Waspada, 5 Jenis Penyakit Autoimun Ini Sering Gak Disadari

Secara mendasar, diabetes tipe 1 dan tipe 2 dapat dibedakan dari penyebab terjadinya. Diabetes tipe 1 terjadi karena autoimun, di mana sistem imun menghancurkan organ pankreas yang sehat sehingga tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup. Sedangkan diabetes tipe 2 penyebabnya lebih kepada pola gaya hidup yang salah, misalnya terlalu banyak makan.

Jurnal kesehatan Kidshealth.org menuliskan bahwa diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun yang juga banyak menyerang anak-anak. Bahkan yang lebih berbahaya, anak-anak yang terserang diabetes tipe 1 akan lebih rentan dengan penyakit autoimun lainnya.

Waspada jika anak selalu merasa lapar meskipun sudah makan, kehilangan berat badan, sering mengalami kelelahan, dan sering merasa haus. Kemungkinan gejala-gejala tersebut akan muncul jika seorang anak mengalami autoimun yang menyerang pankreasnya.

Jika kamu memiliki bintik merata pada wajah yang membentuk kupu-kupu, dengan bentang yang cukup panjang, mungkin sebaiknya kamu segera memeriksakan ke dokter. Pastikan bahwa bentang bercak wajah tersebut bukanlah gejala Lupus.

Ya, Lupus merupakan penyakit akibat autoimun yang sangat sulit dideteksi. Seperti diberitakan dalam laman Lupus.org, selain ruam wajah, gejala lainnya adalah sering pusing, demam, kelelahan yang sangat parah, dan merasa sakit bagian dada pada saat bernapas dalam.

Ahli medis dan dokter menyimpulkan bahwa Psoriasis bukanlah penyakit kulit biasa, melainkan salah satu jenis penyakit akibat autoimun. Laman medis Everydayhealth.com menuliskan bahwa jika seseorang mengalami Psoriasis, biasanya ia juga mengalami penyakit autoimun lainnya.

Inilah yang membuat orang awam sulit mendeteksi penyakit ini. Banyak yang mengira ini hanya gejala sakit kulit biasa seperti kutu air, iritasi, dan bahkan alergi. Oleh karena itu, pemeriksaan lanjutan harus dilakukan untuk menegakkan kepastian diagnosa, salah satunya adalah pemeriksaan laboratorium secara lengkap.

Beberapa kasus rematik ternyata juga disebabkan oleh autoimun, seperti ditulis dalam Immunoconcepts.com. Rematik yang timbul karena autoimun juga kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor genetik.

Penyakit ini tidak dapat sepenuhnya disembuhkan, namun dengan pengobatan dan tindakan medis yang tepat, jenis penyakit ini dapat dihambat. Gejalanya mirip dengan radang sendi biasa, seperti sakit punggung, nyeri pada persendian, dan lain-lain.

Autoimun dapat menyerang lapisan usus sehingga mengakibatkan radang usus. Dampak yang diakibatkan dari radang usus ini adalah diare, muntah, demam, turunnya berat badan, dan bahkan sakit perut yang tak tertahankan.

Jika timbul gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Setidaknya, dampak dari radang usus bisa diatasi agar pasien tidak kekurangan cairan tubuh. Sekadar untuk diketahui, bahwa kekurangan cairan atau dehidrasi parah dapat mengakibatkan kerusakan organ-organ lainnya, dan bahkan kematian.

Itulah lima jenis penyakit yang diakibatkan autoimun. Mungkin beberapa penyakit tersebut sangat sulit untuk sembuh, namun dengan tindakan medis yang tepat, penyebaran kerusakan organ dapat dihambat sedini mungkin.