: memasukkan material tertentu ke dalam rongga hidung untuk menghasilkan penekanan terhadap sumber perdarahan.
  • Kauterisasi: prosedur minor untuk menghentikan pendarahan dengan energi panas (elektrokauter) untuk membakar pembuluh darah. Kauterisasi dilakukan apabila pendarahan masih berlangsung setelah kompresi hidung.
  • Penyesuaian atau penggantian obat: mengurangi atau menghentikan konsumsi obat pengencer darah bisa membantu. Sebagai tambahan, obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah mungkin diperlukan. Tranexamic, obat untuk membantu pembekuan darah, mungkin akan diresepkan oleh dokter.
  • Bedah septum: prosedur bedah untuk meluruskan septum yang bengkok, baik ini kondisi bawaan lahir atau akibat cedera. Ini dapat mengurangi terjadinya mimisan.
  • Ligasi: ini merupakan pilihan terakhir untuk mengatasi mimisan. Ligasi adalah tindakan pembedahan di mana ujung pembuluh darah yang menyebabkan mimisan diikat. Apabila sumber pendarahan terletak jauh di belakang, mungkin operasi besar diperlukan. 

7. Pencegahan

Mimisan: Jenis, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi membersihkan hidung (fda.gov)

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah mimisan, seperti:

  • Gunakan humidifier di dalam rumah untuk menjaga udara tetap lembap.
  • Hindari mengorek hidung terlalu dalam.
  • Batasi konsumsi aspirin, yang mana dapat mengencerkan darah dan menyebabkan mimisan. Konsultasikan dengan dokter apakah manfaat konsumsi aspirin lebih besar daripada risikonya.
  • Gunakan antihistamin dan dekongestan dengan bijak. Obat-obatan tersebut bisa membuat hidung kering. 
  • Gunakan semprotan saline atau gel untuk menjaga saluran hidung tetap lembap.

8. Komplikasi yang bisa terjadi

Mimisan: Jenis, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahanilustrasi pemeriksaan hidung (unasourcesurgery.com)

Pada beberapa kasus, mimisan kronis mungkin merupakan akibat dari kelainan pembekuan darah herediter. Konsultasikan ke dokter kalau kamu sering mengalami mimisan. Kamu mungkin akan dirujuk ke spesialis otorinolaringologi untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.

Karena mimisan kronis dapat disebabkan oleh penyakit serius, bila penyebabnya tidak ditemukan ini dapat mengakibatkan komplikasi serius dan kerusakan permanen. Setelah penyebab yang mendasari didiagnosis, penting untuk mengikuti perawatan sesuai arahan dokter guna mengurangi risiko potensi komplikasi termasuk:

  • Efek samping pengobatan mimisan
  • Tersedak
  • Pingsan
  • Kerusakan organ
  • Syok
  • Kehilangan darah yang tidak terkendali

Walaupun tampak mengkhawatirkan, tetapi dalam kebanyakan kasus mimisan tidak berbahaya dan bisa ditangani sendiri. Namun, segera temui dokter atau dapatkan bantuan medis bila kehilangan banyak darah, mimisan tidak berhenti setelah 20 menit mencoba menghentikannya, atau mengalami cedera kepala, wajah, atau hidung. Periksakan juga ke dokter kalau kamu sering mengalami mimisan.

Baca Juga: Cara Menangani Mimisan, Ikuti 8 Tahap yang Cepat dan Efektif Berikut

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya