Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Terburuk yang Pernah Dialami Nico Robin dalam One Piece

Robin menangis. (dok. Toei Animation/One Piece)

Dalam serial One Piece, setiap karakter memang memiliki masa lalu pahitnya sendiri. Bahkan, Topi Jerami juga memiliki beberapa kru dengan latar belakang yang menyedihkan. Namun, jika dibandingkan dengan karakter lain, Nico Robin bisa dibilang sebagai salah satu karakter dengan latar belakang paling tragis dalam serial ini.

Dimulai dari ditinggalkan oleh ibunya sampai harus mengkhianati krunya sendiri, Robin telah melalui masa yang kelam. Berikut adalah lima hal terburuk yang pernah dialami oleh Nico Robin dalam One Piece. Yuk, simak ulasan berikut!

1. Ditinggalkan oleh ibunya sejak kecil

Nico Olvia (dok. Toei Animation/One Piece)

Robin merupakan anak dari seorang cendekiawan Ohara, yaitu Nico Olvia. Saat Robin masih berusia 2 tahun, Robin sudah ditinggalkan oleh ibunya. Olvia memutuskan untuk meninggalkan Robin agar dirinya bisa mencari Poneglyph dan mengungkap semua rahasia dunia.

Sementara itu, Robin kemudian dibesarkan oleh adik Olvia, Oran, dan istrinya, Roji. Sementara Oran tidak pernah berbuat jahat kepada Robin, Roji tampak sangat membenci Robin. Roji sama sekali tidak pernah memperlakukan Robin seperti keponakannya sendiri.

Untuk dapat tinggal bersamanya, Roji menyuruh Robin untuk melakukan semua pekerjaan rumah. Bahkan, Roji juga tak jarang menyiksa Robin, baik sebagai verbal maupun fisik. Orang-orang yang mau menerima Robin hanyalah para cendekiawan yang tinggal di Pohon Pengetahuan, terutama Clover.

2. Menyaksikan kampung halamannya dihancurkan oleh Pemerintah Dunia

Insiden Ohara (dok. Toei Animation/One Piece)

Ketika Robin masih berusia 8 tahun, Olvia ditangkap oleh Pemerintah Dunia karena ketahuan meneliti Abad Kekosongan. Penangkapan Olvia akhirnya berbuntut pada Buster Call di Ohara. Setelah Olvia ditangkap, Pemerintah Dunia akhirnya mengetahui bahwa para cendekiawan di Ohara juga meneliti Abad Kekosongan.

Setelah Gorosei mengetahui sejauh mana Clover mengetahui Abad Kekosongan, mereka langsung memerintahkan Buster Call di Ohara. Pada titik ini, Olvia sempat kembali ke Ohara untuk menyelamatkan anaknya. Di sisi lain, Jaguar D Saul juga secara tidak sengaja terdampar di Ohara setelah melarikan diri karena membebaskan Olvia.

Sayangnya, semuanya telah terlambat. Begitu Pemerintah Dunia memerintahkan Buster Call, kapal Angkatan Laut langsung datang dengan kekuatan penuh. Mereka langsung menyerang Ohara dan membuat Ohara tenggelam dalam lautan api.

3. Kehilangan semua orang yang ia cintai

Saul menyelamatkan Robin. (dok. Toei Animation/One Piece)

Dalam seri One Piece, Buster Call di Ohara tidak hanya membuat Robin kehilangan kampung halamannya. Robin juga kehilangan semua orang yang ia cintai dalam insiden tersebut. Karena Robin sudah ditinggalkan sejak usia 2 tahun, dirinya tidak pernah mengenal siapa ibunya. Namun, ketika Robin akhirnya bertemu dengan ibunya, pertemuan tersebut hanya menjadi pertemuan pertama sekaligus terakhir mereka.

Hal serupa pun terjadi pada Saul. Beberapa waktu sebelum Insiden Ohara, Saul menjadi orang yang menemani hari-hari Robin. Saul menjadi orang yang mengajarkan Robin untuk tertawa pada situasi apa pun. Sayangnya, Robin juga harus berpisah dengan Saul karena Insiden Ohara.

Meski begitu, Robin setidaknya tidak benar-benar kehilangan Saul. Pada Egghead Arc, Robin akhirnya mengetahui bahwa Saul berhasil selamat dari Insiden Ohara. Hingga pada Elbaf Arc, keduanya akhirnya bertemu kembali setelah sekian lama terpisah.

Terakhir, Robin harus kehilangan Clover dan para cendekiawan di Ohara. Ketika Buster Call dilakukan, para cendekiawan memutuskan untuk mengorbankan nyawa mereka. Alasan mereka demi melindungi buku-buku di Pohon Pengetahuan.

4. Menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam pelarian

Robin melarikan diri. (dok. Toei Animation/One Piece)

Robin memang menjadi satu-satunya orang Ohara yang berhasil selamat dari Insiden Ohara. Namun, menjadi satu-satunya penyintas dari Insiden Ohara juga bukanlah hal yang mudah. Setelah Robin selamat dari Insiden Ohara, Pemerintah Dunia memberikan bounty sebesar 79 juta berries untuk anak 8 tahun tersebut.

Tentunya, itu adalah angka yang sangat fantastis untuk anak berusia 8 tahun. Alhasil, Robin harus menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam pelarian. Pasalnya, semua orang ingin menangkap Robin demi mendapatkan uang sebesar 79 juta berries. Demi bertahan hidup, Robin telah mengkhianati banyak orang sepanjang pelariannya.

5. Dipaksa mengkhianati krunya sendiri

Robin menembak Iceburg. (dok. Toei Animation/One Piece)

Setelah menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam pelarian, Robin akhirnya menemukan rumahnya bersama Bajak Laut Topi Jerami. Sayangnya, hal tersebut tidak berlangsung lama. Ketika kru tiba di Water 7, Robin menyerahkan dirinya ke CP9 untuk melindungi Topi Jerami.

Oleh CP9, Robin dipaksa untuk mengkhianati krunya. Robin disuruh untuk menembak Iceburg agar Robin terlihat telah mengkhianati krunya sendiri. Namun, Robin sangat beruntung karena kaptennya adalah Monkey D Luffy.

Luffy tidak percaya dengan pengkhianatan Robin sehingga dirinya pergi ke Enies Lobby untuk menyelamatkan Robin. Di sana, Robin sempat menolak untuk diselamatkan oleh Topi Jerami karena dirinya merasa sudah tidak memiliki tujuan hidup. Namun, Luffy terus meyakinkan Robin untuk tetap bertahan hidup dan melakukan petualangan bersamanya.

Dimulai dari ditinggalkan oleh ibunya sampai dipaksa untuk mengkhianati krunya, Robin memang telah melalui banyak masa sulit. Dirinya beruntung bertemu dengan Topi Jerami yang akan melindunginya, tak peduli seberapa besar risikonya. Jadi, bagaimana pendapatmu tentang masa lalu arkeolog yang satu ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arya Nenggala
EditorArya Nenggala
Follow Us