6 Karakter One Piece yang Yatim-Piatu, Tumbuh Sebatang Kara

One Piece terkenal kerap menghadirkan karakter dengan latar belakang tragis. Salah satunya adalah para karakter yang kehilangan kedua orangtua sejak masih kecil. Kehilangan orangtua menjadikan diri mereka lebih kuat, tapi kepribadian mereka beraneka ragam, ada yang baik maupun jahat.
Artikel ini akan membahas karakter-karakter One Piece yang yatim-piatu. Sebagai catatan, para karakter di artikel ini sudah diketahui bahwa kedua orangtuanya meninggal, jadi para karakter yang belum diketahui status atau informasi orangtuanya tidak akan masuk dalam daftar. Kira-kira, bagaimana mereka bisa kehilangan kedua orangtua mereka? Apa yang terjadi pada kehidupan mereka usai kehilangan orangtua? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
1. Kozuki Momonosuke

Sejak bayi, Momonosuke punya hubungan yang akrab dengan ayah dan ibunya. Dia lahir dan tinggal di kapal bajak laut sejak kanak-kanak. Ketika pulang ke kampung halaman ayah dan ibunya, Momonosuke harus merelakan kematian kedua orangtuanya akibat sebuah tragedi.
Ayahnya, Kozuki Oden, dieksekusi mati oleh Orochi dan Kaidou setelah gagal mengambil alih haknya, yaitu takhta shogun Negara Wano. Tak lama usai kematian ayahnya, ibunya pun dibunuh saat terjadi penyerangan. Tepat sebelum kematian ibunya, Momonosuke beserta tiga anak buah Oden dikirim ke masa depan. Mereka harus menemukan peluang untuk mengkudeta Wano.
2. Portgas D. Ace

Portgas D. Ace adalah bajak laut muda yang sangat disegani. Dia menemukan sebuah keluarga di kelompok Bajak Laut Shirohige dan menjadi kakak angkat dari Monkey D. Luffy. Sepanjang hidupnya, Ace tidak pernah bertemu ayah maupun ibunya.
Ayahnya, Gol D. Roger, adalah orang paling berbahaya di dunia yang dieksekusi mati oleh Angkatan Laut sebelum Ace lahir. Ibunya, Portgas D. Rouge, tewas setelah mengandung Ace selama dua puluh bulan. Di masa itu, Angkatan Laut membunuh siapa pun bayi yang dianggap keturunan Roger. Rouge harus mengundur tanggal kelahiran Ace supaya si anak lahir dengan selamat. Sayangnya, Rouge meninggal akibat kelelahan usai melahirkan Ace, membuat Ace dirawat oleh Monkey D. Garp dan Curly Dadan sejak kecil.
3. Roronoa Zoro

Meskipun keluarga Roronoa Zoro tak pernah disinggung di anime maupun manga, ada informasi soal keluarga Zoro di kolom SBS. Kolom SBS berisi jawaban-jawaban dari mangaka atas pertanyaan pembaca setia. Kolom SBS hanya bisa dibaca oleh penggemar yang membeli manga cetak.
Tepatnya pada SBS vol. 105, ada pohon keluarga Zoro yang memuat informasi kakek moyang hingga orangtuanya. Ibu Zoro bernama Tera, anak dari seorang bandit di East Blue yang punya darah Wano. Dia menikah dengan Roronoa Arashi yang tinggal di Desa Shimotsuki. Ibunya meninggal akibat Penyakit, sedangkan ayahnya tewas usai bertarung dengan bajak laut. Tampaknya, sejak kecil Zoro dirawat oleh Koushiro, pemilik Dojo tempat Zoro berlatih teknik berpedang.
4. Donquixote Doflamingo

Sebenarnya, Doflamingo punya ikatan yang harmonis dengan ayah dan ibunya. Keluarga Doflamingo adalah Bangsawan Dunia yang dikenal dengan sebutan Tenryuubito. Saat Doflamingo masih anak-anak, ayahnya melepaskan status kebangsawanannya untuk hidup normal di tengah masyarakat. Dengan kata lain, mereka kehilangan hak istimewa dan sebagian besar kekayaan.
Meski mulanya hidup tentram sebagai masyarakat biasa, petaka datang setelah orang-orang tahu bahwa keluarga Doflamingo adalah keturunan Tenryuubito. Mereka diburu dan dipaksa tinggal di gubuk yang kumuh. Kondisi itu menyebabkan ibu Doflamingo meninggal karena sakit.
Penganiayaan keluarga Doflamingo pun berlanjut. Mereka diikat di atas kobaran api dan diserang dengan berbagai senjata. Usai peristiwa itu, Doflamingo membunuh ayahnya karena dianggap yang paling bersalah atas kekacauan di keluarganya. Doflamingo menjadi yatim-piatu sejak itu dan memulai aksinya di dunia kriminal bersama Trebol.
5. O-Tama

O-Tama adalah kunoichi yang dilatih langsung oleh Shinobu. Dia berasal dari keluarga Kurozumi. Dia menjalin ikatan persahabatan dengan Ace, serta membantu Luffy selama pemberontakan di Onigashima.
Sejak pertama muncul, O-Tama diceritakan hidup sebatang kara dalam kemiskinan. Orangtuanya tewas saat dia masih sangat muda. Tampaknya, O-Tama sangat menyayangi kedua orangtuanya mengingat dia sering berziarah ke makam mereka. Di depan makam, O-Tama selalu meyakinkan orangtuanya bahwa dia bisa bertahan hidup.
6. Trafalgar D. Water Law

Di masa kecil, Law sangat akrab dengan keluarganya, terutama dengan sang ayah yang mengajarinya ilmu kedokteran. Sayangnya, Law beserta keluarganya tinggal di Flevance yang terkenal dengan Amber Lead, sebuah bijih beracun yang ditambang untuk kebutuhan sehari-hari. Meskipun Amber Lead dianggap sebagai kekayaan alam dari Flevance, bijih ini ternyata menyebabkan sebuah wabah bernama Amber Lead Syndrome.
Wabah tersebut menjangkit penduduk Flevance, menyebabkan Flevance diisolasi karena negara-negara tetangga mengira Amber Lead Syndrome adalah wabah menular. Akan tetapi, para penduduk Flevance berusaha kabur ke negara tetangga, menyebabkan para negara tetangga ketakutan dan memilih menghancurkan Flevance beserta warganya. Orangtua Law adalah korban dari tragedi tersebut. Sejak itu, Law berharap bisa menghancurkan dunia karena tak percaya apa pun lagi.
Kehilangan orangtua tentunya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan karakter-karakter anime One Piece ini. Meskipun sebagian beralih ke sisi jahat karena dendam dan amarah, sebagian yang lain masih berada di jalan kebaikan. Kisah tragis mereka tak hanya menambah sisi emosional cerita, tapi juga memperdalam karakter mereka.