5 Mitos Berhubungan Seks saat Hamil, Benarkah Berisiko?

Sebagian besar pasangan masih sering merasa khawatir untuk melakukan hubungan seks di masa kehamilan. Pasalnya, para calon orangtua ini takut jika aktivitas yang mereka lakukan akan berdampak buruk bagi janin yang sedang dalam kandungan.
Ketakutan serta rasa khawatir ini muncul akibat banyaknya mitos-mitos yang beredar luas di kalangan masyarakat. Lalu, benarkah berhubungan seks saat hamil itu berisiko? Nah, biar gak salah kaprah lagi, yuk, kita bongkar kebenarannya di bawah ini!
1. Mitos 1: Berhubungan seks saat hamil dapat menyebabkan keguguran
Sperma diketahui mengandung prostaglandin yang dapat memicu kontraksi. Hal inilah yang membuat banyak orang percaya jika hubungan seks dapat menyebabkan keguguran. Namun, nyatanya kepercayaan tersebut hanya sekadar mitos belaka.
Mengutip dari Mayo Clinic, penyebab umum keguguran adalah janin yang gagal berkembang atau adanya kelainan struktur rahim. Ini artinya melakukan hubungan seks saat hamil sebenarnya terbilang aman selama tidak memiliki masalah dalam kehamilan.
Meskipun begitu, dokter mungkin akan menyarankan untuk menunda hubungan seks jika Bumil mengalami kondisi seperti di bawah ini:
- Memiliki riwayat keguguran.
- Memiliki riwayat atau berisiko kelahiran prematur.
- Kehamilan kembar.
- Mengalami gangguan kelainan di mana posisi plasenta justru berada di bagian bawah rahim (plasenta previa).