Memahami Masa Subur Laki-Laki yang Bisa Tingkatkan Kehamilan

Kalau sedang promil, bisa cek ulasan ini

Perempuan punya ovulasi sebagai masa produktif untuk melakukan pembuahan, lantas bagaimana dengan laki-laki? Tidak disebutkan sesering perempuan, beberapa dari kita pun akhirnya mempertanyakan kapan masa subur laki-laki terjadi.

Ulasan berikut berusaha menjawab terkait kapan laki-laki mengalami fase subur yang dapat mendukung pembuahan. Wajib baca, khususnya untukmu kamu yang sedang merencanakan program hamil.

Masa subur laki-laki

Sayangnya, laki-laki tidak punya jendela subur khusus yang bisa diidentifikasi seperti perempuan. British Fertility Society mengungkapkan, hal ini terjadi karena sel pembuahan dari laki-laki alias sperma diproduksi setiap saat.

Tidak seperti perempuan yang hanya memproduksi sel telur matang setiap siklus menstruasi. Tubuh laki-laki menyetok sperma setiap hari secara rutin. 

Proses produksi sperma pada laki-laki dinamakan spermatogenesis. Tahap dari sperma diproduksi hingga siap membuahi memakan waktu sekitar 64 hari, melansir Healthline

Selama spermatogenesis, testis menghasilkan beberapa juta sperma per hari. Tepatnya, tesis bisa menghasilkan sekitar 1.500 sperma per detik. Ketika mencapai akhir siklus produksi, sperma yang dihasilkan bisa mencapai 8 miliar.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa sebagian besar laki-laki menunjukkan penurunan kesuburan signifikan setelah mencapai usia 40 tahun. Penelitian lain menunjukkan bahwa penurunan kualitas sperma dimulai sekitar usia 35 tahun, melansir Givelegacy. Artinya, laki-laki memiliki potensi membuahi setiap saat. Dengan syarat, sperma dalam kondisi sehat, ya. 

Baca Juga: Apakah Bisa Hamil Jika Sperma Keluar Lagi dari Vagina?

Sperma terbaik untuk membuahi sel telur

Memahami Masa Subur Laki-Laki yang Bisa Tingkatkan Kehamilanilustrasi sperma (freepik.com/freepik)

Jika tidak ada masa subur, bagaimana cara mengetahui kapan sperma dalam kondisi maksimal untuk melakukan pembuahan? Well, peneliti melakukan banyak percobaan ilmiah untuk mengetahui waktu tepat sel laki-laki ini dalam keadaan prima.

Sebuah laporan tahun 2013 yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology menguji 6.455 sampel air mani selama 3 tahun untuk mengetahui jawabannya. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa laki-laki dengan produksi sperma normal memiliki sperma paling sehat pada musim dingin dan awal musim semi.

Dikatakan dalam penelitian tersebut, kategori ini menghasilkan 70 juta sperma per mililiter air mani saat musim dingin. Angka tersebut menurun menjadi 68 juta pada akhir musim semi. Selanjutnya, 3 persen sperma yang diproduksi musim dingin memiliki motilitas (atau kecepatan) yang cepat. Sebagai pembanding, hanya ada 3 persen sperma di musim semi yang bergerak lebih cepat.

Meskipun demikian, penelitian ini tidak membuktikan bahwa suhu sebagai satu-satunya faktor yang memengaruhi kondisi sperma tersebut. Indikator lain yang memengaruhi kesehatan sperma di musim dingin bisa jadi terkait dengan variasi hormonal atau jumlah jam siang hari.

Selain itu, ada penelitian dalam jurnal Chronobiology International yang dilakukan dengan menganalisis 12.245 sampel air mani dari 7.068 pria, antara tahun 1994-2015. Hasilnya, ditemukan bahwa kualitas air mani bervariasi, sesuai dengan waktu dan tahun sampel diproduksi. 

Dari penelitian tersebut, sperma sehat memiliki konsentrasi paling tinggi pada sampel yang dikumpulkan antara pukul 05.00-07.30. Selain itu, statistik penelitian juga menunjukkan bahwa total jumlah sperma normal lebih tinggi dibandingkan sperma yang diproduksi di waktu lainnya.

Cara meningkatkan potensi kehamilan

Tidak adanya masa subur laki-laki bukan berarti tak ada waktu untuk meningkatkan potensi pembuahan. Kamu tetap bisa memiliki kemungkinan hamil kapan saja, selama sperma dalam kondisi sehat.

Untuk itu, menjaga gaya hidup dengan baik akan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma. Selain itu, pentin juga memperhatikan pola makan, menghindari alkohol dan obat-obatan, serta rutin berolahraga. 

Kamu pun bisa menyesuaikan waktu berhubungan intim dengan masa ovulasi pasangan. Tidak harus pas hari H, sperma sendiri bisa bertahan 3-5 hari dalam sistem reproduksi perempuan, melansir Mayo Clinic.

Masa subur laki-laki memang tidak ada waktu khususnya. Jadi, jika kamu tidak sedang merencanakan kehamilan, jangan lupa untuk selalu menggunakan pelindung fisik alias kondom, ya.

Baca Juga: Idealnya, Berapa Kali Seminggu Sperma Harus Keluar?

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya