5 Film Pemenang Oscar yang Tersandung Kasus Plagiarisme

- Tuduhan plagiarisme mengguncang beberapa film pemenang Oscar.
- Kasus-kasus ini melibatkan gugatan hukum dari pihak-pihak yang merasa ide mereka dicuri.
- Beberapa kasus berakhir dengan keputusan bahwa film-film tersebut tetap orisinal, meskipun prosesnya tak mudah.
Dalam dunia perfilman, piala Oscar sering kali menjadi simbol tertinggi dari pencapaian kreatif dan orisinalitas. Namun, tak jarang muncul kontroversi yang mengguncang reputasi film-film pemenang. Beberapa film yang berhasil meraih Oscar ternyata harus menghadapi tuduhan serius berupa plagiarisme.
Tuduhan ini datang dari berbagai pihak yang merasa bahwa ide mereka telah digunakan tanpa izin atau pengakuan. Meskipun sebagian besar kasus berakhir dengan keputusan bahwa film-film tersebut tetap orisinal, proses hukum dan sorotan media membuat perjalanan mereka tidak semulus yang terlihat.
Beberapa film pemenang Oscar ini tersandung kasus plagiarisme. Apakah benar begitu atau hanya tuduhan saja, ya? Coba kita cek!
1. The Hurt Locker (2008)

Film ini menjadikan Kathryn Bigelow sebagai sutradara perempuan pertama yang meraih penghargaan Best Director. The Hurt Locker juga membawa pulang lima piala Oscar lainnya, termasuk Best Original Screenplay. Cerita tentang tim penjinak bom di Irak terasa begitu nyata karena penulis naskah Mark Boal sempat ikut langsung menyaksikan kehidupan tentara di medan perang.
Namun, kenyataan ini membawa masalah hukum ketika seorang tentara bernama Jeffrey Sarver mengklaim bahwa karakter utama yang diperankan Jeremy Renner adalah cerminan dari dirinya. Ia juga mengaku sebagai orang pertama yang menyebut istilah “hurt locker” dan berbagi pengalaman yang menjadi dasar cerita film.
Gugatan tersebut muncul hanya beberapa hari sebelum ajang Oscar. Namun, akhirnya ditolak pengadilan karena dinilai karya tersebut berasal dari kreativitas para pembuat film, bukan dari Sarver secara langsung.
2. The Holdovers (2023)

The Holdovers mencuri perhatian sebagai drama Natal yang menyentuh hati dan masuk nominasi Oscar, termasuk Best Picture. Meski akhirnya hanya membawa pulang satu piala untuk Best Supporting Actress yang diraih Da’Vine Joy Randolph, film ini tetap menjadi favorit banyak kritikus dan penonton.
Namun, muncul gugatan dari Simon Stephenson yang mengklaim bahwa naskah film ini sangat mirip dengan karyanya yang berjudul Frisco, yang ditulis 10 tahun sebelumnya. Stephenson menyebut bahwa kesamaan ceritanya terlalu spesifik untuk dianggap kebetulan.
Alexander Payne, sang sutradara, membantah keras dan mengatakan bahwa inspirasinya justru berasal dari film Prancis tahun 1935, Merlusse. Akhirnya, gugatan ini tidak berlanjut karena tidak cukup kuat secara hukum.
3. The Matrix (1999)

Sebagai salah satu film paling berpengaruh dan revolusioner di era modern, The Matrix tentu menarik perhatian, tidak hanya dari penggemar, tetapi juga dari pihak-pihak yang merasa punya andil dalam ide dasarnya. Film ini memenangkan empat Oscar dan dikenal luas karena visual serta konsep cerita yang unik.
Beberapa orang sempat menggugat Wachowski bersaudara, termasuk Sophia Stewart dan Thomas Althouse, yang menuduh bahwa ide film telah dicuri dari karya mereka. Namun, setelah melalui proses hukum, semua gugatan ini ditolak.
Meskipun The Matrix memang mengambil inspirasi dari berbagai sumber seperti animasi, filsafat, dan fiksi ilmiah, pengadilan menyimpulkan bahwa film ini merupakan hasil orisinal dari para pembuatnya.
4. Avatar (2009)

James Cameron kembali mencetak sejarah lewat Avatar, yang menjadi film dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa dan meraih sembilan nominasi Oscar, termasuk Best Picture dan Best Director. Film ini akhirnya memenangkan tiga penghargaan, khususnya di bidang efek visual dan teknis.
Namun, kesuksesan tersebut juga dibarengi dengan rentetan gugatan hukum dari sejumlah pihak. Beberapa penulis dan seniman visual, seperti Gerald Morawski, Eric Ryder, Bryant Moore, dan William Roger Dean, menuduh bahwa Avatar mencuri ide dari proyek mereka.
Walau begitu, semua klaim tersebut tidak terbukti dan akhirnya gugur di pengadilan. Cameron tetap dianggap sebagai pemilik sah ide dan konsep dari dunia Pandora.
5. The Shape of Water (2017)

Film arahan Guillermo del Toro ini mengangkat kisah cinta yang tidak biasa antara seorang perempuan dan makhluk amfibi. The Shape of Water sukses membawa pulang Oscar untuk Best Picture. Cerita dan visualnya dianggap unik, menyentuh, dan imajinatif.
Namun, tak lama setelah kemenangannya, muncul tuduhan dari keluarga mendiang penulis Paul Zindel. Mereka menuding bahwa film ini menjiplak cerita dari karya Zindel berjudul Let Me Hear You Whisper. Sutradara Prancis Jean-Pierre Jeunet juga sempat menyuarakan bahwa gaya visual film del Toro terlalu mirip dengan karya-karyanya.
Meski begitu, hanya Zindel yang menempuh jalur hukum. Setelah diselidiki, pengadilan menyatakan bahwa ide film tersebut sepenuhnya orisinal, dan pihak Zindel akhirnya mencabut tuntutan dan mengakui del Toro sebagai pencipta cerita asli.
Meski sudah diakui dunia dan membawa pulang piala Oscar, film-film ini tetap tak lepas dari kontroversi soal orisinalitas. Nah, apakah mungkin masih ada film terkenal lain yang menyimpan cerita serupa di balik layarnya?