5 Arc One Piece dengan Ending Paling Tragis

Perjalanan Topi Jerami selalu dipenuhi dengan rintangan. Meski sekarang mereka telah menjadi kru yang besar, Topi Jerami telah melewati banyak hal untuk mencapai titik ini. Tentunya, mereka tidak selalu merayakan kemenangan. Ada kalanya, Topi Jerami harus menerima kekalahan atau bahkan kehilangan orang yang mereka cintai.
Biasanya, sebagian besar arc One Piece diakhiri dengan kemenangan Luffy yang berhasil mengalahkan musuhnya. Meski begitu, ada juga beberapa arc yang justru punya akhir yang tragis. Berikut adalah lima arc yang memiliki ending tragis dalam serial One Piece. Yuk, simak ulasannya!
Artikel ini berisi spoiler manga One Piece.
5. Egghead Arc

Setelah berhasil mengalahkan Yonko Kaido, Topi Jerami mendarat di pulau milik Dr. Vegapunk, yakni Egghead. Secara kebetulan, saat itu Vegapunk sedang diburu oleh Pemerintah Dunia. Vegapunk ketahuan meneliti Abad Kekosongan sehingga beberapa orang penting dikirim ke Egghead untuk membunuh Vegapunk.
Karena Vegapunk dilindungi oleh Yonko Luffy, salah satu Gorosei, Saint Jaygarcia Saturn, dan Laksamana Kizaru akhirnya turun tangan. Berkat Dorry dan Brogy, Topi Jerami berhasil melarikan diri dari Egghead. Sayangnya, mereka gagal melindungi Vegapunk.
Pada akhirnya, Vegapunk berhasil dibunuh oleh Saturn dan Kizaru. Padahal, Vegapunk bisa menjadi kunci untuk mengungkapkan rahasia Abad Kekosongan. Meski begitu, setidaknya Vegapunk memberikan sedikit bocoran tentang Abad Kekosongan sebelum kematiannya.
4. Zou Arc

Sebelum Topi Jerami tiba di Wano, mereka sempat mampir ke Zou. Zou sendiri merupakan pulau yang terletak di punggung gajah raksasa bernama Zunesha. Ketika Topi Jerami tiba di sana, kondisi Zou sangat mengenaskan.
Saat itu, Zou baru saja diserang oleh salah satu bawahan Kaido, yakni Jack. Di sana, Jack tidak hanya menghancurkan Zou dan melukai banyak Mink, tetapi dirinya juga menyerang Zunesha. Sayangnya, masalah tidak berhenti di situ saja.
Setelah kedatangan Capone Bege, Luffy harus menunda perjalanannya ke Wano. Pasalnya, Sanji dibawa ke Pulau Whole Cake untuk dijodohkan dengan Charlotte Pudding. Mau tak mau, Luffy harus membentuk tim untuk pergi ke Pulau Whole Cake dan menyelamatkan Sanji.
3. Sabaody Archipelago Arc

Kejadian di Sabaody Archipelago Arc bisa dibilang sebagai awal dari seri yang harus mengalami time skip selama 2 tahun. Pada awalnya, Topi Jerami pergi ke Sabaody untuk bertemu dengan Silvers Rayleigh. Tujuan mereka ingin meminta Rayleigh untuk melapisi Thousand Sunny. Dengan begitu, mereka bisa melewati perbatasan Red Line melalui Pulau Manusia Ikan.
Sayangnya, Luffy malah membuat masalah dengan memukul Bangsawan Dunia. Alhasil, Kizaru dan Bartholomew Kuma diturunkan untuk menangkap Topi Jerami. Meski mereka berhasil selamat dari Kizaru berkat Rayleigh, tidak ada yang melindungi mereka dari Kuma.
Dengan menggunakan kekuatannya, Kuma memisahkan Topi Jerami dengan mengirim mereka ke tempat yang jauh. Sementara itu, Luffy hanya bisa menangis melihat teman-temannya disingkirkan satu per satu. Meski terlihat seperti musuh, Kuma sebenarnya sedang menyelamatkan Topi Jerami.
Kuma menyadari bahwa Topi Jerami belum siap untuk Dunia Baru. Karena itu, Kuma mengirim setiap kru Topi Jerami ke tempat mereka bisa berlatih untuk menjadi lebih kuat. Buktinya, Kuma menjaga Thousand Sunny ketika Topi Jerami berlatih selama 2 tahun.
2. Enies Lobby Arc

Enies Lobby Arc memang bisa dibilang sebagai arc paling emosional dalam serial One Piece. Pada arc ini, Luffy dan kawan-kawan pergi ke Enies Lobby untuk menyelamatkan Nico Robin. Sebelumnya, Robin menyerahkan diri kepada CP9 untuk melindungi Topi Jerami.
Selama arc berlangsung, seri mengeksplorasi latar belakang Robin yang tragis. Momen emosional terjadi ketika untuk pertama kalinya, Robin mengatakan bahwa dirinya ingin hidup. Luffy bahkan menyuruh Sogeking (Usopp) untuk membakar bendera Pemerintah Dunia. Hal tersebut ia lakukan hanya untuk membuktikan keseriusannya dalam menyelamatkan Robin.
Pada akhir arc, Luffy memang berhasil menyelamatkan Robin. Sayangnya, ketika mereka kembali ke Water 7, Topi Jerami harus berpisah dengan Going Merry. Meski itu hanyalah sebuah kapal, perpisahan Topi Jerami dengan Going Merry menjadi momen paling mengundang air mata dalam serial ini.
1. Marineford Arc

Marineford Arc bisa dibilang sebagai puncak sebelum seri mengalami time skip. Pada arc ini, terjadi perang besar antara Angkatan Laut dengan Bajak Laut Whitebeard dan sekutunya. Semuanya dimulai ketika Angkatan Laut mengumumkan eksekusi Portgas D Ace. Tak tinggal diam, Whitebeard langsung mengerahkan semua krunya untuk menginvasi Marineford.
Tentunya, Luffy juga hadir untuk menyelamatkan kakaknya. Sayangnya, setelah semua pengorbanan kru Whitebeard, mereka tetap gagal menyelamatkan Ace. Pada akhirnya, Ace dibunuh oleh Akainu di hadapan Luffy. Tak hanya Ace, Whitebeard sendiri juga harus gugur dalam pertempuran ini. Kematian Ace menjadi peristiwa yang membuat Luffy sangat terpuruk dan putus asa. Beruntungnya, Luffy memiliki Jinbe yang menyadarkannya bahwa Luffy masih memiliki Topi Jerami.
Tidak semua arc berakhir dengan kemenangan Topi Jerami. Ada kalanya ketika sebuah arc harus berakhir dengan kekalahan atau kehilangan orang yang mereka cintai. Jadi, dari kelima arc di atas, arc mana yang paling bikin kamu nangis?