Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Film Pemenang Piala Oscar yang Angkat Kesehatan Mental

cuplikan film Silver Linings Playbook (dok. The Weinstein Company/Silver Linings Playbook)
cuplikan film Silver Linings Playbook (dok. The Weinstein Company/Silver Linings Playbook)

Keswhatan mental kini menjadi sesuatu yang umum dibicarakan. Dalam konteks perfilman, sejumlah judul menarik juga gemar mengangkat permasalahan mental. Beberapa film bahkan berhasil meraih penghargaan Piala Oscar.

Cerita mengenai kesehatan mental memang kompleks, sehingga menghasilkan film dengan kualitas tinggi. Aktor-aktor yang memerankan karakter dengan masalah ini juga membutuhkan riset tidak main-main.

Menonton enam rekomendasi film ini akan membuka wawasan baru pembaca mengenai kesehatan mental. Jadi, simak terus artikelnya, ya!

1. One Flew Over the Cuckoo's Nest (1975)

cuplikan film One Flew Over the Cuckoo's Nest (dok. Fantasy Films/One Flew Over the Cuckoo's Nest)
cuplikan film One Flew Over the Cuckoo's Nest (dok. Fantasy Films/One Flew Over the Cuckoo's Nest)

Dirilis pada 1975, One Flew Over the Cuckoo's Nest mengeksplorasi tentang kesehatan mental seorang veteran perang. Jack Nicholson memerankan sosok Randle McMurphy yang harus mendekam di penjara karena dugaan pelecehan seksual. McMurphy tidak menikmati kehidupan penjara yang tetap membuatnya harus berkegiatan.

Demi menghindari kegiatan yang sudah diatur penjara tersebut, McMurphy rela berpura-pura memiliki masalah mental. Di sinilah ia bertemu tahanan dengan permasalahan mental yang ia manfaatkan untuk memprotes kehadiran suster Ratched (Louise Fletcher) yang begitu berkuasa. Cerita yang tergolong unik ini membawa One Flew Over the Cuckoo's Nest meraih lima Piala Oscar, termasuk kategori Best Picture.

2. Ordinary People (1980)

cuplikan film Ordinary People (dok. Wildwood Enterprises/Ordinary People)
cuplikan film Ordinary People (dok. Wildwood Enterprises/Ordinary People)

Menonton Ordinary People terasa seperti menemani orang terdekat dalam menjalani terapi. Kematian anggota keluarga memang kerap menjadi pukulan hebat bagi sejumlah orang, termasuk Conrad Jarrett (Timothy Hutton). Conrad merasa bersalah atas kematian kakaknya, Buck (Scott Doebler).

Rasa bersalah Conrad bahkan membuatnya nekat melukai diri sendiri. Kondisi tersebut membuat Conrad harus berobat ke Dr. Berger (Judd Hirsch) yang membantunya keluar dari kesedihan. Dr. Berger juga membantu Conrad memperbaiki hubungan dengan keluarga yang sempat merenggang. 

Ordinary People merupakan pemenang Best Picture pada Piala Oscar 1981. Selain itu, film ini juga memboyong piala di kategori lain termasuk akting, penyutradaraan, dan penulisan naskah.

3. A Beautiful Mind (2001)

Russell Crowe di film A Beutiful Mind (dok. Universal Pictures/A Beautiful Mind)
Russell Crowe di film A Beutiful Mind (dok. Universal Pictures/A Beautiful Mind)

Film yang diangkat dari kisah nyata memberikan efek emosional yang berbeda bagi penonton. A Beautiful Mind merupakan adaptasi kisah hidup ahli matematika bernama John Nash. Sifat genius Nash membawanya mendapat penganugerahan Nobel untuk bidang ekonomi.

Prestasi Nash tidak diraih dengan mudah, karena selain seorang yang pemalu, ia juga mengidap skizofrenia. Perjalanan Nash mengatasi permasalahan mentalnya untuk menjadi salah satu orang penting di bidang ekonomi dituangkan kembali melalui penampilan apik Russell Crowe di A Beautiful Mind. Film ini akhirnya mampu membawa pulang empat Piala Oscar pada 2002, salah satunya kategori Best Picture.

4. Black Swan (2010)

Natalie Portman di film Black Swan (dok. Cross Creek Pictures/Black Swan)
Natalie Portman di film Black Swan (dok. Cross Creek Pictures/Black Swan)

Film mengenai masalah mental tidak selalu ditampilkan secara mengharu-biru. Black Swan memilih menyelam ke sisi gelapnya dengan latar sekolah balet kenamaan. Tuntutan balet untuk selalu sempurna menjadikan Nina (Natalie Portman) memiliki gangguan obsessive-compulsive disorder (OCD).

Nina sebenarnya salah satu murid teladan di sanggar balet yang ia ikuti. Ia berubah menjadi paranoid saat mentornya, Thomas (Vincent Cassell), ternyata mulai mempertimbangkan Lily (Mila Kunis) untuk peran utama dalam pementasan balet White Swan.

Hidup Nina pun jadi tidak tenang dan ia setiap hari dihantui oleh kemungkinan Lily mengalahkannya. Penampilan luar biasa Natalie Portman membawanya memenangi Piala Oscar pada 2011.

5. Silver Linings Playbook (2012)

cuplikan film Silver Linings Playbook (dok. The Weinstein Company/Silver Linings Playbook)
cuplikan film Silver Linings Playbook (dok. The Weinstein Company/Silver Linings Playbook)

Bukan kisah cinta biasa, kekuatan Silver Linings Playbook terletak pada dua karakter utama mereka, Pat (Bradley Cooper) dan Tiffany (Jennifer Lawrence). Kedua karakter tersebut sama-sama mengidap permasalahan mental. Pat bahkan harus dirawat di rumah sakit jiwa sebelum akhirnya bebas.

Setelah bebas, Pat berusaha untuk kembali memenangkan hati istrinya. Tiffany yang baru sembuh dari depresi berjanji untuk membantu Pat, asal sang laki-laki mau menjadi pasangannya dalam kompetisi dansa.

Hubungan yang awalnya sebatas mengharap timbal balik tersebut justru menumbuhkan benih-benih cinta. Kondisi Pat dan Tiffany yang pernah bermasalah mental justru membuat keduanya menemukan kecocokan satu sama lain. Berkat film ini, Jennifer Lawrence mampu membawa pulang piala oscar di usianya yang masih 22 tahun.

6. Inside Out (2015)

cuplikan film Inside Out (dok. Pixar Animation Studios/Inside Out)
cuplikan film Inside Out (dok. Pixar Animation Studios/Inside Out)

Memasuki usia dewasa, remaja kerap berkenalan dengan permasalahan kompleks pertama mereka. Orang tua sering tidak memerhatikan bahwa anak remaja mereka mulai mengalami permasalahan mental akibat perubahan ini. Inside Out menampilkan masalah ini dengan cara yang unik.

Animasi rilisan Pixar Studios ini menghidupkan lima emosi manusia sebagai karakter yang memiliki perjuangannya sendiri. Joy, Fear, Anger, Disgust, dan Sadness harus membantu Riley yang kesulitan beradaptasi saat harus berpindah kota bersama orang tuanya. Eksekusi yang brilian menjadikan Inside Out sebagai film animasi terbaik pada Piala Oscar 2016.

Film bisa menjadi sarana mengenali emosi yang masih asing. Keberanian menampilkan masalah kesehatan mental membantu isu ini dibicarakan lebih luas lagi. Siap mengikuti perjalanan mental para karater di enam film ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Mulyati
EditorSri Mulyati
Follow Us