5 Film dan Serial Karya John Crowley, Terbaru We Live In Time

Bicara soal film romantis terbaik tahun ini, We Live In Time (2024) adalah salah satu juaranya. Dibintangi Florence Pugh dan Andrew Garfield, film ini berhasil memikat penonton dengan alur nonlinier yang menggugah emosi serta chemistry berkelas antara kedua bintang utamanya.
Di balik kesuksesan ini, ada sosok John Crowley, sutradara asal Irlandia yang memiliki rekam jejak gemilang di dunia perfilman. Debut film panjangnya, Intermission (2003), menampilkan gaya uniknya dalam memadukan humor gelap dengan drama manusia. Namanya kemudian semakin dikenal setelah menyutradarai Brooklyn (2015) yang meraih segudang penghargaan bergengsi.
Untuk mengenal lebih jauh karya-karya terbaiknya, simak lima rekomendasi film dan serial John Crowley yang wajib kamu tonton berikut ini. Siap-siap dibuat terpukau oleh sentuhan emosional dan keahlian bercerita yang ia sajikan!
1. Boy A (2007)

Film karya John Crowley yang dinominasikan untuk Best Single Drama pada ajang BAFTA TV Awards 2008 ini menampilkan Andrew Garfield sebagai Jack Burridge. Ia seorang pemuda yang pernah terlibat dalam kasus pembunuhan saat masih remaja. Setelah keluar dari penjara, Jack berusaha menjalani hidup normal dengan identitas baru. Namun, rahasia masa lalunya terus menghantui dan mengancam untuk menghancurkan kehidupan barunya.
Film ini mengajukan pertanyaan moral yang mendalam tentang penebusan dosa dan kesempatan kedua. Apakah seseorang yang pernah melakukan kesalahan besar dapat benar-benar berubah dan diterima oleh masyarakat? Melalui karakter Jack yang diperankan dengan solid oleh Garfield, Boy A mengajak kita merenungkan tentang sifat manusia, pengampunan, dan harapan.
2. Brooklyn (2015)

Bagi kamu yang sedang kangen kampung halaman, Brooklyn adalah sebuah "surat cinta" yang penuh nostalgia dari John Crowley. Film ini membawa penonton kembali ke tahun 1950-an. Ceritanya tentang seorang perempuan muda bernama Eilis Lacey (Saoirse Ronan) yang meninggalkan Irlandia untuk mencari kehidupan baru di Amerika.
Di sana, ia mengalami berbagai tantangan dan kegembiraan kehidupan di kota besar, salah satunya hubungan romantis dengan Tony Fiorello (Emory Cohen). Tony Fiorello adalah seorang pria Italia yang hangat dan penuh perhatian. Namun, ketika panggilan keluarga membawa Eilis kembali ke Irlandia, ia harus membuat keputusan sulit untuk menentukan jalan hidupnya.
Brooklyn memang mempunyai premis yang sederhana. Namun, kekuatan akting Saoirse Ronan yang luar biasa dan arahan Crowley yang penuh perasaan membuat film ini terasa begitu istimewa. Tak heran jika dalam Oscar 2016, Brooklyn mampu meraih tiga nominasi utama sekaligus, termasuk Best Picture.
3. Life After Life (2022)

Kepiawaian John Crowley dalam menghadirkan cerita yang mendalam dan penuh emosi juga dapat kamu nikmati dalam serial berjudul Life After Life. Serial ini merupakan adaptasi novel karya Kate Atkinson. Ia memiliki premis unik tentang kematian dan kelahiran kembali.
Ursula Todd (Thomasin McKenzie), karakter utama dalam serial ini, mengalami kematian berulang kali dalam berbagai situasi. Mulai dari tercekik tali pusar hingga terjatuh dari jendela, setiap kematiannya terasa menyayat hati. Namun, setiap kali meninggal, ia kembali terlahir dan menjalani hidup dengan pengalaman dan pengetahuan yang berbeda.
Meski terdengar fantastis, Life After Life tak hanya berfokus pada aspek fantasinya. Serial ini juga memberikan gambaran yang kuat tentang sejarah Inggris, terutama pada masa Perang Dunia I dan II. Penonton dapat merasakan dampak perang terhadap kehidupan Ursula dan keluarganya serta melihat bagaimana sejarah membentuk setiap kehidupan yang ia jalani.
4. "Beyond the Sea", Black Mirror Season 6 (2023)

Episode ketiga dari musim keenam serial antologi Black Mirror ini membuktikan bahwa John Crowley mampu menghantarkan kisah fiksi ilmiah berbumbu thriller psikologis yang mencekam, selain drama yang mengaduk-aduk perasaan. Episode tersebut berjudul "Beyond the Sea". Berlatar 1969 di semesta alternatif, “Beyond the Sea” mengisahkan dua astronaut yang terjebak dalam misi enam tahun di luar angkasa.
Untuk mengatasi kesepian dan menjaga kondisi mental mereka, NASA menciptakan replika hidup dari para astronaut yang dapat berinteraksi dengan keluarga mereka di Bumi. Namun, sebuah tragedi menimpa salah satu astronaut. David (Josh Hartnett) harus kehilangan keluarganya. Cliff (Aaron Paul), astronaut lainnya, menawarkan solusi kontroversial yang memulai semua tragedi dalam segmen ini: meminjamkan tubuh replikanya kepada David untuk sementara waktu.
5. We Live In Time (2024)

We Live In Time merupakan salah satu karya paling monumental dari John Crowley. Film ini menandai kembalinya Crowley ke genre romantis untuk layar lebar setelah 9 tahun sejak Brooklyn. Selain itu, setelah 17 tahun sejak Boy A, We Live In Time juga menjadi momen Crowley dan Andrew Garfield kembali berkolaborasi.
Film ini mengikuti kisah cinta antara Almut (Florence Pugh) dan Tobias (Andrew Garfield). Kisah mereka penuh suka dan duka, mulai dari pertemuan tak terduga yang melibatkan kecelakaan lalu lintas hingga perjuangan menghadapi penyakit kanker yang Almut derita. Menariknya, cerita mereka dikisahkan melalui berbagai lini masa yang saling bersilangan.
Bukannya tanpa arti, alur cerita nonlinier ini justru memberikan kedalaman emosional yang kuat. Pasang surut hubungan Almut dan Tobias tersaji secara tak berurutan sehingga penonton merasakan emosi yang campur aduk. Jadi, siapkan tisu untuk menemanimu menonton film romantis yang menguras air mata ini!
John Crowley membuktikan dirinya sebagai sutradara serbabisa yang mampu menghadirkan kisah dengan berbagai genre dari drama emosional hingga fiksi ilmiah yang kompleks. Jika kamu ingin menjelajahi filmografi John Crowley, lima rekomendasi di atas merupakan awal yang sempurna. Gimana? Sudah menentukan film atau serial mana yang akan kamu tonton lebih dulu?