5 Film Terbaik Kiyoshi Kurosawa, Maestro Thriller-Psikologi Jepang

Cure cocok buat kamu yang ingin mulai kenalan dengan si sutradara kawakan ini. Ceritanya bakal mengingatkanmu pada Longlegs karena bermula dari investigasi pembunuhan berantai yang ternyata bermuara pada faktor di luar logika. Menariknya, pembunuhan ini melibatkan pelaku yang berbeda. Hanya satu hal yang menyatukan mereka, yakni tanda X dari darah yang dibubuhkan di tempat kejadian perkara. Cure adalah film pertawa Kurosawa yang membuatnya meraih atensi internasional. 

Pulse jadi film horor lain yang melambungkan nama Kurosawa. Ceritanya mungkin bakal mengingatkanmu pada Ringu (1998), tetapi perbedaannya mencolok, kok. Pulse bermula dari Michi (Kumiko Aso), perempuan muda yang tiba-tiba kehilangan jejak tiga rekannya dalam waktu bersamaan. Penasaran, ia mencoba mendatangi apartemen salah satu dari mereka dan menemukan temannya itu sudah mati membusuk. Padahal beberapa jam lalu, mereka masih mengobrol. Dari sini, konflik dan kengerian mulai dijalin perlahan. 

Tokyo Sonata sering disebut mahakarya Kurosawa. Menariknya, film ini tidak bergenre thriller dan horor seperti karya-karya sinematiknya yang lain. Mengusung drama domestik, kamu akan diajak menyelami pergolakan batin seorang pria yang dipecat pada waktu yang tepat. Sudah berumur dan ekonomi Jepang sedang bergolak, ia kesulitan mencari pekerjaan baru dan harus berbohong pada keluarganya. Tak hanya sang pria, pergumulan psikis istri dan dua putranya juga jadi nyawa film ini. 

Provokatif dan bikin penonton kebingungan sejak awal, Serpent's Path dibuka dengan adegan penculikan seorang pria oleh dua pria lain. Si korban dituduh sebagai dalang pembunuhan anak salah satu dari penculiknya. Namun, itu diingkarinya dan membuat kedua pria ini mulai mempertanyakan keyakinan mereka. Serpent's Path adalah proyek menarik yang menandai kolaborasi epik Kurosawa dengan Yôichi Nishiyama, si sutradara Ringu. Bersamaan dengan film ini, mereka juga merilis Eyes of the Spider yang menjelajahi konflik serupa. 

Dirilis perdana pada Venice Film Festival 2024, ada banyak unsur kebaruan dalam film Kurosawa kali ini. Salah satunya fakta bahwa dunia digital bisa jadi kunci ke sebuah semesta gelap yang tak pernah kamu tahu. Film bermula dari Ryosuke (Masaki Suda) yang menjalankan bisnis sampingan sebagai reseller barang bekas. Lama kelamaan bisnisnya berkembang pesat, ia bisa menyewa lahan luas bahkan merekrut satu pegawai. Namun, seiring dengan kemajuan bisnis dan perubahan nasibnya, Ryosuke ternyata harus menghadapi sisi gelap dari bisnis daringnya itu. Itu termasuk rival bisnis, pembeli yang kecewa sampai keserakahannya sendiri. 

Bukan sutradara biasa, Kurosawa yang kini tak lagi muda masih aktif berkarya dan menghibur para sinefili. Kamu yang belum kenalan sama sekali, boleh deh jadikan kurasi lima film terbaiknya tadi sebagai sontekan. Selamat berkelana di semesta sinematik Kiyoshi Kurosawa!