4 Penyebab Diare pada Orang dengan HIV dan Cara Mengatasinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah menjadi rahasia umum bahwa obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS belum ditemukan. Penyakit ini melumpuhkan daya tahan tubuh secara perlahan. Meski demikian, pengobatan, yaitu dengan terapi antiretroviral (ARV), tetap diperlukan untuk mengendalikan infeksi virus, sehingga orang dengan HIV bisa hidup sehat sekaligus mengurangi risiko penularan kepada orang lain.
Gejala yang dirasakan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) berbeda-beda. Salah satu gejalanya adalah diare. Diare sering dialami ODHA. Buang air besar cair lebih dari tiga kali dalam sehari dapat mengakibatkan dehidrasi.
Kehilangan cairan tubuh tentunya bisa berisiko bagi kesehatan. Sebenarnya, apakah penyebab diare pada ODHA? Yuk, kenali penyebabnya bersama-sama!
1. Adanya infeksi saluran cerna
Sistem pertahanan tubuh yang terganggu membuat mikroorganisme jahat mudah berkembang biak. Bakteri, protozoa, dan jamur cepat menginfeksi saluran pencernaan. Hal ini menjadi salah satu penyebab diare pada ODHA.
Dilansir Healthline, salah satu jenis protozoa yang sering menyebabkan diare yaitu Cryptosporidium. Gejala diare yang dialami ODHA lebih buruk daripada orang tanpa HIV.
2. Efek samping terapi ARV
Obat yang menyembuhkan penyakit HIV/AIDS memang belum ditemukan. Namun, terapi ARV dapat membantu menekan perkembangan virus HIV. Bukan menyembuhkan, tetapi meningkatkan kualitas hidup pasien.
Sebagian ODHA mengalami diare karena efek samping dari terapi ARV. Dilansir Very Well Health, terapi ARV memengaruhi kinerja sel-sel di usus, sehingga diare dapat terjadi.
3. Perkembangan virus HIV
Editor’s picks
Virus akan berkembang jika menemukan inang yang tepat. Seperti penyakit lainnya, virus HIV yang terus tumbuh menimbulkan gejala pada pasien. Salah satunya berupa diare yang kerap dikeluhkan ODHA.
Infeksi oportunistik muncul ketika jumlah CD4 di bawah 200. Tanpa adanya pertahanan, virus, bakteri, jamur gampang masuk. Mengutip Medical News Today, salah satu bentuk infeksi oportunistik pada penderita HIV/AIDS yaitu diare.
4. Faktor non-infeksi
Kamu mungkin pernah mendengar bahwa penyakit bisa disebabkan oleh pikiran. Ternyata, hal tersebut tidak mengada-ngada. Diare dapat dipicu oleh stres dan kecemasan yang berlebihan.
Seperti mengutip Medical News Today, diare juga bisa disebabkan oleh sindrom iritasi usus besar (IBS).
Bagaimana cara penanganannya?
Pengobatan diare disesuaikan dengan penyebabnya. Apabila diare disebabkan oleh terapi ARV, pasien akan diberikan jenis obat berbeda. Berhenti terapi ARV, bukanlah solusi yang tepat. Ini membutuhkan konsultasi dengan dokter.
Jika diare disebabkan oleh infeksi oportunistik, dokter akan memberikan pengobatan tambahan. Cara mengatasi diare lainnya antara lain:
- Memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih yang lebih banyak.
- Hindari minuman berkafein, mengandung susu, karena dapat memicu diare memburuk.
- Hindari makanan pedas, tinggi serat, dan asam.
- Makan dalam jumlah sedikit namun sering.
- Amati tanda-tanda dehidrasi pada pasien.
Penyebab diare pada orang dengan HIV cukup beragam. Tidak bisa disepelekan, penanganan diare yang tidak tepat bisa berisiko. Jika diare terus berkelanjutan, alangkah baiknya untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat.
Baca Juga: HIV pada Anak dan Remaja: Penyebab, Gejala, Pengobatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.