10 Backstory Karakter Naruto yang Paling Menyentuh Hati 

Latar belakang Haku menempati peringkat terakhir di antara kisah-kisah latar belakang terbaik dalam Naruto. Terutama karena arc karakternya yang relatif singkat dan langsung pada intinya. Anime memperkenalkan Haku di arc Negeri Ombak sebagai pengikut setia Zabuza. Menurut kilas baliknya, Haku tidak memiliki tujuan hidup sebelum bertemu dengan Zabuza. Ia mungkin akan mati di jalanan jika Zabuza tidak menyelamatkannya.

Kilas balik tersebut tidak hanya menjelaskan bagaimana kedua ninja ini bertemu, tetapi juga mengapa Haku rela mengorbankan nyawanya demi Zabuza dalam pertempuran. Pengorbanan Haku inilah yang mendorong Zabuza untuk menebus kesalahannya, menyerang majikannya yang jahat dan meminta maaf kepada jasad Haku. Momen ini memberikan penutup yang emosional dan mengesankan pada arc Negeri Ombak.

Di antara ketiga Sannin, Tsunade memiliki latar belakang yang paling tragis. Ia pernah menjalin hubungan dengan Dan, kekasihnya, namun pria itu meninggal dunia serta kepedihannya tak berhenti di situ. Tsunade juga harus menanggung kehilangan adik laki-lakinya, Nawaki, seorang ninja muda yang ceria dan bercita-cita menjadi Hokage. Namun, takdir berkata lain, dan hati Tsunade hancur berkeping-keping.

Kilas balik ini menciptakan resonansi emosional yang kuat dalam arc cerita pencarian Tsunade, menggambarkan mengapa ia begitu kecewa dengan Desa Konoha dan posisi Hokage. Namun, Naruto Uzumaki mengingatkan Tsunade pada Nawaki, menginspirasinya untuk kembali berjuang. Akhirnya, ia pun menjadi Hokage Kelima yang tangguh.

Beberapa kisah latar belakang karakter dalam anime Naruto begitu bermakna dan kuat karena adanya kesamaan di antara mereka, seperti halnya latar belakang Gaara. Sebagai seorang jinchuriki sejak lahir, Gaara mengalami pengalaman yang serupa dengan Naruto bahkan mungkin lebih buruk. Ayahnya, Rasa, hanya melihatnya sebagai senjata hidup dan Gaara tidak memiliki teman sejati untuk berbagi.

Latar belakang Gaara yang kelam menjelaskan mengapa ia menjadi antagonis dalam arc ujian Chunin, sekaligus membuatnya menjadi karakter yang simpatik. Kemiripan antara Gaara dan Naruto juga menunjukkan bahwa, terlepas dari penderitaan dan kekerasan yang dialaminya, Gaara memiliki potensi untuk menjadi sosok yang heroik dan baik hati. Perubahan ini dimulai ketika Naruto berhasil menyentuh hatinya dengan "jutsu bicara" setelah pertarungan mereka.

Latar belakang Rock Lee tidak ditandai oleh kematian atau tragedi, namun ia menghadapi kesulitan yang berbeda: perasaan tidak mampu yang mendalam. Ninja diharapkan untuk menguasai chakra dan ninjutsu, namun Rock Lee tidak memiliki kemampuan tersebut. Hal ini membuatnya menjadi shinobi yang jauh tertinggal dari rekan-rekannya dan ketidakadilan ini membuatnya merasa putus asa.

Untungnya, Rock Lee memiliki seseorang yang mempercayainya: Might Guy sang master taijutsu. Guy Sensei membentuk Rock Lee secara fisik dan mental, membantunya terlahir kembali sebagai ahli taijutsu yang pemberani dan selalu siap menghadapi tantangan. Kisah Rock Lee adalah contoh inspiratif tentang seseorang yang hanya perlu menemukan panggilan hidupnya untuk bisa bersinar.

Dalam beberapa hal, latar belakang Sakura Haruno memiliki kemiripan dengan Rock Lee, meskipun tidak seekstrem itu. Sakura mampu menggunakan chakra dan jutsu dasar seperti teman-teman sebayanya, namun ia tidak memiliki hiden jutsu atau kekkei genkai untuk diandalkan. Sakura merasa kurang percaya diri dan tidak memiliki bakat khusus, tetapi sahabatnya, Ino Yamanaka, melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Menurut Ino, Sakura hanyalah sebuah kuncup bunga yang menunggu untuk mekar.

Meskipun latar belakang Sakura tidak terlalu mencolok, namun kisahnya terasa relevan dan realistis dan membuatnya menjadi inspirasi bagi penonton anime Naruto. Siapa pun dalam kehidupan nyata mungkin pernah merasa tersesat atau kurang percaya diri hingga mereka menemukan bakat mereka dan mengeluarkan potensi sebenarnya pada saat yang tepat. Pelajaran penting dari kisah Sakura adalah bahwa setiap orang berkembang dengan kecepatan yang berbeda, dan tidak ada yang perlu malu jika membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai potensi diri.

Latar belakang Neji Hyuga menduduki peringkat menengah di antara kisah-kisah latar belakang terbaik dalam Naruto. Ini adalah peristiwa yang mengejutkan dan traumatis yang tidak hanya menjelaskan kebijakan suram klan Hyuga, tetapi juga alasan di balik sikap deterministik Neji. Ketika Neji berhadapan dengan Naruto di babak final ujian Chunin, ia berargumen bahwa takdir seseorang telah ditentukan sebelumnya, dan melawan takdir adalah sia-sia.

Pandangan ini berakar dari pengalaman Neji dengan sistem cabang utama dan cabang kadet dalam klan Hyuga, sebuah sistem yang tidak adil yang dirancang untuk melindungi Byakugan yang berharga dengan segala cara. Neji dan kerabatnya dilahirkan untuk melayani cabang utama, dan ayahnya, Hizashi, membayar harga tertinggi karena sistem ini. Namun, Naruto Uzumaki meyakini bahwa setiap orang dapat membentuk takdir mereka sendiri melalui tekad dan kerja keras dan akhirnya Neji pun terpengaruh oleh keyakinan ini.

Sang protagonis utama, Naruto Uzumaki, lahir dalam situasi yang sulit dan penuh kesedihan. Pada malam kelahirannya, ayahnya yang merupakan Hokage dan ibunya mengorbankan nyawa mereka untuk melindunginya dari Obito Uchiha dan Kurama, mengakibatkan Naruto menjadi seorang jinchuriki. Sepanjang hidupnya, Naruto hidup sebagai seorang yatim piatu, memiliki sedikit teman dan banyak rival yang tidak menyukainya. Meskipun Iruka Umino berada di sisinya, Naruto tidak merasakan dukungan yang ia butuhkan karena Iruka menerapkan pendekatan yang keras dalam mendidiknya.

Naruto sangat mendambakan kasih sayang dan pengakuan sebagai seseorang yang hebat untuk mengatasi rasa kesepian dan kurangnya validasi yang ia rasakan. Meskipun ia sering membuat orang lain kesal dengan kenakalan dan perilakunya yang buruk, Naruto sebenarnya menyimpan luka mendalam di hatinya, dan hal ini membuatnya menjadi karakter yang sangat simpatik. Akhirnya, Naruto bergabung dengan Tim 7, di mana ia bertemu dengan orang-orang yang menerima dirinya apa adanya, termasuk rivalnya yang penuh semangat, Sasuke Uchiha.

Latar belakang Nagato adalah cerminan kelam dari kisah Naruto Uzumaki sendiri. Keduanya tumbuh sebagai anak yatim piatu yang kesepian dan idealis, yang pada akhirnya bertemu dengan Jiraiya, sang Petapa Katak, sebagai mentor mereka. Jiraiya berusaha mewariskan impiannya tentang perdamaian dunia kepada mereka berdua. Pada awalnya, Nagato dan dua sahabatnya mencoba untuk mewujudkan cita-cita luhur Jiraiya, namun takdir berkata lain.

Menyaksikan transformasi Nagato yang berambut merah dari sosok yang mirip Naruto Uzumaki menjadi seorang penjahat super adalah pengalaman yang memukau sekaligus mengerikan. Tragedi dan kesulitan hidup mengikis idealismenya hingga ia menciptakan persona Enam Jalan Pain untuk mendapatkan kekuatan yang lebih besar. Nagato hampir tenggelam dalam kegelapan, begitu pula sahabatnya Konan. Namun, Naruto berhasil menyelamatkan mereka dengan "jutsu bicara" yang menyentuh hati.

Latar belakang Sasuke Uchiha sangat menarik dalam berbagai aspek dimulai dari dinamika keluarganya yang realistis. Sasuke mencintai kakak laki-lakinya, Itachi, namun merasa sedih karena Itachi jarang memiliki waktu untuknya. Ayahnya, Fugaku, juga hampir tidak pernah memperhatikannya. Untungnya, Sasuke memiliki ibunya yang penuh kasih, Mikoto, yang selalu mendukungnya. Namun, Sasuke kehilangan segalanya dalam satu malam yang tragis.

Sasuke hanya bisa menyaksikan dengan ngeri saat Itachi, kakaknya sendiri membantai seluruh klan mereka dan hanya menyisakan dirinya. Yang paling menarik dari kilas balik ini adalah fakta bahwa Sasuke hanya mengetahui setengah dari cerita sebenarnya. Ia tidak menyadari bahwa Itachi bertindak atas perintah untuk mencegah pemberontakan Uchiha yang dapat menghancurkan Desa Konoha.

Kilas balik terbaik dalam Naruto adalah milik Kakashi Hatake, karena kisah ini memperlihatkan transformasi yang mendalam dan menyentuh hati dalam cara pandang Kakashi terhadap dirinya sendiri dan para ninja lainnya. Awalnya, Kakashi sangat patuh pada perintah dan bertindak tanpa emosi dipengaruhi oleh pengalaman pahit ayahnya, Sakumo. Namun rekan satu timnya, Obito menentang pandangan tersebut menyatakan bahwa meninggalkan teman adalah tindakan yang lebih buruk daripada mengabaikan misi.

Pada awalnya Kakashi tidak mengindahkan kata-kata rivalnya itu. Namun, ketika Obito tampaknya tewas dan Kakashi terpaksa membunuh Rin Nohara, pandangan Kakashi berubah drastis. Ia mulai memahami bahwa persahabatan lebih penting daripada tugas, membentuk dirinya menjadi sosok mentor yang dibutuhkan oleh Naruto, Sakura, dan Sasuke di masa depan.

Backstory karakter dalam anime Naruto tak hanya berfungsi sebagai pengantar, tetapi juga sebagai jendela untuk memahami motivasi, perjuangan, dan nilai-nilai yang membentuk mereka. Seperti 10 backstory karakter Naruto yang paling menyentuh hati di artikel ini, mereka menunjukkan betapa dalam dan kompleksnya setiap karakter, bahkan mereka yang awalnya tampak sederhana atau antagonis. Melalui kilas balik yang menyentuh hati ini, kita diajak untuk merasakan emosi para karakter anime, memahami perjalanan mereka dan menghargai setiap langkah yang mereka ambil.