Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi oral seks (pexels.com/Deon Black)

Seks oral adalah sebuah rangsangan seksual menggunakan mulut dan lidah pada alat kelamin pasangan. Foreplay jenis ini diklaim pasangan lebih sensual dan intim.

Aktivitas seksual memiliki risiko kesehatan tersendiri, tak terkecuali seks oral. Walaupun ada kenikmatan di balik kegiatan ini, tersembunyi risiko penyakit di dalamnya. 

Beredar kabar bahwa oral seks dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Apakah benar demikian? Yuk, simak bersama informasinya. 

1. Apa itu infeksi saluran kemih?

ilustrasi berkemih (pexels.com/Sora Shimazaki)

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit yang disebabkan mikroorganisme pada saluran perkemihan. Masalah ini sering terjadi pada kaum hawa, karena uretra (jalan keluar urine) perempuan lebih pendek serta dekat dengan anus.

Apa yang bisa menyebabkan ISK? Dilansir dari laman Healthline, penyebab ISK yaitu masuknya bakteri Escherichia coli (E. coli) pada saluran kemih. Jadi, bakteri yang biasanya ada pada saluran pencernaan ini bisa menginfeksi area tersebut. Hal ini terjadi akibat aktivitas seks yang tidak sehat serta kurangnya kebersihan area genital. 

2. Bagaimana gejala infeksi saluran kemih?

ilustrasi sering berkemih (pixabay.com)

Apakah kamu sering merasa tak tuntas saat buang air kecil atau anyang-ayangan? Harap berhati-hati, itu adalah salah satu gejala yang timbul akibat ISK. Gejala ISK tiap orang mungkin berbeda, bahkan ada yang mengalaminya tanpa gejala.

Namun, gejala infeksi saluran kemih secara umum bisa dirasakan. Mengutip laman Mayo Clinic, gejala ISK yaitu buang air kecil terus menerus, rasa terbakar ketika buang air kecil, buang air kecil dalam jumlah sedikit, urine berbau menyengat dan berwarna (keruh, merah, hingga cokelat), serta nyeri panggul. Warna merah pudar mengindikasikan urine mengandung darah.

3. Apakah seks oral bisa menyebabkan ISK?

ilustrasi seks oral (unsplash.com)

Seks oral bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Apalagi jika aktivitas ini dilakukan dengan pasangan yang tidak diketahui riwayat kesehatannya. Seks oral tidak lebih aman dari berhubungan seksual, bahkan berisiko terjadinya penyakit.

Mengapa oral seks bisa memicu infeksi saluran kemih? Di dalam mulut, banyak bakteri yang kita sendiri tidak tahu jenis-jenisnya. Aktivitas mengeksplorasi area genital memakai mulut bisa menyebarkan bakteri dari mulut ataupun rangsangan anus. Lalu, bakteri E. coli masuk ke saluran kemih, berkembang biak, dan menginfeksi.

4. Penyakit akibat seks oral

ilustrasi tes kesehatan (pexels.com/cottonbro)

Penyakit menular seksual (PMS) dapat menular melalui oral seks. Tak hanya satu atau dua kasus, beberapa penyakit bisa menyebar lewat aktivitas seksual ini. Dilansir laman NHS, penyakit yang umum terjadi akibat oral seks antara lain gonore (kencing nanah), herpes kelamin, sifilis, human papillomavirus (HPV), serta klamidia. 

Apakah kamu mengenal HPV? Virus ini menyebar saat kontak langsung dengan penderita. Gejala terinfeksi HPV yaitu timbul kutil di area tumbuhnya, misalnya tangan, wajah, kaki, atau di kelamin. Apabila HPV tipe tertentu menjalar pada kelamin perempuan, hal ini berisiko menimbulkan kanker serviks.

5. Bagaimana pencegahan ISK?

ilustrasi mens cup (pexels.com/Polina Kovaleva)

Pastinya kamu tidak ingin mengalami infeksi saluran kemih. Selain gejalanya tidak nyaman, ISK dalam jangka panjang bisa mengalami komplikasi. Tindakan pencegahan perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Cara mencegah infeksi saluran kemih antara lain:

  • Penuhi cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup;
  • Jaga kebersihan area genital, misalnya rajin mengganti celana dalam, pembalut saat menstruasi, dan membersihkan vagina dari arah depan ke belakang;
  • Bersih diri setelah berhubungan intim, seperti mengosongkan kandung kemih;
  • Lakukan hubungan seks yang sehat, seperti tidak bergonta-ganti pasangan dan memakai kondom.

Oral seks memang menyenangkan, namun beberapa penyakit bisa singgah setelahnya. Lakukan prinsip hubungan intim yang sehat. Sayangi diri sendiri, tak lupa jaga kesehatan pasangan kamu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team