5 Fakta Andropause, Penuaan Pria Serupa Menopause pada Perempuan

Andropause adalah kumpulan gejala akibat menurunnya hormon reproduksi laki-laki, yaitu testosteron, saat berusia lanjut. Sejatinya, istilah andropause berasal dari bahasa Yunani, yaitu andro berarti 'laki-laki' dan pause yang memiliki arti 'berhenti'.

Pada perempuan siklus menstruasi berhenti akibat ovarium tidak lagi memproduksi sel telur, selain itu adanya penurunan hormon reproduksi perempuan, yaitu estrogen. Di sisi lain, hormon testosteron akan tetap diproduksi pada laki-laki. Namun, adanya penurunan karena usia. Hal ini menjadi penyebab andropause. 

Setiap pria memasuki masa andropause pada usia yang tidak sama. Faktor genetik, kurangnya tidur, pola makan yang tidak sehat, kurang olahraga, banyak konsumsi alkohol, serta merokok dianggap menjadi pemicunya.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, kadar testosteron akan menurun satu persen per tahun setelah memasuki usia 40 tahun. Itulah kenapa, secara umum, andropause terjadi pada laki-laki berusia 50 tahun ke atas. 

Ketika memasuki usia 40 tahun, tanda dan gejala andropause mulai menghampiri. Gejala yang timbul mungkin setiap pria tidak sama. Bukan hanya gejala fisik yang muncul, namun keluhan emosional kerap terjadi. Dilansir Healthline, gejala andropause antara lain:

• Penurunan energi;
• Gairah seksual menurun;
• Motivasi menurun;
• Sulit berkonsentrasi;
• Sulit tidur/insomnia;
• Pengurangan masa otot;
• Kepadatan tulang menurun;
• Disfungsi ereksi;
• Perubahan suasana hati;
• Kecemasan;
• Sering berkeringat;
• Rambut rontok.

Banyak hal yang membedakan andropause dan menopause. Secara definisi, menopause hanya terjadi pada perempuan dan andropause berlaku pada laki-laki. Menopause jelas sekali terlihat ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Namun, andropause sulit dikenali karena terdiri beberapa keluhan akibat penurunan hormon testosteron.

Buku berjudul Kesehatan Reproduksi Lansia menyebutkan terdapat perbedaan gejala menopause dan andropause. Masa permulaannya tersembunyi dan tidak sejelas menopause. Progres periodenya pun cenderung lebih lambat.

Akibat penurunan hormon testosteron berbagai keluhan andropause perlahan muncul. Buku berjudul @Blogdokter menjelaskan tanda dan gejala andropause bisa dikurangi dengan penggantian hormon testosteron. Tetapi perawatan ini membutuhkan dampingan dokter. 

Selain itu, perawatan mandiri di rumah juga bisa menurunkan gejala andropause. Beberapa kegiatan yang dapat dicoba antara lain olahraga teratur, manajemen stres, memperbaiki pola makan lebih sehat, berhenti minum alkohol, serta tidak merokok. 

Andropause yang sering kali tak terlihat bukan berarti kaum adam tidak mengalaminya. Walaupun jarang diketahui, ternyata banyak perbedaan andropause dan menopause.