TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Anal Bleaching, Tren Kecantikan yang Banyak Diminati

Tren memutihkan kulit sekitar dubur

ilustrasi infeksi jamur pada pantat (unsplash.com/Deon Black)

Jika pernah memperhatikan, kamu akan sadar bahwa kulit di sekitar anus berwarna lebih gelap daripada bagian tubuh lainnya. Ini disebabkan oleh genetika, gesekan, keringat, diet, iritasi, perubahan hormonal, dan alasan lainnya. Selain itu, kotoran dan pigmen tinja dapat mengubah warna area anus menjadi lebih gelap.

Meskipun kulit sekitar anus yang gelap adalah hal yang normal, tetapi beberapa orang merasa ingin memutihkan area ini agar sama seperti kulit di bagian tubuh yang lain. Nah, pemutihan area anus ini dapat dilakukan melalui prosedur kosmetik yang disebut anal bleaching.

Sekarang, kamu mungkin mulai bertanya-tanya, bagaimana cara melakukan anal bleaching, bisakah ini dilakukan di rumah, dan apa saja risikonya? Untuk menjawab semua pertanyaanmu, mari simak informasi berikut yang telah dirangkum dari laman Medical News Today dan Health.

1. Bagaimana cara kerjanya?

ilustrasi losion pemutih (unsplash.com/clarissa watson)

Anal beaching dilakukan dengan menggunakan zat pencerah, seperti hydroquinone (HQ), asam kojic, asam azelaic, atau niacinamide. Dari semuanya, HQ dinilai merupakan yang paling efektif, tidak menyakitkan, dan aman. HQ membantu mencerahkan kulit dengan menghambat enzim yang memproduksi melanin, pigmen alami pada kulit. 

Selain dengan losion pencerah, beberapa tempat mungkin juga menawarkan jenis perawatan lain, seperti:

  • Cryosurgery: Melibatkan penggunaan nitrogen cair untuk menghilangkan pigmentasi.
  • Pengelupasan kimia: Mengoleskan bahan kimia tertentu di area yang gelap untuk membuatnya terkelupas.
  • Laser: Menggunakan cahaya untuk memecah melanin di kulit, yang kemudian dihilangkan oleh tubuh.

Baca Juga: Apa Itu Orgasme Anal dan Apa Saja Risikonya?

2. Pemutihan profesional

ilustrasi pasien berkonsultasi sebelum melakukan anal bleaching (freepik.com/jcomp)

Jika kamu ingin melakukan anal bleaching, ada banyak klinik kecantikan yang menyediakan perawatan ini. Metode perawatan yang ditawarkan setiap klinik dapat berbeda-beda, seperti menggunakan krim pemutih, laser, pengelupasan kimia, dan sebagainya. Kamu bisa menanyakan apa saja kelebihan, kekurangan, dan seberapa efektif metode tersebut.

Agar tidak kecewa nantinya, sebelum memulai perawatan, kamu harus memastikan bahwa:

  • Klinik memiliki fasilitas yang bersih.
  • Alat dan prosedur yang digunakan higienis.
  • Prosedur dilakukan oleh profesional.
  • Memiliki ulasan positif.

3. Bisakah ini dilakukan di rumah

ilustrasi menggunakan losion pemutih (pixabay/AdoreBeautyNZ)

Kabar baiknya, anal bleaching bisa dilakukan sendiri di rumah. Jika kamu tertarik melakukannya, kamu bisa mengoleskan krim pemutih di area yang kamu kehendaki setiap hari.

Salah satu bahan pemutih yang bisa dibeli secara bebas di apotek adalah HQ 2 persen. Namun, karena konsenstrasinya sangat rendah, butuh waktu beberapa bulan untuk bisa melihat hasilnya.

Sebaiknya kamu tidak menggunakan produk pemutih atau pengelupas yang dijual secara online. Pasalnya, kamu tidak tahu bahan kimia apa saja yang ada di dalamnya dan apakah ini aman digunakan oleh orang yang bukan profesional.

4. Keamanan dan efek samping

ilustasi ruam kulit (acaai.org)

Penggunaan produk pemutih yang dilakukan di bawah pengawasan profesional tentunya lebih aman. Sementara itu, produk pemutih yang juga cukup aman digunakan secara mandiri di antaranya:

  • Hidrokuinon persentase kecil.
  • Arbutin.
  • Asam azelaic.
  • Asam kojic.

Kamu tidak boleh membeli bahan pemutih secara online karena banyak di antaranya yang tidak diperuntukkan untuk penggunaan mandiri atau mengandung bahan berbahaya. Beberapa contoh bahan pemutih yang berbahaya adalah steroid topikal dan hidrokuinon tingkat tinggi, yang jika digunakan akan menimbulkan efek samping, seperti:

  • Ruam.
  • Jerawat.
  • Jaringan parut.
  • Ulkus kulit.
  • Kulit menipis.
  • Okronosis eksogen, yang mengacu pada pigmentasi biru-hitam yang terjadi sebagai akibat jangka panjang penggunaan hidrokuinon.
  • Elastosis, yang mengacu pada perubahan warna dan tekstur kulit.
  • Hipertrikosis, yang mengacu pada pertumbuhan rambut yang berlebihan.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan sebelum Melakukan Bleaching Gigi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya