Siloam Hadirkan Bedah Robotik Da Vinci Xi: Lebih Presisi, Minim Risiko
- Teknologi bedah robotik Da Vinci Xi memungkinkan operasi lebih akurat, minim invasif, dan cepat pemulihan.
- Dokter bisa mengoperasi dengan gerakan yang lebih halus dari tangan manusia, lebih stabil, dan nyaris tanpa getaran. Itulah keunggulan sistem teknologi bedah robotik Da Vinci Xi.
- Siloam Hospitals juga tengah mengembangkan inovasi berbasis AI untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih efisien.
Dulu, banyak orang takut operasi karena membayangkan sayatan besar, rasa sakit berhari-hari, dan waktu pemulihan yang memakan waktu lama. Namun, sekarang dunia medis telah berkembang pesat. Dengan kemajuan teknologi, operasi tak lagi menakutkan.
Salah satu terobosan besar yang mengubah banyak hal adalah hadirnya robot bedah Da Vinci Xi. Ini merupakan sebuah sistem robotik mutakhir yang memungkinkan prosedur pembedahan dilakukan dengan lebih akurat dan minim invasif.
Kabar baiknya, teknologi canggih ini kini sudah hadir di Indonesia. Siloam Hospitals Kebon Jeruk menjadi rumah sakit pertama di Tanah Air yang menggunakan sistem Da Vinci Xi, generasi terbaru dari teknologi bedah robotik.
"Kami percaya inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan presisi prosedur medis, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pasien," ujar Caroline Riady, CEO Siloam Hospitals Group.
1. Berkenalan dengan teknologi bedah robotik Da Vinci Xi
Bayangkan jika dokter bisa mengoperasi dengan gerakan yang lebih halus dari tangan manusia, lebih stabil, dan nyaris tanpa getaran. Itulah yang menjadi keunggulan sistem Da Vinci Xi, robot bedah canggih yang kini menjadi andalan dalam jutaan prosedur medis di dunia, mulai dari urologi, ginekologi, hingga bedah pencernaan.
Melalui konsol modern, dokter bisa mengendalikan empat lengan robotik yang bisa bergerak dengan akurat, bahkan di area sempit dan sulit dijangkau tangan manusia. Hasilnya, tingkat tingkat keberhasilan operasi bisa menjadi lebih tinggi sekaligus mengurangi risiko pendarahan dan waktu pemulihan yang jauh lebih cepat.
2. Siap diterapkan di Indonesia
Kehadiran Da Vinci Xi di Indonesia menjadi bagian dari transformasi di dunia kesehatan nasional. Teknologi ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turut hadir dalam peresmiannya di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, pada Rabu (16/7/2025).
"Teknologi mutakhir saja tidak cukup. Kami pastikan semua tenaga medis kami, dari dokter hingga perawat, mendapat pelatihan dan sertifikasi resmi," tegas David Utama, Presiden Direktur Siloam Hospitals Group.
Dengan kesiapan SDM dan fasilitas, Indonesia siap menyambut era baru bedah robotik yang lebih aman, cepat, dan efisien bagi pasien.
3. Pengembangan inovasi berbasis AI
Salah satu pasien pertama, Sagita Saraswaty, yang menjalani operasi pengangkatan kista ovarium dan miom rahim dengan bantuan Da Vinci Xi, mengaku hampir tidak merasakan nyeri pascaoperasi.
“Dalam waktu singkat, saya sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” tuturnya.
Menurut dr. Ferdhy Suryadi Suwandinata, Sp.OG-KFER, yang memimpin prosedur bedah tersebut, sistem robotik ini memberikan presisi luar biasa bagi dokter. Hal ini bisa menurunkan risiko komplikasi secara signifikan dibandingkan teknik operasi konvensional.
Bagi Siloam Hospitals, kehadiran Da Vinci Xi hanyalah awal dari transformasi menyeluruh. Ke depannya, mereka juga tengah mengembangkan berbagai inovasi berbasis Artificial Intelligence (AI), layanan telemedicine, hingga sistem manajemen data kesehatan digital untuk memberikan pelayanan yang lebih efisien.
Dengan hadirnya teknologi bedah robotik Da Vinci Xi, dunia medis di Indonesia harapannya bisa memberikan pelayanan yang lebih baik. Inovasi ini bisa memberikan harapan baru bagi pasien untuk sembuh lebih cepat, aman, dan nyaman.
