TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Pria Sulit Mengalami Ereksi, Segera Ketahui Penyebabnya

Bisa menurunkan kualitas performa seksual

ilustrasi laki-laki dengan masalah kesuburan (freepik.com/freepik)

Disfungsi ereksi merupakan fenomena umum yang dapat dialami pria di seluruh dunia. Kondisi ini didefinisikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam mendapatkan atau mempertahankan ereksi selama berhubungan intim. 

Sayangnya, topik ini masih dianggap tabu sehingga tak sedikit pria enggan berkonsultasi dengan tenaga profesional untuk menanganinya. Padahal jika dibiarkan, ini berpengaruh terhadap kualitas hubungan dengan pasangan dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Lantas sebenarnya apa saja penyebab disfungsi ereksi atau yang dikenal juga dengan impotensi pada pria? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan

ilustrasi orang merokok (unsplash.com/louishansel)

Di antara dampak negatif yang disebabkan rokok dan alkohol, disfungsi ereksi menjadi salah satu yang jarang disadari. Dilansir Numankind, konsumsi alkohol berlebihan diketahui memengaruhi ereksi pada pria. Dalam jangka panjang, alkohol bukan tak mungkin memicu kerusakan saraf permanen sehingga menyebabkan disfungsi ereksi yang berkelanjutan.

Sementara itu, sebuah studi literatur yang terbit dalam jurnal Andrologia pada 2016 menjelaskan keterkaitan rokok dan disfungsi ereksi. Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok diduga berisiko merusak pembuluh darah sehingga aliran darah menuju penis menjadi terhambat. Disfungsi ereksi pun dapat terjadi sebagai akibatnya.

Baca Juga: Obat Disfungsi Ereksi Sebabkan Gangguan Mata? Ini Faktanya!

2. Memiliki kondisi medis tertentu

ilustrasi pasangan melakukan pemeriksaan kesehatan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ada banyak faktor risiko yang dapat memicu disfungsi ereksi, salah satunya ialah kehadiran kondisi medis tertentu seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, dan penyakit Peyronie.

Maka dari itu, untuk mengembalikan vitalitas seksual, kondisi medis ini perlu ditangani terlebih dahulu. Pastikan melakukan tes kesehatan secara rutin untuk melihat kemungkinan adanya faktor risiko yang dapat memicu disfungsi ereksi dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapat perawatan yang optimal.

3. Efek samping obat-obatan

ilustrasi konsumsi obat-obatan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Selain kondisi medis, beberapa obat-obatan juga memberikan efek samping berupa disfungsi ereksi. Dirangkum dari The Association of American Family Physician, berikut ini daftar obat-obatan yang dapat berpengaruh terhadap fungsi ereksi seseorang:

  • Obat pereda nyeri atau pain killer, terutama opiat
  • Trankuilansia atau obat penenang, terutama benzodiazepin
  • Antidepresan
  • Antihistamin
  • Obat-obatan untuk tekanan darah tinggi
  • Antipsikotik
  • Diuretik
  • Regulator hormon
  • Agen kemoterapi

4. Mengalami cedera atau mendapatkan pengobatan medis

ilustrasi orang mengalami nyeri tulang belakang (freepik.com/8photo)

Beberapa cedera fisik diketahui berpengaruh terhadap fungsi fisiologis tubuh untuk mendapat dan mempertahankan ereksi pada pria. Misalnya patah tulang pinggul atau trauma saraf dan tulang belakang yang diduga dapat mengganggu anatomi di sekitar organ reproduksi. 

Selain itu, prosedur operasi yang dilakukan di sekitar area pinggul dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi, khususnya operasi yang berisiko tinggi seperti prostatektomi, atau prosedur operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar prostat, dan terapi radiasi prostat.

Baca Juga: Bahaya, Ini 7 Gejala & Jenis Disfungsi Ereksi yang Perlu Kamu Waspadai

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya