Sering Sakit Pinggang di Usia Muda? Waspadai Spondiloartritis!

29 Jan 2021, 11:59 WIB

Default Image IDN

Salah satu kondisi kesehatan yang sering dikeluhkan oleh para dewasa muda, terutama para mahasiswa dan pekerja kantoran. Penyebabnya cukup jelas, yaitu kebiasaan duduk yang terlalu lama di depan layar laptop atau komputer.

Untungnya, masalah tersebut biasanya tidak berlangsung lama dan intensif. Setelah istirahat, tidur, atau berolahraga, kondisi akan kembali seperti semula. Namun, hal ini tidak berlaku ketika sakit pinggang yang kamu alami adalah spondiloartritis (spondyloarthritis).

Terdengar asing di telinga, spondiloartritis atau nyeri pinggang inflamasi menyerang setidaknya 0,2 persen dari masyarakat Asia Tenggara. Pada umumnya, orang yang mengalaminya berusia kurang dari 45 tahun.

Melalui webinar bertajuk “Ada Bambu di Punggungku – Periksakan Dini Nyeri Pinggang, Sebelum Memburuk” yang diselenggarakan Perhimpunan Reumatologi Indonesia, penyakit tersebut dibahas secara lebih mendalam. Berikut ini penjelasannya!

1. Apa itu spondiloartritis?

Default Image IDN

Spondiloartritis atau axial spondyloarthritis tergolong penyakit autoimun. Artinya, sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan, sehingga menyerang sel dan jaringan yang sehat pada sendi tulang belakang. Akibatnya, pasien akan merasakan nyeri pada area pinggang ke bawah.

Ketika memiliki riwayat penyakit autoimun, seseorang juga berpotensi untuk mengalami gangguan lain yang disebabkan oleh kekebalan tubuh. Dr. dr. Laniyati Hamijoyo, Sp.PD-KR, FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam divisi reumatologi yang hadir dalam webinar tersebut memaparkan, ada empat gangguan yang berisiko dialami penderita spondiloartritis, yaitu:

Peradangan entesis, yaitu area antara ligamen dan tendon yang bertemu dengan tulang,
Uveitis, gangguan penglihatan;
Psoriasis, ruam kemerahan yang bersisik pada kulit;
Peradangan usus.

2. Gejala spondiloartritis yang harus diwaspadai

Default Image IDN

Lalu seperti apa gejala spondiloartritis? Berikut ini di antaranya yang biasa timbul:

Rasa nyeri dan kaku di pinggang dalam kurun waktu lebih dari 3 bulan;
Muncul tanpa sebab yang jelas;
Terjadi secara perlahan-lahan;
Mudah lelah saat beraktivitas;
Memburuk saat beristirahat dan membaik saat beraktivitas.

Dokter Lani mengatakan bahwa sakit pinggang yang dialami penderita spondiloartritis sedikit berbeda dengan nyeri biasa. Sebab, penyakit ini disebabkan oleh inflamasi sedangkan sakit pinggang biasa tidak.

"Kalau nyeri pinggang karena inflamasi ini biasanya berlangsung lebih dari 60 menit, terjadi di pagi hari terutama saat tidur. Sakitnya berlangsung perlahan dan pada umumnya menyerang orang-orang berusia muda," kata Dr. Lani.

3. Gejala sekunder yang menyertai spondiloartritis

Default Image IDN

Dikatakan juga oleh Dr. Lani bahwa ketika kita mulai curiga mengalami spondiloartritis, ada baiknya untuk mencari tahu apakah ada keluhan lain yang terjadi di luar sakit pinggang. Sebab, penyakit tersebut biasa diiringi dengan gejala sekunder seperti:

Mata merah;
Kulit mengalami ruam seperti psoriasis;
Radang sendi;
Diare;
Nyeri pada tumit;
Daktilitis (jari kaki yang bengkak).

4. Lalu, apa yang menyebabkan spondiloartritis?

Default Image IDN

Seperti penyakit autoimun lainnya, sulit untuk mengatakan apa penyebab dari spondiloartritis secara pasti. Nyeri pinggang inflamasi ini tak disebabkan oleh aktivitas, cedera, dan lainnya, melainkan murni aktivitas sel-sel kekebalan tubuh kita.

Meskipun begitu, Dr. Lani mengatakan bahwa ada beberapa faktor risiko dari spondiloartritis yang harus kamu tahu. Di antaranya adalah faktor genetik dan regulasi imunitas.

5. Jika dibiarkan dapat menjadi kecacatan

myesr.org

Spondiloartritis merupakan penyakit yang harus ditangani secara medis. Jika tidak, pasien akan mengalami kecacatan. Kenapa demikian?

Pasien spondiloartritis berat akan mengalami penyatuan ruas tulang belakang, sehingga mereka pun menjadi bungkuk. Kondisi tersebut disebut sebagai "bamboo spine", yaitu tulang belakang yang kaku seperti batang bambu. Pada tahap ini, pasien akan sulit bergerak dengan bebas.

6. Pengobatan spondiloartritis

Default Image IDN

Untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan, kamu harus segera periksa ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas, khususnya jika sudah merasakan sakit pinggang selama lebih dari 3 bulan.

Dokter biasanya akan menyarankanmu untuk langsung melakukan tes MRI. Sebab, tanda-tanda spondiloartritis pada tahap awal tak akan bisa terlihat hanya dengan rontgen.

Setelahnya dokter akan memintamu untuk menjalani berbagai pengobatan. Mulai dari fisioterapi, latihan fisik secara rutin, mengonsumsi obat, dan berhenti merokok jika kamu memiliki kebiasaan itu.

Itulah penjelasan mengenai spondiloartritis atau nyeri pinggang inflamasi yang disebabkan oleh aktivitas imun. Karena rentan menyerang orang berusia kurang dari 45 tahun, tak ada salahnya untuk waspada dan melakukan berbagai pencegahan. Seperti memulai pola makan sehat dan berolahraga.