Studi Ungkap Penyebab Perempuan Lansia Enggan Berhubungan Seks

Menopause bukan satu-satunya aspek yang memengaruhi

Saat memasuki masa lanjut usia, perempuan cenderung kurang berminat untuk berhubungan intim. Ini pun telah dibuktikan dengan penelitian yang menunjukkan adanya perubahan faktor kesehatan yang memicu penurunan keinginan untuk terlibat dalam aktivitas seksual.

Namun, terdapat penelitian yang menjelaskan bahwa penyebab perempuan lansia enggan berhubungan seks tidak terbatas karena faktor kesehatan saja, melainkan ada hal-hal esensial lain yang mendasarinya. Kira-kira apa saja, ya? Selengkapnya akan kita ulas bersama berikut ini.

1. Disfungsi seksual saat memasuki menopause

Studi Ungkap Penyebab Perempuan Lansia Enggan Berhubungan Seksilustrasi usia menopause (freepik.com/karlyukav)

Studi bertajuk "Menopause and Sexuality" dalam jurnal Endocrinology and Metabolism Clinics of North America tahun 2015 menyimpulkan bahwa disfungsi seksual meningkat seiring penuaan, terutama banyak dialami perempuan menopause.

Penelitian sebelumnya yang menjadi rujukan mencatat bahwa sebanyak 42 persen perempuan memiliki frekuensi seks lebih sedikit ketika mencapai menopause. Jumlah itu meningkat menjadi 88 persen setelah delapan tahun dilakukannya lagi penelitian. Kenaikan yang cukup masif itu disebabkan karena disfungsi seksual yang disebabkan oleh faktor fisiologis, seperti vagina kering dan perubahan kadar hormon estrogen yang membuat seks lebih sulit dilakukan atau terasa kurang menyenangkan. 

Meski menopause menjadi penyebab umum perempuan lansia enggan melakukan seks, tetapi itu bukan satu-satunya aspek yang memengaruhi penurunan libido perempuan lansia. 

2. Faktor tidak memiliki pasangan

Faktor lain yang memengaruhi penurunan kehidupan seks pada lansia perempuan ditunjukkan dalam penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Menopause tahun 2022. Penelitian itu melakukan survei terhadap 24.000 perempuan berusia 50–74 tahun yang berpartisipasi dalam studi skrining kanker ovarium di Inggris. 

Secara keseluruhan, sebanyak 78 persen responden mengatakan memiliki pasangan, tetapi hanya sebanyak 49 di antaranya yang aktif secara seksual. Sementara, terdapat 37 persen perempuan lansia yang menyatakan alasan utama tidak berhubungan intim adalah kehilangan pasangan karena kematian atau perceraian. 

3. Faktor kondisi kesehatan

Studi Ungkap Penyebab Perempuan Lansia Enggan Berhubungan Seksilustrasi pasangan memasuki usia menopause (womenshealthcenter.com/Rocky Mountain)

Masih merujuk pada studi yang sama, perempuan lanjut usia juga melaporkan banyak faktor lain yang memengaruhi frekuensi seks dalam hidup mereka. Dilansir Medical News Today, beberapa faktor tersebut antara lain:

  • Kondisi medis yang memengaruhi libido atau fungsi seksual pasangan.
  • Pasangan memiliki disfungsi seksual. 
  • Masalah kesehatan pada perempuan lansia itu sendiri. 
  • Gejala fisik yang berhubungan dengan menopause.
  • Mengonsumsi obat yang memengaruhi libido. 
  • Kesibukan sehari-hari yang membuat tidak sempat memikirkan seks.

Banyak lansia perempuan yang melaporkan adanya masalah dalam hubungan, keperluan untuk mengatur atau merencanakan hubungan seks, serta citra diri yang yang terdampak menopause menyebabkan rendahnya gairah seksual yang dimiliki.

Baca Juga: 5 Tips Bercinta untuk Lansia agar Tetap Aman dan Nyaman

4. Faktor keintiman emosioal

Dilansir American Association of Retired Persons (AARP), faktor tambahan yang bisa menjadi penyebab perempuan lansia enggan berhubungan seks ditunjukkan oleh studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open.

Penelitian itu didasarkan pada pengalaman 4.800 pria dan 6.700 perempuan berusia 16–74 tahun yang melaporkan bahwa secara umum, perempuan mungkin lebih tertarik terhadap seks jika bisa membicarakannya dengan pasangan.

Kecenderungan itu dibenarkan oleh analisis Cynthia Graham sebagai penulis utama studi tersebut. Ia menjelaskan bahwa untuk perempuan, komunikasi, kualitas hubungan, dan lama hubungan dengan pasangan sangat penting untuk menentukan ketertarikan seksual. Hal itu menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara keintiman dan kepuasan seksual bagi perempuan.

Dibanding faktor menopause itu sendiri, gangguan komunikasi dan tidak adanya kedekatan emosional menyumbang sebagian besar dari penyebab lansia perempuan kurang berminat berhubungan intim dengan pasangan.

5. Pentingnya komunikasi secara terbuka

Studi Ungkap Penyebab Perempuan Lansia Enggan Berhubungan Seksilustrasi pasangan usia lanjut (pexels.com/Gustavo Fring)

Tantangan kesehatan seksual umum terjadi pada perempuan seiring bertambahnya usia. Faktor pasangan memainkan peran penting dalam aktivitas dan kepuasan seksual perempuan.

Sayangnya, permasalahan seksual sering tidak disadari, tidak dikomunikasikan, dan tidak ditangani dengan baik. Di sinilah terapi seks bisa dimanfaatkan untuk perempuan lansia atau dengan pasangan, untuk bisa membantu menggali permasalahan seksual yang dialami.

Perempuan lansia dengan masalah seperti vagina kering dan nyeri saat berhubungan seks yang telah teridentifikasi memengaruhi fungsi seksual bisa mempertimbangkan untuk mendapatkan pengobatan. Pasangan harus bersama-sama berkomitmen dalam memiliki komunikasi secara terbuka mengenai keinginan, kebutuhan, dan kondisi disfungsi seksual masing-masing. Keterbukaan bisa menjadi langkah awal untuk memulihkan kehidupan seks yang kembali menggairahkan.

Faktor penuaan dan kondisi kesehatan menjadi penyebab umum perempuan lansia enggan berhubungan seks. Meski demikian, penelitian telah menunjukkan ada faktor dimensi lain yang bisa memengaruhi gairah seksual lansia perempuan terkait hubungannya dengan pasangan.

Dengan mencari tahu potensi penyebab lansia tidak berminat bercinta, ini bisa membawa pada kemungkinan-kemungkinan solusi yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan.

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: 5 Alasan Pasangan Lanjut Usia Tetap Perlu Melakukan Seks

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya