7 Bahaya Tindik Klitoris, Jangan Asal Ikut Tren

Ketahui risikonya sebelum menyesal karena ikutan tren

Tren tindik banyak peminatnya. Di kalangan perempuan, bahkan tak sedikit yang melakukan tindik klitoris.

Meskipun terdengar ekstrem, tetapi tindik klitoris dipercaya memberikan manfaat lebih dari sekadar estetika. Tindik di bagian tubuh ini dipercaya dapat meningkatkan orgasme. Sayangnya, hal ini hanyalah mitos.

Sebaliknya, tindik klitoris membawa sejumlah dampak negatif, dalam jangka pendek maupun panjang. Sebelum kamu asal ikut-ikutan tren dan pada akhirnya menyesal, yuk ketahui dulu apa saja bahaya tindik klitoris.

1. Risiko infeksi saluran kemih

Ada banyak sentuhan selama proses memasang tindik klitoris. Diterangkan dalam laman HealthShots, jika peralatan, tangan, dan apa pun yang menyentuh area genital tidak dibersihkan dengan benar, ada kemungkinan kamu terkena infeksi saluran kemih (ISK).

Penyakit ini bisa berubah menjadi infeksi berulang yang dapat menyebabkan tekanan besar pada ginjal. Kemungkinan terburuknya bisa menyebabkan gagal ginjal juga.

2. Migrasi dan penolakan

7 Bahaya Tindik Klitoris, Jangan Asal Ikut Trenilustrasi klitoris (unsplash.com/Deon Black)

Tindikan mungkin tidak akan bertahan lama. Migrasi melibatkan perpindahan tindik dari lokasi aslinya.

Menurut Healthline, hal ini mungkin terjadi apabila penindikan tidak memiliki jaringan yang cukup untuk menahannya. Penolakan terjadi saat tindikan perlahan berpindah ke permukaan kulit dan kemudian keluar dari tubuh.

3. Kerusakan fistula

Ada tiga pemisahan untuk pengeluaran urine, darah haid, dan kotoran. Saluran ini disebut dengan fistula.

Apabila tindik klitoris tidak berjalan dengan baik, ada kemungkinan peningkatan interaksi antara bagian-bagian ini yang dapat menimbulkan masalah. Ini dapat menyebabkan berbagai infeksi yang hanya dapat disembuhkan melalui operasi.

Baca Juga: 11 Cara Merangsang Klitoris yang Disukai Pasangan

4. Kulit kendur dan robek

7 Bahaya Tindik Klitoris, Jangan Asal Ikut Trenilustrasi vagina (pexels.com/Deon Black)

Penempatan tindik yang tidak benar atau penggunaan tindik yang terlalu berat dapat menyebabkan klitoris kendur, dikutip dari Lybrate. Selain itu, ada juga risiko robek.

Robeknya bagian klitoris dapat terjadi selama proses penyembuhan dan setelah sembuh. Namun, robekan pada tindikan sebagian besar terjadi pada proses penyembuhan, saat saluran tindik masih dalam tahap pembentukan. Aktivitas seksual yang kuat juga dapat menyebabkan robeknya saluran tindik.

5. Risiko infeksi menular seksual

Dalam jangka panjang, penindikan alat kelamin dapat memicu penularan berbagai jenis infeksi menular seksual (IMS). Beberapa IMS yang paling umum adalah hepatitis B, C, dan bahkan HIV.

Jika luka tidak sembuh dengan baik, itu akan menjadi jendela bagi segala jenis virus dan bakteri yang benar-benar dapat merusak kesehatan.

6. Kerusakan saraf

7 Bahaya Tindik Klitoris, Jangan Asal Ikut Trenilustrasi vagina (freepik.com/freepik)

Saraf area genital bertanggung jawab atas sensasi saat kamu berhubungan seks. Memasang tindik pada area kelamin berisiko menyebabkan kerusakan saraf di bagian sana.

Jika saraf ini rusak, ini dapat membuat area tersebut mati rasa. Akibatnya, kamu mungkin kehilangan sensasinya saat melakukan aktivitas seksual, seluruhnya atau sebagian.

7. Alat kelamin terasa sakit

Efek negatif yang langsung terasa dari tindik klitoris adalah rasa sakit. Bahkan, walaupun sudah sembuh, rasa sakit bisa kembali muncul saat berhubungan intim.

Saat berhubungan intim, banyak terjadi gesekan di area vagina. Karena hal ini, banyak rasa sakit yang ditimbulkan. Bahkan, jika situasinya terlalu buruk, perempuan juga bisa mengalami pendarahan dan pecahnya klitoris.

Jadi, kamu harus sangat berhati-hati sebelum mengikuti tren apa pun, termasuk tindik klitoris. Pahami dulu segala risikonya agar tidak menyesal nantinya.

Baca Juga: 11 Cara Merangsang Klitoris yang Disukai Pasangan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya