5 Dampak Negatif Rokok di Kehidupan Seksual, Bisa Turunkan Gairah!

Merokok dapat merusak jaringan di dalam penis sehingga mengganggu kemampuan untuk ereksi selama hubungan seksual. Menurut laman International Society for Sexual Medicine, faktor ini terjadi karena bahan kimia dalam rokok dapat merusak lapisan pembuluh darah atau menyebabkan aterosklerosis, yaitu kondisi pengerasan pembuluh darah. Ini juga bisa memengaruhi jaringan otot polos yang perlu direlaksasi agar darah dapat mengalir masuk.

Apabila salah satu dari hal ini terjadi, maka darah yang dapat mencapai penis menjadi lebih sedikit. Akibatnya, laki-laki yang merokok mungkin menjadi tidak bisa ereksi. Kalaupun bisa, ereksinya cenderung lemah.

Selain mengurangi kepuasan aktivitas seksual, rokok juga memiliki dampak buruk pada kesuburan. Faktor itu lantaran rokok merusak produksi ovarium serta produksi air mani.

Dijelaskan dalam laman Patient, asap rokok menghalangi fungsi sel ovarium untuk memproduksi estrogen. Merokok juga mempercepat hilangnya sel telur pada perempuan yang selanjutnya meningkatkan kecepatan infertilitas.

Pada laki-laki, merokok dikaitkan dengan penurunan volume air mani, jumlah sperma, dan persentase sperma motil yang lebih rendah. Rokok juga menyebabkan perubahan bentuk dan fungsi sperma, yang artinya lebih sulit bagi sperma untuk mencapai ovarium.

Rokok merusak sirkulasi darah, yang kemudian memicu berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan jantung hingga stroke. Terganggunya aliran darah juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Ereksi hanya dapat terjadi saat pembuluh darah di penis membesar dan terisi darah. Namun, rokok mengganggu fungsi pembuluh darah di berbagai area tubuh termasuk penis sehingga penis mungkin tidak dapat mengalami ereksi. 

Rokok memiliki efek buruk pada kadar testosteron pada laki-laki maupun perempuan. Menurut laman Lybrate, faktor ini lantaran rokok meningkatkan kadar karbon monoksida dalam tubuh yang kemudian mengurangi produksi testosteron dan menyebabkan penurunan gairah seks.

Dengan demikian, orang yang merokok lebih mungkin mengalami penurunan stamina dan kurangnya keinginan untuk berhubungan seks. Lebih lanjut, hal ini menyebabkan orang tersebut tidak dapat memberikan kinerja seksual yang optimal sehingga menurunkan tingkat kepuasan seksual.

Perempuan yang merokok lebih berisiko mengalami keterlambatan orgasme selama hubungan seksual. Seperti laki-laki, ini terjadi karena bahan kimia dalam rokok membatasi darah mengalir ke alat kelamin.

Menurut sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Andrology, merokok berdampak negatif pada pelumasan genital dan frekuensi orgasme sebagai akibat dari penyakit serebrovaskular dan kardiovaskular. Rokok juga memungkinkan terjadinya disfungsi endotel. Semua ini secara tidak langsung dapat menyebabkan masalah disfungsi seksual wanita.

Terbukti, rokok memiliki dampak yang mengerikan pada kehidupan seksual. Tapi, jangan khawatir! Semua efek ini akan berkurang perlahan-lahan setelah kamu berhenti merokok.

Memang, berhenti merokok bukanlah hal yang mudah dilakukan. Namun, nyatanya tak sedikit yang berhasil keluar dari kebiasaan buruk ini. Kamu dapat bergabung dalam komunitas berhenti merokok dan saling berbagi dengan anggota lain strategi untuk bisa keluar dari kecanduan rokok.