4 Rekomendasi Film tentang Palestina di Jakarta Film Week 2024  

Palestine Island adalah film pendek karya dua sutradara Prancis, Nour Ben Salem dan Julien Menanteau. Berdurasi 22 menit, film ini mengikuti gadis 12 tahun bernama Maha. Ia adalah generasi terakhir pengungsi Palestina yang mengungsi di Balata.

Kehidupan Maha berubah setelah kakeknya yang buta kehilangan semangat hidup. Ia kemudian membuat proyek gila untuk membangkitkan api kehidupan kakeknya. Maha berusaha membuat kakeknya percaya bahwa tembok pemisah sudah runtuh.

Dengan kata lain, Maha ingin kakeknya percaya bahwa ia bisa kembali ke tanah kelahirannya. Hal ini dilakukan dengan bantuan teman-temannya di tempat pengungsian. Mengandalkan imajinasi anak-anak, Maha dan teman-temannya mulai menciptakan perjalanan menyenangkan dan lucu untuk kakeknya.

An Orange from Jaffa adalah film pendek asli buatan Palestina. Film berdurasi 25 menit ini disutradarai filmmaker kelahiran Gaza, Mohammed Almughanni. Ia mengusung genre thriller untuk menggambarkan salah satu momen mencekam yang terjadi setiap hari di negaranya.

An Orange from Jaffa mengisahkan pemuda asal Palestina, Mohammed, yang berniat melewati pos pemeriksaan Israel. Ia mati-matian mencari taksi yang mau mengantarkannya. Tentu permintaan ini sulit dikabulkan para sopir taksi, mengingat nyawa dapat menjadi ancaman.

Sampai akhirnya, Mohammed bertemu dengan sopir bernama Farouk yang bersedia mengantarnya. Namun, Farouk mulai menyadari jika Mohammed sebelumnya sudah berusaha melewati pos pemeriksaan Israel dan gagal. Hal ini langsung memicu ketegangan yang mencekam.

Film tentang Palestina selanjutnya adalah A Short Film About Kids. Film pendek berdurasi 10 menit ini disutradarai filmmaker Palestina, Ibrahim Handal. Sebelum menjadi sutradara, ia dikenal sebagai sinematografer handal.

A Short Film About Kids mengangkat plot yang kelewat sederhana. Namun, film tetap menggapai relung hati. Film ini mengikuti persahabatan 4 anak di pengungsian Betlehem yang ingin melihat laut.

Mereka kemudian memutuskan melakukan petualangan bersama melihat laut. Ini menjadi pengalaman pertama mereka melihat laut untuk pertama kalinya sepanjang hidup. Meski terasa manis, pengalaman 4 bocah Palestina itu tentu menghancurkan hati.

Mar Mama menjadi film Palestina terakhir yang bisa ditonton di Jakarta Film Week 2024. Film drama ini karya sutradara berdarah Palestina dan Kanada, Majdi El Omari. Ia mengangkat sudut pandang anak di film berdurasi 15 menit ini.

Mar Mama mengisahkan pengalaman traumatis yang dialami anak perempuan. Ia dihantui oleh kematian ibunya dan serangan beruntun di kotanya. Situasi horor ini membuatnya menjadi terobsesi dengan kematian.

Sang ayah berusaha mengalihkan perhatian putrinya dengan membuat film stop-motion yang menghibur. Namun, usaha sang ayah untuk melindungi putrinya gagal. Beruntung sentuhan sihir Mar Mama datang dan menyelamatkan mereka. Apa yang terjadi dan siapa Mar Mama?

Film tentang Palestina di Jakarta Film Week 2024 begitu menyentuh sanubari penonton. Kalau belum sempat menonton, mungkin kamu bisa mencarinya di platform streaming, ya!