Yuk, Lakukan! 5 Kebiasaan Sehari-hari untuk Membantu Mencegah Stres

Selama masa kanak-kanak, memang mudah untuk berhubungan dengan sisi kreatifmu. Namun, seiring bertambahnya usia, kita cenderung kehilangan waktu dengan kegemaran akan karya seni, padahal seni dapat membantu mengelola stres.

Untuk kamu yang merasa kurang jago atau tidak suka menggambar dan melukis, pertimbangkan untuk mewarnai di buku mewarnai. Menurut penelitian dalam jurnal Frontiers in Psychology, buku mewarnai dewasa semakin populer dan memiliki efek yang bagus untuk orang dewasa sebab mewarnai bisa menjadi pereda stres yang hebat.

Syukur membantu mengenali semua hal yang sudah kamu miliki. Bahkan, setiap hal kecil dalam hidup perlu disyukuri. Rasa syukur juga mengingatkan kamu tentang semua sumber daya yang kamu miliki untuk mengatasi stres, yang bisa sangat memberdayakan.

Penelitian dalam jurnal Personality and Individual Differences juga menunjukkan bahwa orang yang bersyukur memiliki kesehatan mental yang lebih baik, stres yang lebih rendah, dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Untuk membantumu membiasakan bersyukur, tuliskan minimal tiga hal yang harus kamu syukuri dalam jurnal setiap hari. Dengan demikian, kamu akan bisa menjadikan syukur sebagai kebiasaan yang teratur.

Yoga menggabungkan gerakan fisik, meditasi, olahraga ringan, dan pernapasan terkontrol yang semuanya memberikan pereda stres yang sangat baik, menurut penelitian dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine. Bukan hanya memperoleh manfaat langsung dari satu sesi yoga, kamu juga akan menerima manfaat jangka panjang jika menjadikan yoga sebagai rutinitas secara konsisten.

Yoga menawarkan berbagai manfaat fisik, psikologis, dan spiritual. Untuk memulainya, kamu bisa mendaftar kelas yoga atau mengunduh video yang bisa kamu dapatkan secara online.

Dilansir laman Verywell Mind, memiliki support system dalam hidup adalah kunci manajemen stres. Jika merasa kekurangan dukungan emosional dan persahabatan, kamu penting untuk mendapatkannya.

Ini bisa berarti menjangkau jaringan yang ada, seperti membangun komunikasi dengan anggota keluarga atau teman jauh. Hal ini bisa membantumu merasa memiliki teman dekat dan memberi dukungan sosial yang kamu butuhkan. Kamu mungkin juga perlu memperluas jaringan, misalnya bergabunglah dengan sebuah organisasi atau kelompok di bidang yang kamu memiliki minat di dalamnya.

Menurut studi dalam jurnal Eating Disorders, pola makan yang buruk dapat membawa reaktivitas yang lebih besar terhadap stres. Makan secara emosional dan banyak makan makanan tinggi lemak serta tinggi gula dapat memberikan rasa lega sementara, tetapi menambah stres jangka panjang.

Karbohidrat olahan, seperti biskuit dan keripik kentang, dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Kemudian, saat gula darah turun, kamu mungkin mengalami lebih banyak stres dan kecemasan.

Mengonsumsi makanan sehat dapat membantu melawan stres dalam jangka panjang. Makanan, seperti telur, alpukat, dan kenari, mendukung pengaturan suasana hati dan keseimbangan energi. Oleh sebab itu, biasakan untuk makan secara seimbang.

Bagaimanapun juga, kebiasaan sehari-hari sangat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan mental. Mempraktikkan kebiasaan di atas dapat membantumu meminimalkan stres.