7 Kebiasaan Rutin yang Buruk untuk Kesehatan Penis, Sayangi Batangmu

Sebuah studi yang dipublikasikan di British Journal of Urology menemukan bahwa 20 persen partisipan yang merokok selama 8 minggu mengalami disfungsi ereksi. Sebaliknya, sebanyak 75 persen partisipan yang tetap menjalani kehidupan bebas nikotin ini mengalami performa seks lebih baik, termasuk ereksi lebih kuat dan gairah lebih tinggi. Lagipula, kamu juga tentu sudah familier dengan peringatan yang selalu diselipkan dalam iklan dan bungkus rokok, bukan?

Ya, ya, urusan kerja mungkin jadi dalihmu untuk situasi yang satu ini. Namun, saat kamu tidak tidur sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh apalagi terjadi secara terus menerus, level hormon testosteron dapat berkurang.

Akibatnya, kamu akan merasa mudah lelah dan memengaruhi kepadatan otot serta tulang. Faktor-faktor ini pun akan memberikan dampak yang merugikan bagi penis.

Bicara soal cukup atau tidak cukup sesungguhnya memang sangat subjektif bagi setiap individu maupun pasangan. Namun, studi oleh American Journal of Medicine menyatakan bahwa bercinta kurang dari satu kali seminggu dapat menggandakan kemungkinan disfungsi ereksi. Adapun frekuensi terbaik untuk bercinta adalah tiga kali seminggu.

Lemak trans merupakan salah satu jenis lemak tidak jenuh yang sangat mudah kamu temukan dalam bentuk makanan gorengan, pie, muffin, margarin, daging merah, susu, produk olahan susu, dan lain-lain. Kandungan lemak jahat ini memang bersembunyi dalam aneka sajian yang memanjakan lidahmu memang, tetapi mau tidak mau, kamu harus berhati-hati. Semakin banyak lemak trans yang kamu konsumsi, kualitas spermamu justru akan semakin menurun.

Korelasi antara kesehatan penis dan kebersihan mulut dan gigi mungkin terdengar agak aneh. Namun, penelitian menunjukkan bahwa laki-laki dengan disfungsi ereksi memiliki kans penyakit gusi lebih tinggi. Pun sebaliknya, penyakit gusi tujuh kali lebih umum dialami oleh laki-laki dengan gangguan ereksi. Hal ini dikarenakan bakteri dalam mulut dapat bergerak dan berpindah hingga berdampak pada pembuluh darah di penis.

Kemudahan teknologi dan tuntutan modernitas yang serba cepat dan instan boleh jadi membuatmu jadi malas untuk bergerak. Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa laki-laki dengan aktivitas fisik dan olahraga reguler mempunyai fungsi seksual yang lebih baik. Sebaliknya, mereka yang cenderung kurang bergerak mempunyai level fungsi ereksi dan seksual lebih sedikit.

Menghabiskan waktu dengan menonton serial di televisi atau laptop di akhir pekan terdengar menyenangkan. Walau begitu, sebuah studi menunjukkan bahwa laki-laki yang melakukan maraton film semacam ini lebih dari 20 jam dalam seminggu memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit. Bahkan, penurunan jumlah sperma ini mencapai angka 44 persen.

Hayo, mana yang masih jadi rutinitasmu? Kalau kamu masih melakukannya, kurang-kurangi ya.