7 Virus Paling Mematikan Sepanjang Sejarah, Bunuh Jutaan

Tidak banyak yang mengetahui jenis virus ini mengingat ia mewabah pada tahun 1967, lebih dari 50 tahun yang lalu. Wabah kedua terjadi pada tahun 2005 tetapi hanya di Angola, Afrika. Walaupun begitu, Marburg layak untuk disebut sebagai salah satu virus paling mematikan di dunia. 

Marburg adalah salah satu dari empat virus di dunia yang bisa menyebabkan demam hemoragik. Mereka akan memengaruhi berbagai organ, merusak pembuluh darah, serta menyebabkan tubuh tidak mampu mengatur dirinya sendiri, menurut penjelasan MedlinePlus.

Lalu seberapa berbahayakah virus yang satu ini? Gejala infeksi virus ini mirip dengan malaria, Ebola, dan tipus. Namun dengan intensitas yang lebih tinggi. Menurut keterangan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tingkat kematian Marburg bisa mencapai 90 persen. 

Tidak lengkap rasanya membicarakan virus mematikan di dunia tanpa mengikutsertakan Ebola. Penyakit yang pada tahun 2014 hingga 2016 menyerang warga Afrika Barat ini telah membunuh lebih dari 11 ribu orang di dunia. Tingkat kematiannya pun sangat tinggi, yaitu mencapai 90 persen.

Seperti Marburg, Ebola termasuk penyakit demam hemoragik. Ciri khasnya adalah menyebabkan pendarahan di luar dan di dalam tubuh. Pasien akan mengeluarkan darah dari hidung, telinga, mulut, anus, dan bahkan mata.

Selain itu, Ebola juga sulit untuk disembuhkan. Selama ini, para ahli hanya bisa meredakan gejalanya saja, tanpa benar-benar membunuh virus yang ada di tubuh pasien. Namun pada 2019 lalu, sudah ada sejumlah pasien yang berhasil sembuh setelah menjalani pengobatan dari World Health Organization (WHO).

Hantavirus biasanya menghasilkan gejala yang mirip dengan flu. Namun jangan salah, setelah kondisi tersebut, pasien akan mengalami kegagalan organ pernapasan. Paru-paru terisi cairan hingga menyebabkan kesulitan bernapas. Hanya dalam hitungan jam, pasien bisa meninggal dunia.

Virus yang satu ini membutuhkan inang untuk bisa menyebar ke manusia. Pada umumnya, hewan yang ditumpanginya adalah tikus. Penularan terjadi melalui kontak dengan urine, saliva, dan kotoran hewan tersebut.

Penyakit yang satu ini identik dengan anjing. Pasalnya, hewan tersebutlah yang sering kali menularkan rabies ke manusia. Walaupun sebenarnya tikus, kucing, dan mamalia lain juga bisa menjadi perantara. 

Namun tahukah kamu apa yang sebenarnya dilakukan oleh rabies terhadap tubuh kita? Dilansir dari MDLinx, penyakit ini menyerang sistem saraf dan bisa menghancurkan otak. Itulah kenapa rabies bisa memengaruhi perilaku penderitanya. Menurut CDC, tingkat fatalitas penyakit ini mencapai 100 persen.

“Penyakit menular yang paling banyak mengambil korban pada umat manusia saat ini adalah HIV,” kata Amesh Adalja, ahli dari Infectious Disease Society of America.

HIV adalah virus yang menyebabkan pelemahan sistem imun. Akibatnya, pasien pun rentan terserang segala jenis penyakit. Laman LiveScience mengatakan bahwa setidaknya ada 36 juta orang yang meninggal karena virus yang satu ini. 

Untungnya, HIV tidak semudah itu menular. Virus ini hanya bisa masuk melalui cairan tubuh. Contohnya darah, saliva, sperma, dan sel telur. 

Influenza atau flu mungkin tergolong penyakit yang ringan. Namun virus yang satu ini memiliki jenis yang sangat beragam. Jenis virus flu mematikan yang pernah beredar di dunia adalah H5N1 (flu burung), H1N1 (flu babi dan flu Spanyol), virus corona, dan lain-lain. 

Flu-flu tersebutlah yang sangat berbahaya untuk manusia. Jumlah penderita dan kasus meninggal yang disebabkannya pun tak tanggung-tanggung. Flu Spanyol pada 1918 bahkan menginfeksi 500 juta orang, setara dengan 40 persen populasi dunia saat itu. Korban meninggalnya pun mencapai 50 juta orang. 

Virus flu bisa menjadi fatal dan mewabah karena penularannya sangatlah mudah. Mereka bisa menyebar melalui cairan tubuh, udara, atau kontak langsung. Maka dari itu jangan anggap remeh, ya!

Dengue virus  (DENV) adalah virus yang menyebabkan demam berdarah. Menurut data dari WHO, virus yang satu ini menyebabkan 50 hingga 100 juta orang sakit setiap tahunnya. Bukan hanya itu, mereka pun bisa hidup di mana-mana. Bahkan saat ini, Dengue virus bisa dijumpai di seluruh belahan dunia.

Walaupun tingkat kematiannya hanya 2,5 persen, virus yang satu ini bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya, yaitu demam hemoragik. Mirip seperti Ebola dan Marburg. Ketika hal itu terjadi dan tidak ditangani, tingkat kematian pun akan naik hingga 20 persen. 

Perlu diketahui bahwa setiap tahunnya, ragam virus dan agresivitasnya kian bertambah. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan. Pastikan kamu makan dengan teratur, perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan, serta jangan lupa minum suplemen.