5 Bahaya Terlalu Sering Menggunakan Sex Toys bagi Kesehatan

Boleh dipakai, tapi jangan keseringan

Sex toys bisa menjadi salah satu alat yang diperlukan saat melakukan aktivitas seksual. Mainan seks ini dapat menambah sensasi dan meningkatkan kepuasan, baik saat masturbasi atau seks dengan pasangan. Namun, belum banyak yang tahu bahwa penggunaan mainan seks juga memiliki risiko, lho.

Bahaya terlalu sering menggunakan sex toys ini kerap dikaitkan dengan ketergantungan, tetapi apakah benar demikian? Baca terus untuk tahu jawabannya.

Apakah bahaya terlalu sering menggunakan sex toys?

5 Bahaya Terlalu Sering Menggunakan Sex Toys bagi Kesehatanilustrasi sex toys (pexels.com/cottonbro)

Dr. Jessica Shepherd, seorang obgyn pada StyleCaster mengungkapkan bahwa bahaya karena terlalu sering menggunakan sex toys agaknya kurang tepat. Pasalnya, mainan seks ini tidak memberikan efek samping.

Meski demikian, penggunaan sex toys terutama vibrator, memang bisa menyebabkan rasa kebas. Namun, efek samping ini bersifat sementara dan jarang terjadi. Untuk memperkuat pernyataan tersebut, publikasi hasil studi pada Journal of Sexual Medicine menyatakan bahwa 71 persen responden pengguna sex toys vibrator tidak mengalami efek samping apapun.  

Nah, efek samping yang dimaksud yakni mati rasa, iritasi, nyeri, pembengkakan, maupun peradangan, robekan, dan luka. Kemudian, dari 16 persen yang mengalami mati rasa setelah pakai vibrator, hanya 0,5 persen yang mengalami efek samping lebih dari sehari.

Lantas, apakah menggunakan mainan seks menyebabkan ketergantungan? Penelitian klinis tidak mendukung klaim tersebut.  Dilansir Well and Good, beberapa pengguna sex toys mungkin mengalami efek desensitisasi atau kurangnya respons emosional terhadap rangsangan. Namun, efek ini sama seperti rasa kebas alias hanya sementara. 

Sebagai ilustrasi, rutin menggunakan vibrator dengan getaran sangat kuat membuat ujung saraf area genital menjadi terbiasa dengan tempo yang dihasilkan. Akibatnya, rangsangan biasa dari tangan atau yang kurang intens, akan membuat seseorang kurang terasa, kata Zhana Frangalova, PhD., seorang sexpert dan profesor seksualitas di New York University pada Lelo.

Namun, tidak perlu panik, jika kamu mengalami hal serupa, solusinya cukup beri jeda dengan mengurangi penggunaan mainan seks untuk sementara waktu. Kembali latih area genital untuk merespons bentuk rangsangan lain dan tidak menggantungkan kepuasan pada satu metode orgasme saja, melansir HuffPost.

Baca Juga: 7 Bahaya Seks di Kamar Mandi, Pertimbangkan Sebelum Mencoba!

Bahaya menggunakan sex toys

Walau dinyatakan aman, menggunakan mainan seks tetap bisa menyebabkan efek samping, ya. Namun, penyebabkan bukan karena intensitas penggunaannya. 

Berikut ini beberapa bahaya menggunakan sex toys yang bisa memengaruhi kesehatan, di antaranya yakni:

1. Zat berbahaya mempengaruhi endokrin

5 Bahaya Terlalu Sering Menggunakan Sex Toys bagi Kesehatanilustrasi sex toys (unsplash.com/lovense toys)

Beberapa jenis sex toys memanfaatkan plastik PVC yang dilunakkan dengan flatalat. Senyawa ini membuat plastik PVC menjadi lebih fleksibel dan lentur. Contohnya, adalah dildo. Lembaga penelitian TNO menguji delapan mainan seks berbeda, termasuk dildo dan vibrator. Hasilnya, tujuh dari delapan sex toys mengandung ftalat dengan konsentrasi 24-51 persen. 

Organisasi non pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan meminta Uni Eropa untuk tidak menggunakan ftalat pada mainan seks. Pasalnya, senyawa ini mengganggu tubuh dalam memproduksi hormon endokrin yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Bahkan, ini pun dikaitkan dengan risiko kanker, melansir Longevity. Untuk itu, pilih sex toys dengan hati-hati, ya, Guys!

2. Risiko kanker

Sex toys yang digunaan secara bergantian berpotensi menimbulkan kanker. Khususnya, kanker yang dipicu oleh human papillomavirus (HPV). Virus ini berkembang dan menular antara pasangan yang menggunakan mainan seks tanpa pelindung atau tidak menggantinya.

HPV sendiri merupakan organisme penyebab penyakit menular seksual. Virus ini menyebabkan kutil kelamin, kanker serviks, dan dubur. Pada beberapa kasus ini juga menyebabkan kanker mulut. Dilansir The Health Site, gejala HPV dapat tersembunyi hingga beberapa tahun sebelum akhirnya terdeteksi.

3. Infeksi menular seksual

Penggunaan mainan seks secara bergantian dengan pasangan yang mengidap infeksi seksual, dapat berpotensi meningkatkan penularan. Transmisi terjadi melalui cairan tubuh yang menempel di sex toys, lalu berpindah pada tubuh pasangan.

Dilansir Healthline, kontak kulit ke kulit dan genital ke genital pun dapat meningkatkan  penularan, termasuk penyakit herpes dan HIV/AIDS. Jika kamu menggunakan sex toys pada anus, penularan berbagai jenis hepatitis juga mungkin terjadi.

4. Vaginosis bakteri dan ragi

5 Bahaya Terlalu Sering Menggunakan Sex Toys bagi Kesehatanilustrasi gatal pada vagina (indiatimes.com)

Jika kamu menggunakan sex toys bergantian dengan seseorang yang memiliki riwayat vaginosis, maka hati-hati terjadi penularan. Terlebih jika mainan seks tidak dibersihkan dengan benar. 

Bukan hanya itu, penggunaan sex toys juga dapat menyebabkan infeksi ragi meski tanpa penularan. Penyebabnya adalah gangguan pH oleh bakteri yang menempel pada mainan seks. 

5. Iritasi

Salah satu bahaya terlalu sering menggunakan sex toys adalah iritasi. Getaran, hisapan, pijatan kuat, dan penetrasi benda asing pada area genital dapat menyebabkan lecet atau luka.  

Selama penggunaan mainan seks, pastikan organ intim terlumasi dengan baik. Selain itu, perhatikan pula jenis dan bahan mainan seks agar tidak memicu iritasi, terlebih jika kamu memiliki kulit sensitif.

Bahaya terlalu sering menggunakan sex toys bisa diantisipasi, kok, Guys. Caranya dengan memerhatikan penggunaan dan pastikan mainan seks dicuci hingga bersih. Hindari menggunakannya secara bergantian dan kalau bisa pakai pelindung, ya!

Baca Juga: 9 Jenis Alat Bantu Seks Perempuan dan Tips Menggunakannya

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya